Mengenal Salahuddin Yusuf Al Ayyubi, Khalifah Pertama dari Dinasti Ayyubiyah
JAKARTA, celebrities.id - Mengenal Salahuddin yusuf al ayyubi pahlawan Muslim era Perang Salib yang berhasil merebut Yerusalem dari orang Franka.
Salahuddin merupakan anak yang dididik dengan baik di keluarga terhormat. Pada usia sepuluh tahun ia sudah menghafal Al-Quran. Sudah sejak kecil Salahuddin rajin hadir ke majelis ilmu, fiqih, hadits dan tafsir.
Saat ayahnya diangkat menjadi gubernur, Salahuddin dengan setia menemani ayahnya. a juga belajar seni-seni memerintah dan akhlak yang mulia. Sejak saat itu sudah muncul tanda-tanda kepemimpinan dan jiwa yang besar serta mulia pada Salahuddin.
Berikut Celebrities.id telah merangkum perjalanan dan kisah untuk mengenal Salahuddin yusuf al ayyubi lebih dalam.
Mengenal Salahuddin Yusuf Al Ayyubi
Pada saat Asaduddin Syirkawah bergerak menghadapi pasukan Eropa yang memerangi negara Islam, ia mengajak keponakannya Salahuddin untuk turut serat terjun dalam berbagai peperangan.
Dari pengalaman tersebut Asaduddin mulai memberikan tugas ketentaraan kepada Salahuddin. Salahuddin sangat cakap dan berhasil memimpin pasukan dengan baik.
Salahuddin semakin menunjukkan kepiawaiannya dalam kepemimpinan. Ia mampu melakukan mobilisasi dan reorganisasi pasukan dan perekonomian di Mesir, terutama untuk menghadapi kemungkinan serbuan bala tentara Salib.
Pada usia 45 tahun, Salahuddin berhasil menjadi orang paling berpengaruh di dunia Islam. Selama kurun waktu 12 tahun, ia berhasil mempersatukan Mesopotamia, Mesir, Libya, Tunisia, wilayah barat jazirah Arab dan Yaman di bawah kekhalifahan Ayyubiyah.
Salahuddin juga merupakan seorang Sultan yang memiliki kemampuan memimpin, dibuktikan dengan caranya dalam memilih para Wazir. Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi juga dikenal sebagai perwira yang mempunyai kecerdasan tinggi dalam bidang militer.
Kehidupan Salahuddin penuh dengan perjuangan. Perang yang dilakukannya dalam rangka membela negara dan agama. Salahuddin dikenal sebagai ksatria yang memiliki toleransi tinggi. Hal ini dibuktikan saat dirinya menjadi penguasa Iskandariyah, namun tetap mengunjungi orang-orang Kristen. Salahuddin juga mengizinkan orang kristen untuk berziarah ke Baitul Maqdis setelah adanya perdamaian dengan tentara salib.
Sebagai khalifah yang pertama dari Dinasti Ayyubiyah, Salahuddin berusaha menyatukan provinsi Arab terutama Mesir dan Syam pada satu daulah kekuasaan. Usaha yang dilakukan Salahuddin pertama kali menumpas segala bentuk pemberontakan dan memperluas wilayah kekuasaannya dengan tujuan agar kekuatan umat Islam terorganisir dengan baik dan mampu menangkal musuh.
Tujuan Salahuddin menyatukan Mesir, Suriah, Nubah, Yaman, Tripoli dan wilayah lainnya di bawah komando Al-Ayyubiyah adalah terjadinya koalisi umat islam yang kuat dalam melawan gempuran-gempuran tentara salib. Usaha-usaha yang dilakukan oleh Salahuddin menuai hasil yang gemilang.



