Kisah Perjuangan Denada Agar Anak Nafsu Makan saat Menderita Leukemia

BEBERAPA waktu lalu, Denada menceritakan kisah harunya saat berupaya agar anaknya, Aisha lahap makan saat menjalani pengobatan Leukemia.

Denada bercerita, sebelum Aisha divonis menderita Leukemia, sang buah hati sangat menyukai ayam goreng dari salah satu restoran franchise terkenal.

Namun, di satu sisi, Aisha tidak boleh mengonsumsi makanan dari luar. Karena itu, Denada berupaya untuk membuat sendiri ayamnya, dan membeli ayam dari restoran tersebut hanya untuk mendapatkan kotaknya.

"Dulu dia kalau mau fried chicken yang gerainya ada dimana mana, aku bohong ,aku pergi ke gerai itu aku beli makanan hanya untuk dapetin kotaknya," tutur Denada pada awak media di kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

Setelah mendapatkan kotak dari restoran ayam goreng terkenal tersebut, Denada pun membersihkan kotaknya, dan diisi dengan ayam goreng buatannya.

Denada pun mengaku berusaha semaksimal mungkin ayam goreng buatannya mirip dengan ayam di restoran ayam goreng tersebut .

"Aku bersihin kotaknya, isi ayam yang aku kubeli aku makan, dirumah aku masak sendiri ayam goreng tepung semaksimal mungkin mirip dengan itu, karena dia enggak boleh makan makanan dari luar," lanjutnya.

Setelah Ayam Goreng buatannya jadi, Denada pun memasukan ayam tersebut ke kotak ayam goreng restoran ternama, agar seakan-akan ayam tersebut dari restoran itu.

Satu hal yang cukup membuat haru, Denada melakukan \'kebohongan\' demi kesembuhan dan kesenangan anaknya tersebut berlangsung selama tiga tahun.

Karena hal itu, setelah sang anak sudah mulai sembuh dan boleh memakan ayam goreng langsung dari restoran franchise terkenal tersebut, Denada melihat Aisha sangat senang.

"Aku inget banget pas dia boleh makan itu, dan dia langsung makan itu, matanya berbinar-binar kayak yang \'wah aku boleh makan ini\', itu aku seneng banget," tutur Denada.

Saat ini, setelah Aisha mulai sembuh dari penyakit Leukemia, Denada merasa sangat senang dan bersyukur, akhirnya Aisha bisa menjalani kehidupan seperti anak-anak lainnya.