Jokowi Disebut Pernah Tawari AHY Cawapres, Rudi Valinka Tuding Demokrat Tak Paham Narasi Ngeledek

Jokowi Disebut Pernah Tawari AHY Cawapres, Rudi Valinka Tuding Demokrat Tak Paham Narasi Ngeledek

Seleb | BuddyKu | Minggu, 4 Juni 2023 - 12:21
share

FAJAR.CO.ID, JAKARTA Isu Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pernah ditawari kursi menteri hingga cawapres tengah jadi perbincangan.

Pegiat media sosial Rudi Valinka mengatakan, kelemahan kader Demokrat sejak dulu tidak paham narasi ngeledek halus (troll) dan serius.

Ucapan Gibran selalu diartikan ucapan serius. Dari sinilah mereka berpikir ditawari cawapres dengan membaca kata cocok, lanjutnya.

Dalam unggahannya itu, Rudi memperlihatkan momen pertemuan Putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming dengan AHY pada 9 April 2018 malam. Saat itu, Gibran sempat menyebut AHY cocok jadi wapres.

Partai orang tua emang enak dikerjain anak muda. Demikian berkas File X dari CCTV medan merdeka dibuka oleh Zoey. Kalau ditanya validitasnya, minta AHY bersumpah bener gak cerita ini, tambah Rudi.

Diberitakan sebelumnya, Deputi Strategi dan Kebijakan DPP Partai Demokrat Yan Harahap menyebut, AHY pernah ditawari Menteri hingga Wapres.

Jangankan menteri, Wapres pun ditawarin, Den, kata Yan Harahap dalam unggahannya di Twitter, Sabtu (3/6/2023).

Unggahan Yan Harahap ini juga melampirkan video podcast Juru Bicara Anies Baswedan, Sudirman Said bersama Bambang Widjojanto, 1 Juni 2023 lalu.

Dalam podcast itu, Sudirman Said blak-blakan soal bagaimana partai Demokrat dan PKS dibujuk untuk gabung ke pemerintahan saat ini.

Bahkan disebutkan, AHY ditawari kursi menteri hingga wakil presiden.

Saya nggak tahu, cuman tahu banget. Sangat terbuka, bahkan kita juga tahu bahwa semua yang datang ke Demokrat itu, menawarkan untuk gabung ke pemerintahan sekarang, dapat menteri segala macam. Sampai ya sudah kalau pak AHY mau jadi wakil presiden, sama kita aja, kata Sudirman Said.

Bahkan ada partai yang datang, dibalik aja, AHY jadi presiden, capresnya jadi cawapres. Ada yang begitu. Jadi kalau ini apresiasi kita pada Demokrat, kalau yang dicari sekadar status atau pengen maju sekadar semata-mata jadi capres atau cawapres sebetulnya beliau sudah keangkat, sambungnya.

Tapi kata dia, Demokrat diikat dari suatu formalitas, bukan saja formalitas piagam. Tapi juga ada chemistry, jiwa, tujuan, visi, dsb.

Begitu pun dengan PKS, sampai hari ini terus didekati. PKS kata dia ditawari pembiayaan hingga jaminan suara.

Nggak main-main loh ini yang datang. Sambil dikatakan bahwa nanti bukan hanya soal pembiayaan tapi juga suaranya bisa ditambah lewat segala macam. Jadi kita lihat NasDem sama-sama tekanannya, hukum politik dan segala macam, kata Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ini. (selfi/fajar)

Topik Menarik