Peran Sarwo Edhie Wibowo Mengawal Jalannya Pepera dari Gangguan Gerilyawan Papua

Peran Sarwo Edhie Wibowo Mengawal Jalannya Pepera dari Gangguan Gerilyawan Papua

Seleb | BuddyKu | Rabu, 22 Maret 2023 - 07:17
share

JAKARTA Pada 1968 hingga 1970, Jenderal Sarwo Edhie Wibowo ditugaskan untuk menjadi Panglima Kodam XVII Cenderawasih di Irian Barat, yang kini disebut Papua. Posisi jabatan ini ia dapatkan karena sebelumnya pemerintah membatalkan keberangkatannya untuk terbang ke Moscow guna menjadi Dubes RI untuk Uni Soviet.

Dikutip dari buku seri Tempo berjudul Sarwo Edhie dan Misteri 1965, tugas utama dari ditunjuknya Jenderal Sarwo Edhie menjadi Panglima Kodam XVII Cenderawasih adalah mengawal persiapan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) dengan menjaga keamanan tetap kondusif serta menertibkan Organisasi Papua Merdeka.

Podcast Aksi Nyata: Partai Perindo Bongkar Potensi Besar Investasi di Purwakarta

Untuk menyukseskan hal tersebut, hadirlah Operasi Wibawa. Sebuah Operasi gagasan Jenderal Sarwo Edhie Wibowo. Operasi Wibawa ini mengutamakan operasi teritorial bersifat persuasif tanpa peperangan meski secara bersamaan operasi intelijen dan tempur tetap dilakukan.

Dalam menjalankan Operasi Wibawa tersebut, Jenderal Sarwo Edhie pada saat di wilayah Kebar memberikan instruksi kepada jajaran pasukannya, salah satunya Letnan Satu Sintong Panjaitan. Sintong ingat betul apa yang diinstruksikan komandannya tersebut terkait Operasi Wibawa.

Kronologi Terbongkarnya Mutilasi Wanita di Kaliurang

Pemberontak pasti hancur jika terus dipukul. Tapi mereka saudara kita," Kata Jendral Sarwo.

"Baiklah, mereka kita pukul, kemudian kita panggil mereka agar kembali," ingat Sintong Panjaitan perihal instruksi Sarwo, dikutip dalam buku Sarwo Edhie dan Misteri 1965.

Selanjutnya, lewat Operasi Wibawa ini Jenderal Sarwo Edhie dan Lettu Sintong Panjaitan berhasil membawa para gerilyawan untuk turun gunung dan keluar hutan. Salah satunya gerilyawan bernama Lodewijk Mandatjan yang berhasil dibujuk untuk turun gunung dengan jaminan perlindungan dari Resimen Para Komando Angkatan Darat.

Sekadar diketahui, Sintong Panjaitan ini merupakan tokoh militer yang berasal dari Sumatera Utara. Pada saat tahun 1969, saat Jenderal Sarwo Edhie Wibowo memimpin pasukan Kodam XVII Cenderawasih, Sintong Panjaitan menjadi bawahan atau pasukan dari Jenderal Sarwo dalam tugas Pepera dan Operasi Wibawa kala itu.

Berhasilnya misi mengawal jalannya Pepera dan Operasi Wibawa dalam menghadapi gerilyawan di Papua seperti yang diinginkan tidak hanya membuat nama Jenderal Sarwo melambung.

Di sisi lain, Sintong Panjaitan sebagai anak buah Jenderal Sarwo kala itu juga turut merasakan manisnya.

Sintong Panjaitan semakin dipercaya untuk berperan dalam operasi-operasi militer lainnya. Hingga akhirnya mendapat amanat untuk mengisi posisi-posisi strategis Angkatan Darat seperti, Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) Jaya, Panglima Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), dan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad).

Topik Menarik