Perjalanan Rafael Tan Jadi Bintang Boyband, Mewek Bikin Baso Aci hingga Viral Jadi Duta Seblak
JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Penyanyi Rafael Tan membagikan kisah hidupnya yang dinamis. Dia pernah menjadi bintang terkenal saat jadi anggota boyband bernama Smash. Karir di dunia hiburan meredup, dia pernah usaha baso aci hingga kini viral jadi duta seblak.
Rafael sebut, boyband Smash sebenarnya masih ada sampai saat ini. Boyband yang mengharumkan namanya itu kerap tampil off air di beragam acara dan akan meluncurkan single terbaru dalam waktu mendatang.
"Ada mode mamang atau Rafael yang kokoreaan. Rambut styling," kata Rafael tertawa, dikutip dari perbincangannya di Youtube Deddy Corbuzier, Selasa (11/7/2023).
Mode "mamang" bisa muncul lantaran dirinya memang orang Sunda, asli garut. Sang ayah dan ibu, semua asli Garut, sehingga tak heran bila dirinya kerap berkomunikasi dalam Bahasa Sunda sehari-hari hingga berbahasa Sunda dalam membuat konten soal makanan.
Rafael kenang, di masa lalu, dirinya pernah di titik, sudah merasa tidak laku di dunia hiburan. Ditambah lagi sempat tidak memiliki panggilan kerja apapun, kembali ke Garut dan usaha membuat baso aci.
Mengenang momen itu, Rafael bahkan tak kuasa menahan tangisnya. Dia tahu, dulu dirinya begitu terkenal jadi bintang, namun karir redup, direndahkan dan tak dipandang hingga banting stir usaha baso aci.
Rafael yang biasanya megang mic dan menyanyi di atas panggung megah, saat itu hanya bisa di dapur. Dia membantu adiknya untuk membuat adonan bulat baso aci selama berjam-jam, tangan pegal dan amat melelahkan.
Usaha baso aci kemudian berkembang menjadi jualan Geprek Rafael, yaitu ayam geprek dengan sambal. Ada juga yang viral akibat ketidaksengajaan, yaitu membuat seblak yang kini dikenal dengan sebutan Seblak Rafael.
Rafael mengaku, dirinya sudah ada di titik menjadikan media sosial sebagai "sampah". Dia mengunggah konten apapun, namun penonton dan yang menyukai hanya sedikit.
Sampai di momen Lebaran, Rafael sedang ada di Garut. Di malam hari, Rafael sempat kelaparan dan minta tolong sang adik untuk memesan camilan yang biasa dipesan. Tapi sayang, penjual camilan 24 jam itu tidak membalas.
Sang adik kemudian menyarankan Rafael untuk membuat sendiri makanan yang ingin disantap. Pilihannya ada baso aci dan kerupuk.
"Mau dibikin seblak. Hah? Seblak? Digimanain. Gini, gini. Gue videoin karena unik dan cobain aja karena mau nyampah di postingan. Ternyata boom," kata pria yang akrab disapa Coco itu.
Sampai saat ini, konten buat seblak ala Rafael sudah ditonton 29 juta kali. Rafael pun merasa heran, karena saat niat buat konten, yang menonton dan menyukai hanya sedikit tetapi saat iseng buat konten seblak, yang menyukai dan menyaksikan bisa sampai puluhan juta. "Ini cuma iseng, mau tidur, eh viewersnya banyak," sambung dia.
Berkat seblak, karir Rafael kini bersinar kembali. Dia mendapatkan kerja sama endorse produk, diundang dalam berbagai acara, diminta untuk memasak seblak secara langsung, ke daerah-daerah untuk memandu acara menggunakan Bahasa Sunda yang dikuasai dan Smash kini mulai menghibur lagi.
Rafael juga bersyukur karena ada banyak pihak yang terdampak positif berkat viralnya seblak. Contohnya para pengusaha kerupuk yang tadinya sepi, kini dagangannya laku keras, selain itu tukang sayur jadi laris manis menjual bahan untuk membuat seblak, hingga yang mau membuka usaha jadi memiliki ide membuat Seblak Rafael.
Rafael tegaskan, dirinya tidak akan mematenkan merek "Seblak Rafael". Dia merasa bersyukur dan senang karena ada banyak pihak yang terberkahi dengan viralnya Seblak Rafael.
Kini, tidak hanya viral karena seblak saja, Rafael juga memiliki kedai ayam geprek dan seblak yang kian laris. Rafael juga mulai menjual seblak dalam bentuk kemasan yang sehari produksi bisa 500 kemasan dan langsung ludes.









