Apa Itu Buzzer? Begini Penjelasan Lengkapnya
JAKARTA, celebrities.id Sebagian besar masyarakat mungkin pernah mendengar atau bahkan menyaksikan langsung kehadiran buzzer di media sosial.
Buzzer sebenarnya memiliki arti rumor, desas-desus, atau berdengung, yang berasal dari kata buzz.
Jadi, buzzer adalah seseorang yang memiliki tugas untuk menyampaikan sebagian atau serangkaian informasi secara berulang kali dengan tujuan menjangkau pembaca (audiens) yang lebih luas.
Awalnya, buzzer digunakan untuk kepentingan marketing atau pemasaran sebuah produk. Namun kini, bergeser menjadi demi kepentingan segelintir pihak seperti tokoh publik yang ingin mencalonkan diri di ranah pemerintahan. Harapannya, bisa mendapatkan dukungan dari masyarakat luas.
Melansir Jurnal Politik Walisongo (2021) bertajuk Buzzer Media Sosial dan Pembentukan Perspektif Pemilih Millenial dalam Pemilu 2019, informasi yang disebarkan buzzer umumnya tidak dilengkapi dengan penyaringan.
Jadi, peluang tersebarnya berita bohong atau hoaks di masyarakat sangat besar. Oleh karena itu, masyarakat perlu menelaah dan menyaring secara ketat informasi yang didapat. Jika dirasa valid, baru dapat menyebarkannya ke pihak lain.
Di tengah perkembangan dunia digital yang semakin masif, buzzer sudah menjadi sebuah profesi baru yang muncul. Di Indonesia, perkembangan buzzer sudah terlihat sejak pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2014.
Penghasilan buzzer diprediksi mencapai Rp50 juta hingga Rp100 juta, tergantung dari besar atau kecilnya isu.
Akun-akun buzzer biasanya tidak selalu memiliki jumlah pengikut atau followers yang banyak. Berbeda dengan seorang influencer yang memang harus memiliki jumlah followers banyak di akun medsosnya.
Seorang buzzer dianggap berhasil jika mampu menjadikan sebuah topik viral dan menarik perhatian publik hingga menjadi perbincangan banyak orang. Karena, fokus utama buzzer ialah menjangkau lebih banyak orang dari berbagai kalangan.
Karena ramai digunakan untuk kepentingan politik, maka buzzer politik adalah hal yang banyak mendapat perhatian dari akademisi.
Sementara, mengutip Jurnal Ilmu Komunikasi (2020) bertajuk Fenomena Industri Buzzer di Indonesia: Sebuah Kajian Ekonomi Politik Media, buzzer politik sudah menjadi bagian dari pengguna medsos dan berfungsi sebagai propaganda politik di berbagai negara, tak terkecuali Indonesia.
Maka dari itu, kehadiran konten-konten dari buzzer dikhawatirkan bisa merusak proses demokrasi lantaran mampu memecah belah masyarakat.
