Doa dan Dzikir Bangun Tidur Tengah Malam
JAKARTA, celebrities.id - Doa dan dzikir saat bangun tidur tengah malam bisa diamalkan agar selalu mendapat perlindungan dari Allah.
Terbangun tengah malam adalah kondisi yang umum terjadi. Hal ini terkadang membuat kita susah untuk kembali tidur. Beberapa faktor juga memengaruhi kualitas tidur seseorang seperti lelah, gelisah atau pengaruh kafein.
Dalam Islam, sangat dianjurkan untuk melafalkan doa sebelum tidur. Ini sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah karena telah diberi nikmat untuk istirahat dari rasa lelah.
Begitu juga saat seseorang terbangun dari tidur tengah malam, sangat dianjurkan untuk melafalkan doa dan dzikir yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Dilansir dari berbagai sumber pada Senin (29/5/2023), celebrities.id telah merangkum doa dan dzikir bangun tidur tengah malam sebagai berikut.
Doa dan Dzikir Bangun Tidur Tengah Malam
Rasulullah SAW mengajarkan sahabatnya saat terbangun pada malam hari untuk senantiasa memuji Allah.
Dikutip dari NU, Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah mengutip hadits Rasulullah SAW yang berisi doa bangun tidur riwayat dua kitab shahih melalui karyanya Al-Wabilus Shayyib minal Kalimit Thayyib (Kairo, Darur Rayyan lit Turats: 1987 M/1408 H, halaman: 132).
Alhamdulillhil ladz fn f jasad, wa radda alayya rh, wa adzina l bi dzikrih.
Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah menjaga kesehatan ragaku, mengembalikan nyawaku, dan mengizinkanku menyebut nama-Nya. (HR Bukhari dan Muslim).
Diriwayatkan dari Ubadah bin Shamit radhiyallahu \'anhu, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda,
"Barangsiapa yang terbangun dari tidurnya di malam hari, ucapkanlah, Laa ilaaha illallahu wahdahu laa syariikala lah, lahul mulku walahul hamdu wa Huwa \'alaa kulli syaiin qadiir. Alhamdulillah wa subhaanallaah, wa la ilaaha llallah, wallahu akbar, wa laa haula wa laa quwwata illa billaah."
Kemudian beliau berdoa: \'Ya Allah, ampunilah aku.\'
Atau berdoa, niscaya Allah akan mengabulkannya. Dan jika ia berwudhu kemudian shalat, maka shalatnya akan diterima. (HR. Al-Bukhari (no. 1154), at-Tirmidzi (no. 3414), Abu Dawud (no. 5060), Ibnu Majah (no. 3878), ad-Darimi (no. 2687).






