6 Keistimewaan yang hanya Ada di Bulan Syaban
JAKARTA, celebrities.id - Keistimewaan bulan Syaban dapat menambah wawasan keislaman kamu lebih luas lagi terkait bulan mulia yang disenangi Allah SWT ini.
Nama Syaban sendiri diambil dari kata Syabun () yang berarti kelompok/golongan atau jalan di atas gunung.
Islam memanfaatkan bulan Syaban sebagai waktu untuk mencari jalan kebaikan dan memperbanyak amalan soleh. Hal tersebut sesuai dengan sabda Nabi SAW yang berbunyi, Tahukah kamu sekalian, mengapa dinamakan bulan Syaban? Mereka menjawab, Allah dan RasulNya maha mengetahui. Beliau pun bersabda, Karena di dalam bulan itu bercabanglah kebaikan yang banyak sekali.
Dilansir dari berbagai sumber pada Kamis (23/2/2023), celebrities.id telah merangkum keistimewaan bulan Syaban, sebagai berikut.
Keistimewaan Bulan Syaban
1. Terdapat Peristiwa Pindahnya Kiblat Kaum Muslimin
Arah kiblat pindah dari Baitul Maqdis di Palestina ke Kabah di Mekkah al-Mukarromah. Setelah cukup lama Rasulullah SAW menanti-nanti datangnya peristiwa ini dengan harapan yang sangat tinggi, di mana setiap hari beliau tidak lupa menengadahkan wajahnya ke langit, menanti datangnya wahyu, sampai akhirnya Allah SWT menurunkan ayat-Nya surat Al-Baqarah ayat 144:
Artinya:
Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.
2. Bulan Pengampunan Seluruh Makhluk
Rasulullah SAW bersabda,
Artinya:
Sesungguhnya Allah memeriksa pada setiap malam nishfu Sya\'ban. Lalu Dia mengampuni seluruh makhluk-Nya, kecuali yang berbuat syirik atau yang bertengkar dengan saudaranya. (HR Ibnu Majah, dinilai shahih oleh Al-Albani)
3. Diangkatnya Amal Manusia Menuju Allah SWT
Rasulullah SAW bersabda,
Artinya:
.. Di bulan inilah amal perbuatan manusia diangkat kepada Rabb semesta alam
(HR. An-Nasa\'I dan Imam Ahmad, dinilai hasan oleh Al-Albani)
4. Turunnya Ayat Perintah Bershalawat
Keistimewaan lain bulan Syaban adalah turunnya ayat untuk bershalawat kepada Rasulullah SAW.
Latin:
Innal laaha wa malaaa\'i katahuu yusholluna \'alan Nabiyy; yaaa aiyuhal laziina aamanuu salluu \'alaihi wa sallimuu tasliimaa
Artinya:
Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya. (Surat Al-Ahzab: 56).
5. Ditentukannya Umur atau Ajal
Bulan Syaban juga bulan ditentukannya ajal seseorang. Perbuatan dan keputusan Allah tidaklah ditentukan oleh waktu dan tempat.
Latin:
Faatirus samaawaati wal ard; ja\'ala lakum min anfusikum azwaajanw wa minal an\'aami azwaajany yazra\'ukum fiih; laisa kamislihii shai\'unw wa Huwas Samii\'ul Basiir
Artinya:
Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha Melihat. (Surah Asy-Syura: 11).
Nabi bersabda, sesungguhnya Allah mencatat di bulan Syaban setiap diri yang mati di tahun itu (dicatat ajalnya), maka aku suka datangnya ajalku sedangkan aku dalam keadaan berpuasa, (HR. Abu Yala). Karena itu pula Nabi memperbanyak puasa di bulan Syaban ini.
6. Bulannya Alquran
Di sebagian atsar dijelaskan bahwa dinamai Syaban juga sebagai Syahrul Quran (bulannya Al Quran). Walaupun Alquran dituntut untuk dibaca di setiap waktu, namun ada waktu-waktu yang memang lebih ditekankan untuk dibaca seperti di bulan Ramadhan dan Syaban.
Ibnu Rajab menuturkan, diriwayatkan dari sanad yang lemah, dari Anas Ra, Ia berkata, kaum Muslimin ketika memasuki bulan Syaban sibuk dan tekun dengan mushafnya masing-masing untuk dibaca dan mereka mengeluarkan zakat harta untuk menguatkan dhuafa dan orang miskin berpuasa di Bulan Ramadhan.
Bulan Syaban ini juga disebut sebagai Syahrul Qurra (bulannya para pembaca al Quran). Amr bin Qais tatkala masuk bulan Syaban dia tutup tokonya dan mengosongkan waktunya khusus untuk membaca Al Quran.
Dalam Lathaiful Maarif karya Ibnu Rajab Al Hambali, Hasan bin Sahl berkata: Wahai Tuhanku, Engkau menjadikanku di antara dua bulan yang agung, maka apa bagian untukku, kata Bulan Syaban. Allah menjawab: Kujadikan untukmu (bulan) Qiraatul Quran (membaca Alquran).






