Viral Video Anak Pejabat Pajak Tersangka Pengeroyokan, Netizen Singgung Eselon 2 Bisa Beli Rubicon

JAKARTA - Kasus anak pegawai Pajak yang menganiaya seorang pria di Jakarta Selatan menjadi sorotan. Apalagi pelaku bernama Mario Dandy, kerap memamerkan hartanya di akun media sosial miliknya.

Unggahan anak pegawai Pajak tersebut menyorot perhatian netizen dan membuat geram. Beragam komentar pun disampaikan dalam postingan Mario saat naik Harley Davidson.

"Kaya duit bapaknya halal aja," cuit akun TikTok @hamaazz.

"Pajak gua dipotong tiap bulan ternyata buat beli rubicon sama harleyy," tulis TikTok @bearingmacet.

Kelakuan anak Eselon Kanwil DJP Jaksel II. Bergaya, kebut-kebutan dan pamer motor mahal di jalan raya. Sementara rakyat yang bayar pajak, makan indomie, cuit Twitter @Andreasvallen.

"Jangan sampai berakhir dengan kekeluargaan," cuit @iphinksan.

"hayolohh eselon 2 tapi kebeli rubicon sama hd, mungkin warisan dari simbahe akeh ya," cuit TikTok @heny.

Bapaknya, pejabat eselon II Kantor Pajak. Anaknya, pamer Motor dan Mobil mewah. Bapaknya, berusaha ngumpet dari sorotan media. Biar publik gak penasaran duitnya dari mana. Anaknya, malah pamer di media kasih kabar kpd dunia bhw bapaknya orang kaya. Sulit, ini. Suliitt!," cuit twitter @ruhulmaani.

"Mungkin hartanya dari warisan engkong moyangnya," cuit akun TikTok @MJ.

Selain netizen, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati juga ikut geram terhadap gaya hidup para pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang kerap pamer.

Menurutnya, sikap tersebut dapat menciptakan reputasi negatif kepada seluruh jajaran Kemenkeu yang telah dan terus bekerja secara jujur, bersih dan profesional.

Untuk itu, Kemenkeu akan terus melakukan langkah konsisten untuk menjaga integritas seluruh jajaran Kemenkeu, dengan menerapkan tindakan disiplin bagi mereka yang melakukan korupsi dan pelanggaran integritas.

"Irjen Kemenkeu melakukan langkah sesuai aturan untuk penyelidikan jajaran yang ditengarai melanggar aturan dan Kemenkeu terus melakukan tindakan disiplin sesuai aturan ASN yang berlaku," ungkap Sri Mulyani.