Aneka Cara Kreatif Cinta Laura dan Zagy Berian Atasi Sampah Dan Kurangi Emisi
Sejumlah narasumber top dihadirkan di Indonesia Net-Zero Summit 2023 di Djakarta Theatre XXI, Sabtu (24/6). Termasuk dari kalangan artis hingga aktivis sepertiCinta Laura Kiehl dan Zagy Berian. Keduanya memaparkan sejumlah cara kreatif mengatasi sampah.
Sebagai informasi, acara yang digelar oleh Foreign Policy Community Indonesia (FPCI) ini bertujuan untuk membahas pencapaian net-zero emission Indonesia, yaitu mengurangi emisi gas rumah kaca hingga mendekati nol.
Cinta Laura menceritakan pengalamannya membangun F&B Franchise dengan konsep bisnis berkelanjutan, menggunakan kemasan yang dapat terurai secara hayati dan dapat digunakan kembali.
Selain itu, dalam beberapa bulan mendatang, sebutnya Indonesia akan bekerja sama dengan perusahaan yang memiliki mesin canggih untuk mendaur sampah.
Teman-teman bisa mengumpulkan sampah botol plastik, masukan ke dalam mesin, dan mendapatkan poin, kata Cinta.
Ia melanjutkan, sampah yang dikumpulkan akan di-upcycle menjadi produk bernilai seperti tas, dompet, casing laptop, dan sebagainya oleh komunitas lokal.
Selain itu, anak muda juga dianjurkan untuk mendorong regulasi dan infrastruktur yang ada. Seperti kebijakan transportasi yang tidak memproduksi karbon sebanyak mobil dan motor, membuat jalur yang lebih layak untuk para sepeda, dan lainnya.
Agar masyarakat Indonesia bisa beralih naik sepeda seperti di Jerman, ia mencontohkan.
Dari Jerman pula, Cinta Laura membagikan kabar baik, sebab tahun 2025 akan adasebuah teknologi dari Jerman yang bisa mentransformasikan sampah tanpa dipilah menjadi energi listrik.
Sementara pendiri Society of Renewable Energy (SRE) Zagy Berian, bicara soal energi terbarukan. Ia juga berbagi cara bagaimana masyarakat dapat berkontribusi dalam isu iklim dan lingkungan di Indonesia Net-Zero Summit 2023. Salah satunya dengan memberikan reward.
Tanpa reward, mereka akan enggan untuk melangkah lebih lagi, tutur Zagy.
Selain itu, ia juga menyebutkan Program Kampus Merdeka, yang sudah berjalan selama empat batch, yang bisa diajukan oleh mahasiswa untuk membersihkan sampah.
Itu bisa ditukarkan dengan SKS, jadi teman-teman tidak perlu kuliah satu semester, terangnya.
Ia mencontohkan program GERILYA atau Gerakan Inisiatif Listrik Tenaga Surya. Masyarakat yang mengikuti program studi independen selama enam bulan bisa mendapatkan 20 SKS.
Itu salah satu terobosan bagus dari menteri pendidikan untuk berkontribusi, ujar Zagy.



