Minal Aidin Wal Faizin Artinya dalam Bahasa Arab, Ternyata Bukan Mohon Maaf Lahir Bathin

Minal Aidin Wal Faizin Artinya dalam Bahasa Arab, Ternyata Bukan Mohon Maaf Lahir Bathin

Seleb | BuddyKu | Jum'at, 21 April 2023 - 21:12
share

JAKARTA, iNews.id - Minal Aidin Wal Faizin merupakan ucapan yang lazim disampaikan Muslim ketika bersalaman seusai melaksanakan shalat Idul Fitri.

Sebagian besar mungkin menganggap ucapan Minal Aidin Wal Faizin mengandung arti mohon maaf lahir dan batin. Namun, sebenarnya arti itu keliru.

Ucapan selamat (tahniah) disunnahkan di kalangan umum orang-orang biasa maupun khusus orang-orang tertentu. Ucapan selamat pada hari raya Idul Fitri tidak dengan redaksi yang khusus.

Dalam ajaran islam, mengucapkan selamat (tahniah) merupakan anjuran dan diperbolehkan. Tahniah setelah menjalankan ibadah puasa biasanya dengan mengucapkan kalimat berikut:

Latin: Ja\'alanallah wa iyyaakum minal\'aidiin wal faaiziin.

Artinya: Semoga Allah menjadikan kita menjadi bagian dari orang-orang yang kembali dan orang-orang yang mendapatkan kemenangan/keberuntungan.

Ucapa tahniah tersebut kemudian dirangkai dengan doa berikut: Taqabalallahu Minna Waminkum Yaa Kariim.
Artinya semoga Allah mengabulkan dan menerima semua amal ibadah.

Meski tidak diajarkan atau diperintahkan secara khusus, namun bermaaf-maafan dan silaturrahim di hari Idul Fithri juga tidak terlarang, boleh-boleh saja dan merupakan \'urf (kebiasaan) yang baik

Minal Aidin Wal Faizin Artinya Bahasa Arab

Latin: Minal \'Aidin Wal Faizin

Artinya: (Semoga) Bagian dari orang-orang yang kembali dan orang-orang yang mendapatkan kemenangan/keberuntungan.

Lafadz minal a\'idin wal faidzin merupakan doa yang terpotong, arti secara harfiyahnya adalah: termasuk orang yang kembali dan menang.

Lafadz ini terpotong, seharusnya ada lafadz tambahan di depannya meski sudah lazim lafadz tambahan itu memang tidak diucapkan. Lengkapnya ja\'alanallahu minal a\'idin wal faidzin, yang bermakna semoga Allah menjadi kita termasuk orang yang kembali dan orang yang menang.

Namun sering kali orang salah paham, dikiranya lafadz itu merupakan bahasa arab dari ungkapan mohon maaf lahir dan batin. Padahal bukan dan merupakan dua hal yang jauh berbeda.

Sebenarnya lafadz ini merupakan doa sekaligus tahini\'ah (greeting) yang terpotong. Lengkapnya adalah :

Semoga Allah menjadikan kita menjadi bagian dari orang-orang yang kembali dan orang-orang yang mendapatkan kemenangan/keberuntungan.

Kadang sebagian orang Arab menambahkan lagi dengan ungkapan :

Semoga setiap tahun Anda berada dalam kebaikan.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa ucapan minal aidin wal faizin ketika bersalaman dan bermaaf-maafan di Hari Raya Idul Fitri bukan bermakna \'mohon maaf lahir dan batin\'.

Arti Taqabbalallahu Minna Wa Minkum

Ucapan minal \'aidin wal faizin ini lazim dirangkai dengaan balasan berupa doa pengharapan yakni taqbbaalallahu minna wa minkum agar amal ibadah puasa diterima Allah.

Berikut ucapan Taqabbalallahu dalam tulisan Arab dan Artinya:

Taqabbalallahu minna wa minkum wa taqabbal ya karim.

Artinya: Semoga Allah menerima amal ibadah kita dan kalian semua, dan terimalah ya (Allah) Yang Maha Mulia.

Jawaban Taqabbalallahu

Sebagaimana disunnahkan mengucapkan (tahniah) maka disunahkan pula menjawabnya dengan ucapan yang sama seperti

Minna wa minkum taqabbal yaa kariim.

Artinya: Ya Allah yang Maha Mulia, terimalah amal kami dan kamu.

Jawaban Taqabbalallahu lainnya

Latin: Taqabbalallahu minnaa wa minkum ahyaa kumullahu liamtsa lihi Kullu \'aamun wa antum BI Khair.

Artinya: Semoga Allah menerima ibadah kita dan kalian. Semoga Allah menghidupkan kalian sama seperti hari ini setiap tahun semoga kalian dalam keadaan baik.

Hukum Mengucapkan Taqabbalallah

Tim Asatidz Rumah Fiqih Indonesia, Ustaz Muhammad Abdul Wahab Lc mengatakan, para ulama dari empat mazhab sepakat bahwa mengucapkan taqabbalallahu memang tidak disunnahkan karena tidak ada riwayat khusus dari Nabi SAW, namun tidak patut di bid\'ahkan.

Mengucapkan taqabbalallahu minna wa minkum ghafarallahu lana wa lakum. Ini merupakan riwayat dari sahabat, katanya dikutip dari kanal YouTube rumahfiqih.

Kalangan ulama hanafi mengatakan mengucapkan selamat hari raya itu tidak boleh diingkari meski tidak ada riwayat langsung dari Nabi SAW.

Imam Malik juga mengatakan tidak mengetahui ucapan itu dari Rasulullah SAW atau tidak memerintahkan khusus pada hari raya, namun Imam Malik tidak menyalahkan orang yang mengucapkannya.

Imam Ramli ulama dari Syafi\'i mengatakan mubah. Sedangkan Ibnu hajar Al Asqolany mengatakan ucapan itu masyru\'ah atau disyariatkan.

Meski demikian, kata dia, mengucapkan taqabbalallahu minna wa minkum yang telah dilakukan para sahabat Nabi SAW ketika bertemu pada hari raya merupakan tradisi yang baik. Hukum asal tradisi adalah boleh selama tidak ada dalil khusus yang melarangnya.

Itulah ulasan Minal Aidin Wal Faizin dalam bahasa Arab artinya dan hukum mengucapkannya di momen Hari Raya Idul Fitri.

Wallahu A\'lam

Topik Menarik