Kehadiran Perusahaan Minyak di WEF 2023 Menuai Protes
IDXChannel - Para aktivis memprotes keterlibatan perusahaan minyak di gelaran World Economic Forum (WEF) yang berlangsung di Davos, Swiss. Mereka menuduh perusahaan minyak bisa membajak perdebatan iklim untuk kepentingannya sendiri.
Kampanye bertuliskan " cease and desist " mendapat dukungan di media sosial.
Melansir Reuters, Senin (16/1/2023), perusahaan energi besar termasuk BP, Chevron, dan Saudi Aramco menjadi tamu di antara 1.500 pemimpin bisnis yang berkumpul di Davos, Swiss, di mana perubahan iklim menjadi salah satu agenda yang dibahas di forum itu.
"Kami menuntut tindakan iklim yang konkret dan nyata," kata Nicolas Siegrist, pemimpin partai Sosialis Muda di Swiss, yang memimpin protes tersebut.
"Mereka akan berada di ruangan yang sama dengan para pemimpin negara dan mereka akan memperjuangkan kepentingan mereka," imbuh Siegrist menyoroti keterlibatan perusahaan energi tersebut.
Dalam WEF 2023, industri minyak dan gas menyatakan mereka perlu menjadi bagian dari transisi energi karena bahan bakar fosil akan terus memainkan peran utama dalam bauran energi dunia, terutama di saat banyak negara beralih ke ekonomi rendah karbon.
Sementara itu, Sumant Sinha, yang merupakan CEO perusahaan energi terbarukan terbesar di India, ReNew Power, mengatakan lebih baik untuk menyertakan perusahaan minyak besar dalam debat transisi karena mereka memiliki peran penting.
"Jika orang-orang minyak ini menjadi bagian dari percakapan, dan sejauh mereka juga berkomitmen untuk berubah, maka tentu saja lebih baik mengikutsertakan mereka," ujar dia. (NIA)