Sindir Sarwo Edhie Wibowo, Ali Moertopo: Matahari Kembar Harus Dicegah

Sindir Sarwo Edhie Wibowo, Ali Moertopo: Matahari Kembar Harus Dicegah

Seleb | BuddyKu | Senin, 3 April 2023 - 04:25
share

JAKARTA - Sarwo Edhie Wibowo yang dikenal sebagai anti Soekarno dan berhasil menumpas PKI serta mengakhiri riwayat orde lama ternyata disingkirkan dari pusaran kekuasaan Presiden Soeharto oleh elite-elite politik saat itu.

Mengutip buku seri Tempo berjudul "Sarwo Edhie dan Misteri 1965", Ali Moertopo seorang Kepala Operasi Khusus yang kemudian menjadi penasihat utama Soeharto menyindir Sarwo secara tidak langsung dengan mengatakan kepada para wartawan kalau tidak boleh adanya "matahari kembar" dalam suatu negara.

"Adanya matahari kembar di Indonesia hanya membawa bencana. Karena itu, matahari kembar harus dicegah dan tak boleh dibiarkan terjadi," kata Ali.

Ali pada saat mengatakan hal itu memang tidak spesifik menyebut nama. Akan tetapi hampir semua orang tahu, Ali dalam pernyataan tersebut menyindir Jenderal Sarwo, Komandan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD), yang baru saja sukses menumpas PKI dan orde lama.

Pernyataan tersebut diungkapkan Ali karena ada desas-desus kalau Sarwo akan menggusur Soeharto dengan cara menjadi Presiden. Apalagi saat itu Soeharto baru beberapa pekan menjabat sebagai Presiden, sehingga desas-desus itu mengusik lingkaran kekuasaan.

Sarwo yang pada saat itu namanya melambung, popularitasnya meroket, dan menjadi idola para mahasiswa berkat keberhasilannya menumpas PKI harusnya menjadi berkah baginya, tetapi hal itu menjadi sebuah ironi karena setelah itu kariernya meredup.

Berkat prestasi yang dihasilkannya, Sarwo malah terlempar dari orbit elite Jakarta. Hal tersebut dilakukan rezim saat itu sebagai upaya menghindari adanya matahari kembar dan mencegah Sarwo melangkah lebih jauh dalam ranah politik.

Sarwo disingkirkan Soeharto dengan hanya dijadikan seorang Pangdam di Medan dan Papua. Jabatan terakhirnya dalam dunia milter pun cuma Gubernur Akademi Militer di Magelang sebelum menjadi Kepala BP7 (Badan Pembinaan, Pendidikan dan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) menjelang akhir hayatnya.

Topik Menarik