Kisah Khadijah, Istri Pertama Nabi Muhammad SAW yang Sukses Jadi Pedagang

Kisah Khadijah, Istri Pertama Nabi Muhammad SAW yang Sukses Jadi Pedagang

Seleb | BuddyKu | Kamis, 13 April 2023 - 06:44
share

JAKARTA, iNews.id - Khadijah binti Khuwailid atau Siti Khadijah adalah istri pertama Nabi Muhammad SAW. Kisah Khadijah sebagai pedagang sukses pada masanya ini bisa menginspirasi para perempuan yang ingin terjun di dunia bisnis.

Sebelum menikah dengan Nabi Muhammad, Khadijah adalah seorang pedagang yang kaya raya. Bahkan, dia terkenal sebagai pedagang perempuan yang sukses pada masa itu.

Kisah Khadijah Jadi Pedagang Sukses

Lalu bagaimana kisah Khadijah bisa menjadi pedagang yang sukses?

Dalam diri Khadijah mengalir darah pedagang karena terlahir dari keluarga pedagang. Ayahnya, Khuwailid bin Asad adalah pedagang kaya yang disegani kalangan Quraisy. Khadijah yang dijuluki Perempuan Suci oleh kalangan Quraisy ini adalah sosok yang pintar mengelola keuangan. Ini terbukti ketika orang tuanya meninggal dunia, Khadijah berhasil mengembangkan bisnis keluarga.

Menurut buku The Women of Madina ( 1995) karya Muhammad ibn Saad, Khadijah memiliki barang dagangan yang lebih banyak daripada dagangan para pengembara Quraish. Khadijah tidak menjalankan bisnisnya sendirian. Dia hanya pemilik modal dan penyedia barang dagangan.

Sementara untuk menjual barang dagangannya ke luar Mekkah, Khadijah menugaskan warga sekitar yang dipercaya. Khadijah mengelola bisnis yang didasari kejujuran, amanah, dan akhlak yang mulia. Bahkan, setelah bisnisnya berjalan baik, Khadijah akan membagi hasilnya dan memberi upah kepada orang yang dipercaya tersebut.

Khadijah pun selektif dalam memilih mitra bisnis dan pekerjanya. Dia hanya merekrut pekerja yang potensial dan bisa dipercaya. Contohnya, ketika Khadijah memilih Nabi Muhammad SAW menjadi kafilah dagang lintas daerah.

Dalam buku Muhammad: His Life Based on the Earliest Sources (1983) karya Martin Lings, Khadijah membutuhkan rekan kerja untuk melakukan transaksi di Suriah pada 595 Masehi. Dia pun memilih Muhammad ibn Abdullah untuk menuntaskan misi dagangnya di Suriah. Bahkan Khadijah bersedia membayar upah Muhammad sebesar dua kali lipat dari biasanya.

Kala itu, Khadijah mengutus salah satu pelayannya, Maysarah, untuk membantu Muhammad. Saat kembali, Maysarah menceritakan cara Muhammad dalam menjalankan bisnis. Muhammad berhasil membuat bisnis Khadijah mendapatkan keuntungan dua kali lipat dari perkiraan awal. Dari misi tersebut, Muhammad mendapatkan gelar kehormatan Al-Sadiq (Yang jujur) dan Al-Amin (Yang dipercaya).

Selain pandai berbisnis, Khadijah juga merupakan pedagang yang murah hati. Khadijah kerap memberi makanan dan pakaian bagi kaum miskin dan membantu kerabatnya yang kurang mampu.

Ada beberapa tips sukses berdagang dari Khadijah. Pertama, memiliki modal dan kecakapan dalam mengelolanya. Meskipun Khadijah mendapatkan modal dari ayahnya, kepiawaian berdagang menjadi kunci sukses dalam mengelola bisnis dan modalnya. Dia juga mengelola bisnis yang didasari kejujuran, amanah, dan akhlak yang mulia.

Kedua, gemar bersedekah. Khadijah sejak kecil dididik untuk selalu berbagi. Karena itu, tak heran Khadijah memiliki jiwa sosial yang tinggi. Apalagi, Islam mengajarkan umatnya untuk bersedekah. Bersedekah tidak akan mengurangi harta, justru akan melipatgandakannya.

Ketiga, mampu melihat peluang. Khadijah mampu membaca peluang agar hartanya bisa dimanfaatkan secara produktif. Selain itu, Khadijah juga mampu membaca potensi pasar di sekitar.

Demikian kisah sukses Khadijah menjadi pedagang sukses di masanya. Semoga kisahnya menginspirasi kaum perempuan yang ingin terjun ke dunia bisnis.

Topik Menarik