Review Film: The Little Mermaid, Karakter Villain Ursula Justru Sukses Curi Perhatian!
The wait is over! Pencinta Disney Princess di seluruh dunia akhirnya bisa melihat film live action The Little Mermaid yang menampilkan sang putri duyung legendaris, Ariel. Diperankan oleh Halle Bailey, film ini sempat menjadi perbincangan beberapa waktu lalu.
Lantas, apakah versi live action ini berhasil menandingi versi aslinya? Simak ulasan saya di bawah ini!
Sinopsis
https://www.youtube.com/watch?v=x4Ob3TBjwNM
Suatu hari, di mana ketujuh putri King Triton harus berkumpul, Ariel si bungsu lagi-lagi tak terlihat. Ariel dengan rasa penasarannya yang tinggi memang sudah lama terobsesi dengan dunia manusia. Meski sudah dilarang sang ayah, ia nekat untuk naik ke permukaan demi melihat sebuah kapal yang sedang berlayar.
Ketika badai datang, kapal tersebut pun menabrak sebuah gunung batu dan akhirnya karam. Untungnya seluruh awak kapal berhasil selamat, namun sang pangeran, Eric, sempat tenggelam. Ariel pun dengan sigap menyelamatkan Eric dan membawanya ke pinggir pantai dekat istana.

Sumber: Toonado.com
Kejadian tersebut akhirnya sampai ke telinga King Triton, hingga membuat Ariel semakin dilarang untuk mengenal dunia manusia. Sementara itu, Eric keukeuh ingin mencari gadis yang menyelamatkannya.
Kejadian tersebut pun jadi kesempatan bagus bagi Urusula,penyihir laut berbahaya dengan tentakel gurita. Ia membujuk Ariel agar mau membuat kesepakatan untuk menjadi manusia dan diam-diam memasukkan mantra sebagai jebakan.
Peran Melissa McCarthy sebagai karakter Ursula patut diacungi jempol
Sumber: Today
Dari semua karakter di film live action The Little Mermaid ini, menurut saya Ursula yang diperankan oleh Melissa McCarthy adalah yang terbaik. Ia berhasil membangun karakter penyihir yang licik dan kejam.
Bukan hanya pada adegan biasa, namun juga pada saat adegan musikal yang ia bawakan dengan sangat apik. Porsinya pas tanpa terlihat cringe.
Berbeda dengan reaksi saya ketika melihat adegan musikal yang dibawakan Ariel dan Eric, terlalu teatrikal dan sedikit terasa membosankan. Meski begitu, suara Halle Bailey memang benar-benar indah, lho.
Peran pendukung seperti trio Sebastian si kepiting, Scuttle si burung laut, dan Flounder si ikan tropis tak kalah menghibur!
Sumber: Creative Bloq
Selain peran Ursula, adegan yang menampilkan ketiga teman Ariel, yakni Sebastian, Scuttle, dan Flounder juga selalu saya tunggu. Pasalnya, ketiganya punya berperan sebagai karakter icebreaker yang mampu membuat penonton sangat terhibur.
Pemilihan pengisi suara untuk ketiga karakter tersebut pun menurut saya sangat tepat. Apalagi suara karakter Scuttle yang diisi oleh aktris Awkwafina, khas dengan logat gadis remaja Amerika masa kini yang super slay! Meski situasi komedi yang tergambar cukup sederhana, namun chemistry ketiganya benar-benar mampu menghidupkan film ini.
It\'s still entertaining, but I prefer the OG
Sumber: IMDb
Film-film klasik Disney Princess merupakan tontonan saya semasa kecil. Untuk itu, saat tahu The Little Mermaid akan dibuat versi live action saya cukup excited . Namun, menurut saya versi live action ini masih belum bisa mengalahkan versi animasi klasiknya.
Terlebih pada beberapa adegan musikal yang terkesan terlalu teatrikal.
Tenang, bukan berarti versi live action ini gagal, ya. The Little Mermaid versi live action ini sangat menghibur, bahkan bisa dibilang adegan yang diadaptasi dari versi aslinya cukup tergambarkan dengan baik. Sinematografi dan scoring -nya pun tak perlu diragukan lagi. Hanya saja, masih ada beberapa adegan adaptasi yang mungkin bisa dibuat lebih relevan dan tidak terkesan memaksa.
Oh iya, The Little Mermaid sudah bisa kamu tonton mulai Rabu, 24 Mei 2023 di seluruh bioskop di Indonesia, Bestie!
Well, The Little Mermaid versi live action ini 6,5/10 dari saya .





