Lewis Hamilton Pernah Diperlakukan Rasis di Sekolah, Ngaku Masih Trauma

Lewis Hamilton Pernah Diperlakukan Rasis di Sekolah, Ngaku Masih Trauma

Seleb | BuddyKu | Selasa, 24 Januari 2023 - 13:36
share

BRACKLEY, celebrities.id Pembalap Mercedes, Lewis Hamilton mengungkapkan bagaimana dirinya diperlakukan dengan rasis ketika bersekolah dulu. Bahkan, hal itu menurutnya menjadi bagian paling traumatis dalam hidupnya.

Seperti diketahui, Hamilton tumbuh dan besar di Inggris sebagai bocah keturunan imigran dari Kepulauan Karibia. Kulitnya yang hitam pun menjadi sasaran empuk dari para perundung berkulit putih di sekolahnya.

Juara F1 tujuh kali itu pun menceritakan pengalaman buruknya itu ketika tampil di podcast On Purpose. Dia mengatakan bahwa dirinya sudah mengalami pelecehan rasisme sejak berusia enam tahun yang tentu sangat berat baginya.

Tak hanya masalah kulit, pembalap berusia 38 tahun itu juga sering mendapatkan kekerasan fisik dari teman-teman sekolahnya. Bahkan, dia juga kerap kali dilempar dengan pisang oleh mereka. Oleh karena itu, dia merasa masa-masa sekolahnya itu menjadi pengalaman paling traumatis dalam hidupnya.

"Bagi saya, sekolah adalah bagian yang paling traumatis dan paling sulit dalam hidup saya. Saya sudah diintimidasi pada usia enam tahun, kata Hamilton di podcast On Purpose dilansir Sport Bible, Selasa (24/1/2023).

Di sekolah khusus itu saya adalah salah satu dari tiga anak kulit berwarna dan saya lebih besar, lebih kuat, tapi anak-anak yang mengintimidasi sering melemparkan saya ke mana-mana dan kerap kali melempar saya dengan berbagai benda, seperti pisang. Orang-orang juga memanggil saya \'setengah kasta\' dan tidak tahu di mana kamu cocok. Itu untukku sulit, ujarnya.

"Di sekolah (menengah) saya, ada enam atau tujuh anak kulit hitam dari 1.200 anak dan kami bertiga ditempatkan di luar kantor kepala sekolah sepanjang waktu. Kepala sekolah hanya mengeluarkannya untuk kami dan khususnya saya, tuturnya.

Hamilton merasa sistem di Negeri Raja Charles sangat bertentangan dengan hidupnya. Akan tetapi, dia tak pernah mengadu kepada orangtuanya tentang perlakuan buruk teman-temannya karena dia tak ingin ayahnya khawatir bahwa dirinya tak mampu melewati cobaan tersebut.

"Saya merasa sistem melawan saya dan saya berenang melawan arus. Ada banyak hal yang saya tekan, kata pembalap kelahiran Stevenage, Inggris itu.

"Saya tidak merasa bisa pulang dan memberi tahu orang tua saya bahwa anak-anak ini terus memanggil saya kata-kata kotor, atau saya diintimidasi di sekolah hari ini, saya tidak ingin ayah saya berpikir saya tidak kuat, tuturnya.

Hamilton sendiri memang terkenal sering menyuarakan perlawanannya kepada perlakuan rasis yang diterima orang-orang kulit hitam, terutama di dunia olahraga. Dia terus mengampanyekan gerakan Black Lives Matter dengan berbagai kaus yang bertuliskan pesannya hingga berlutut sebelum membalap.

Topik Menarik