Daftar Negara dengan Koneksi Internet Paling Lambat, Ada yang di Bawah 1 Mbps

JAKARTA, celebrities.id - Negara dengan koneksi internet paling lambat kerap menjadi sorotan masyarakat. Sebab, koneksi internet adalah hal penting yang bisa membantu masyarakat di seluruh dunia untuk mengakses informasi. Selain itu, keberadaan koneksi internet yang baik dan cepat juga mampu menghubungkan masyarakat dari berbagai negara.

Namun, ada beberapa negara yang justru memiliki koneksi internet lambat. Lantas negara mana sajakah itu? Merangkum dari berbagai sumber, Selasa (9/5/2023) berikut ulasannya.

Negara dengan Koneksi Internet Paling Lambat

1. Turkmenistan (0,77 Mbps)

Turkmenistan adalah negara dengan koneksi internet paling lambat di dunia, menurut data milik Cable.co.uk pada 2022. Kecepatan internet di negara tersebut hanya 0,77 Mbps, jauh di bawah negara-negara lain di dunia. Pengguna internet di negara itu bahkan membutuhkan waktu hampir sehari hanya untuk mengunduh sebuah film.

2. Timor Leste (0,94 Mbps)

Selanjutnya, ada Timor Leste yang memiliki kecepatan koneksi internet 0,94 Mbps. Timor Leste seharusnya membenahi manajemen konseksi internetnya lantaran melimpahnya generasi muda. Melansir laman The Asia Foundation, 74% penduduk negara itu berusia di bawah 35 tahun dan banyak yang menggunakan smartphone. Sehingga, kebutuhan internet terus mengalami pertumbuhan. Namun, hal itu mengalami kendala karena koneksi internetnya yang sangat lambat.

3. Yaman (0,97 Mbps)

Di posisi ketiga, ada Yaman yang juga koneksi internetnya sangat lambat. Cable.co.uk mencatat, Yaman memiliki koneksi internet dengan kecepatan 0,97 Mbps pada tahun 2022. Melansir laman Reuters, lambannya koneksi internet di Yaman cukup menyulitkan para mahasiswa dan pengusaha untuk menjalankan aktivitasnya. Selain itu, tingkat penetrasi internet di Yaman sangat rendah dibandingkan negara-negara lain di Timur Tengah.

4. Guinea-Bissau (0,98 Mbps)

Republik Guinea-Bissau adalah negara yang berada di Afrika Barat. Kecepatan koneksi internet di negara ini tercatat sangat lambat, yakni hanya 0,98 Mbps. Sementara itu, akses internetnya pun juga turut rendah, yaitu 150 ribu koneksi atau 7,8%. Koneksi internet terbaik hanya bisa didapat di Bissau, ibu kota Guinea-Bissau. Daerah lainnya di negara tersebut juga memiliki koneksi internet rendah.

5. Afghanistan (0,98 Mbps)

Afghanistan juga masuk dalam jajaran negara dengan koneksi internet paling lambat di dunia. Koneksi internet yang buruk sangat menyulitkan para pelajar, apalagi ketika masa pandemi Covid-19. Mereka diharuskan untuk belajar secara daring, namun koneksi internetnya tidak mendukung.

6. Guinea Khatulistiwa (1,34 Mbps)

Guinea Khatulistiwa atau Equatorial Guinea, sebuah negara di Afrika, memiliki kecepatan koneksi internet 1,34 Mbps. Meskipun koneksi intrenetnya lambat, namun Guinea Khatulistiwa sudah menunjukkan pertumbuhan yang relatif cepat perihal akses intrenet. Pertumbuhan tersebut terjadi karena perluasan jaringan 4G di seluruh wilayah dan ketersediaan perangkat seluler yang mudah serta murah.

7. Somalia (1,60 Mbps)

Masih dari Afrika, Somalia memiliki koneksi internet lambat dengan kecepatan 1,60 Mbps. Masyarakat membutuhkan waktu hingga 18 jam untuk mengunduh sebuah film dengan kualitas baik. Meskipun begitu, penyedia layanan internet di Somalia terpantau sudah memberikan pelayanan yang jauh lebih baik selama beberapa tahun terakhir, termasuk pengenalan kabel serat optik.

8. Ethiopia (1,68 Mbps)

Ethiopia tercatat memiliki kecepatan koneksi internet 1,68 Mbps. Jangkauan internet di Ethiopia hanyalah sekitar 17,9%. Pemerintah Ethiopia berusaha untuk melakukan perluasan jangkauan internet bagi masyarakatnya. Namun, hal itu sulit diwujudkan lantaran sebagian besar masyarakat Ethiopia tinggal di pedesaan.

9.Eritrea (1,89 Mbps)

Eritrea adalah negara di Afrika Timur yang memiliki koneksi internet dengan kecepatan 1,89 Mbps. Jika ingin berlangganan seluler dan mengakses internet, masyarakat harus membayar setidaknya USD46 atau Rp678 ribu. Mahalnya biaya yang dibayarkan itu adalah salah satu faktor pengguna seluler dan internet sangat terbatas di negara ini.