Kalah dari Fajar/Rian di Final All England 2023, The Daddies: Kami Sudah Kelelahan
BIRMINGHAM Ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, dilibas sang junior, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, di final All England 2023 dua setlangsung dengan skor 17-21 dan 14-21 dalam waktu 34 menit saja. Mereka pun mengaku sudah kelelahan dan tidak berada dalam kondisi fisik terbaik sehingga mudah dikalahkan.
The Daddies -julukan Ahsan/Hendra- sebenarnya tampil apik di gim pertama dalam laga pamungkas yang berlangsung pada Minggu (20/3/2023) malam WIB di Utilita Arena, Birmingham. Mereka sempat memimpin 3-1 sebelum akhirnya tertinggal 4-5.
Namun, pasangan ranking tiga dunia itu bisa menyamakan skor lagi di angka 14-14 dan bahkan balik memimpin 15-14 meski sebelumnya ketinggalan 8-13. Sayangnya, mereka banyak melakukan kesalahan sendiri di poin-poin kritis sehingga takluk 17-21.
Juara dunia tiga kali itu pun mampu mengejar ketertinggalan mereka dari 0-4 menjadi 4-4 di awal gim kedua. Akan tetapi, setelah itu mereka tertinggal jauh 9-14 dan kemudian 10-18 sampai akhirnya kalah 14-21.
Ahsan/Hendra pun mengakui bahwa mereka memang sudah kelelahan ketika tampil di partai final turnamen bulutangkis tertua di dunia itu. Walaupun di sisi lain, mereka tak memungkiri bahwa Fajri -sebutan Fajar/Rian- memang bermain luar biasa sehingga pantas keluar sebagai juara.
Dari segi fisik terus terang kami capek, kondisinya tidak bisa balik lagi setelah menjalani pertandingan perempatfinal dan semifinal kemarin, kata Hendra dikutip dari rilis PBSI, Senin (20/3/2023).
Tapi hari ini Fajar/Rian bermain bagus, tidak mudah mati dan sangat safe. Kami tidak bisa maksimal. Selamat untuk Fajar/Rian, semoga ini bisa menjadi bekal mereka ke depan, tambahnya.
Ya, Ahsan/Hendra memang berjuang mati-matian untuk bisa melaju ke partai puncak All England 2023. Mereka harus bermain selama tiga gim dalam pertandingan yang ketat di babak perempat final dan juga semifinal.
Di perempat final, The Daddies bertarung tiga gim kontra Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi dari China untuk memetik kemenangan dengan skor 16-21, 21-19 dan 21-19. Lalu, di semifinal mereka juga bermain selama tiga gim kontra utusan Negeri Tirai Bambu lainnya, Wang Chang/Liang Wei Keng, untuk meraih hasil positif dengan skor 21-15, 19-21 dan 29-27.
Di usia Ahsan yang sudah 35 tahun dan Hendra yang berumur 38 tahun tentunya melakoni dua partai ketat seperti itu sangat menguras stamina mereka sehingga wajar jika mereka kelelahan di final. Bahkan, Ahsan mengalami cedera pada lututnya di penghujung gim kedua dan harus keluar dengan menggunakan kursi roda.


