Teddy Hartoko Jadi Ketum, ASPIMTEL Janji Genjot Kualitas Menara Telekomunikasi
IDXChannel - Asosiasi Pengembang Infrastruktur dan Menara Telekomunikasi (ASPIMTEL) mengumumkan Theodorus Ardi Hartoko sebagai Ketua Umum periode 2023-2026. Keputusan ini ditetapkan dalam Musyawarah Nasional (Munas) di Bali, baru-baru ini.
Munas tersebut mengambil tema Optimalisasi Peran Industri Infrastruktur & Menara Telekomunikasi Pada Era Digital & 5G. Hal ini sejalan dengan salah visi dan misi ASPIMTEL, yaitu ikut menumbuh kembangkan percepatan pencapaian era digital dan 5G.
Ardi yang akrab disapa Teddy Hartoko itu mengatakan, Indonesia memiliki potensi yang besar dalam mengembangkan ekonomi digital dilihat dari jumlah penggunaan layanan data yang terus berkembang pesat.
"Keberadaan menara telekomunikasi sama pentingnya dalam membangun konektivitas bagi ekonomi digital lainnya, seperti jalan tol, gardu listrik, atau infrastruktur vital lainnya, terlebih dalam menghadapi era 5G," ujar dia dalam keterangan resminya, Rabu (22/3/2023).
Untuk mendukung adanya percepatan implementasi 5G di Indonesia, selain kesiapan spektrum, operator seluler dan device, menara telekomunikasi menjadi salah satu bagian yang tak terpisahkan dari ekosistem 5G tersebut.
Oleh karena itu, keberadaan menara telekomunikasi menjadi salah satu milestone penting dalam hal adopsi teknologi 5G dan mendorong adanya peningkatan kualitas, produktivitas serta otomasi automasi, di dalam operasional industri serta menyukseskan inisiatif pemerintah, yakni Making Indonesia 4.0.
Teddy yang saat ini menjabat sebagai Direktur Utama PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) berkomitmen akan membawa ASPIMTEL untuk lebih berperan dalam mendukung pemerintah pusat dan daerah dalam pembangunan infrastruktur menara telekomunikasi melalui tiga aspek.
Pertama adalah aspek bisnis. Penyedia Infrastruktur khususnya tower harus segera bertransformasi menuju penyedia infrastruktur digital atau beyond tower provider. Hal ini akan menumbuhkembangkan industri infrastruktur telekomunikasi di Indonesia secara berkelanjutan.
Kedua adalah aspek regulasi, ASPIMTEL berkomitmen melakukan koordinasi dan komunikasi kepada Pemerintah Pusat maupun Daerah dalam pengawalan pembangunan infrastruktur dan menara telekomunikasi dengan tujuan agar pemerintah dapat menetapkan regulasi sederhana yang dapat diimplementasikan dan disosialisasikan kepada seluruh masyarakat terkait pentingnya menara telekomunikasi untuk mendukung pertumbuhan industri ekonomi digital di seluruh wilayah Indonesia.
Ketiga adalah aspek lingkungan, pengembangan dan pembangunan infrastruktur harus mampu memberikan dampak positif terhadap kelestarian lingkungan, di antaranya penggunaan teknologi untuk mengurangi emisi karbon (green energy) dan penggunaan material yang ramah lingkungan untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan.
Program ASPIMTEL ke depan harus dapat memenuhi tiga aspek di atas untuk mendukung tumbuhnya industri ekonomi digital yang efisien dan merata diseluruh wilayah Indonesia," papar Teddy.
Munas juga menunjuk Rudolf Nainggolan, Direktur Utama PT Gihon Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Gihon) sebagai Wakil Ketua Umum ASPIMTEL dan Indra Gunawan, Direktur PT Sarana Menara Nusantara, Tbk (Protelindo) sebagai Sekretaris Jenderal.
Sekadar informasi, Presiden Jokowi pernah mengatakan, perkembangan ekonomi digital dan industri 4.0 Indonesia merupakan yang tercepat di Asia Tenggara dan akan menjadi kekuatan tersendiri bagi Indonesia untuk mewujudkan visinya.
Ekonomi digital di Indonesia dan Industri 4.0 diperkirakan akan berkontribusi pada Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai USD133 miliar pada 2025. Kemajuan industri tersebut akan mengantarkan Indonesia menuju sepuluh besar kekuatan ekonomi global pada 2030.
Transformasi ekonomi digital perlu dioptimalkan karena menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Ekonomi digital Indonesia diproyeksikan tumbuh 20 persen dari 2021 menjadi USD146 miliar pada 2025 dan diprediksi akan terus meningkat (Kemenkeu, 2022). Saat ini, kontribusi ekonomi digital Indonesia masih relatif kecil terhadap perekonomian nasional, namun pertumbuhannya sangat pesat.
(FAY)