Geger Menantu Selingkuh dengan Ibu Mertua, Begini Menurut Islam

Geger Menantu Selingkuh dengan Ibu Mertua, Begini Menurut Islam

Seleb | BuddyKu | Jum'at, 30 Desember 2022 - 11:01
share

BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA.ID - Belakangan ini viral seorang menantu selingkuh dengan ibu mertuanya sendiri. Akibat dari perbuatan ini, mereka diganjar perceraian oleh masing-masing pasangan.

Padahal Islam sudah melarang untuk berbuat selingkuh. Sebab selingkuh adalah suatu perbuatan dosa besar.

Selingkuh bisa terjadai kepada siapapun dan kapanpun. Ini terjadi lantaran para pelakunya jauh dari ilmu agama.

Beberapa dosa besar yang terkandung dalam selingkuh kata Ustadz Yulian Purnama di antaranya:

1. Al Ghisy (Curang)

Makna al ghisy () secara bahasa adalah:

:

Al ghisy adalah seorang penjual menyembunyikan sesuatu yang jika diketahui oleh pembeli maka ia akan membencinya. (Adz Dzakhirah lil Qarafi, 5/172)

Dalam bahasa kali ini, ghisy artinya curang; berlaku tidak jujur; main belakang. Orang yang selingkuh pasti bakal melakukan ghisy, lantaran menyembunyikan hubungan gelap dari pasangannya yang apabila diketahui tentu akan membencinya. Padahal, al ghisy merupakan dosa besar.

Dari Ma\'qal bin Yasar radhiyallahu anhu, Nabi SAW bersabda:

Siapa pun yang Allah takdirkan ia menjadi pemimpin bagi rakyatnya, kemudian ia mati dalam keadaan berbuat ghisy (tidak jujur) kepada rakyatnya, pasti Allah akan haramkan ia surga. (HR Bukhari nomor 7150 dan Muslim: 142)

Suami merupakan pemimpin dan rakyatnya adalah keluarganya. Tetapi tentu saja bukan hanya suami yang dilarang berbuat ghisy, istri juga dilarang.

Berdasarkan hadits dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:

Barang siapa mengacungkan senjata kepada kami (kaum Muslimin), bukan bagian dari kami. Barang siapa berbuat ghisy (curang) kepada kami (kaum Muslimin), bukan bagian dari kami. (HR Muslim nomor 147)

Ghisy tersebut tidak hanya terlarang dalam jual-beli, tetapi dalam semua perkara. Syekh Ibnu Baz menjelaskan:

: (( ))

Ghisy dalam semua perkara itu haram hukumnya dan merupakan perbuatan munkar. Berdasarkan keumuman sabda Nabi Shallallahualaihi Wasallam: \'Barang siapa berbuat curang kepada kami (kaum Muslimin), bukan bagian dari kami.\' Hadits ini lafaznya umum. Mencakup ghisy dalam semua muamalah, dalam nasihat, dalam musyawarah, dalam ilmu dan dalam semua perkara agama dan dunia. (Majmu Fatawa Bin Baz, 24/61)

2. Khianat

Suami atau istri yang selingkuh sudah berbuat khianat kepada pasangannya. Makna khianat dijelaskan Ar-Raghib al Asfahani rahimahullah:

Khianat adalah melanggar hak dan merusak perjanjian secara sembunyi-sembunyi. (Al Mufradat, 305)

Khianat merupakan dosa besar. Allah SWT berfirman:

Allah tidak akan memberi hidayah terhadap tipu daya orang-orang yang berkhianat. (QS Yusuf: 52)

Dari Abu Hurairah RA, Nabi saw bersabda:

:

Tanda orang munafik ada tiga: Jika bicara ia berdusta, jika berjanji ia ingkar janji, jika diberi amanah ia berkhianat. (HR Bukhari nomor 6095 dan Muslim: 59)

Mujahid bin Jabr Al Makki mengatakan:

Makar, penipuan dan khianat, pelakunya diancam neraka. Makar dan khianat bukanlah akhlak seorang Mukmin. (Makarimul Akhlak, karya Al Kharaithi, halaman 72)

Perbuatan khianat juga bakal menghilangkan keberkahan dalam keluarga, sehingga rumah tangga bakal terasa suram, sesak, dan sempit; walaupun perbuatan khianatnya itu tidak diketahui.

Anas bin Malik RA mengatakan:

Ketika khianat terjadi di suatu rumah, akan hilanglah keberkahan. (Makarimul Akhlak, karya Al Kharaithi, halaman 155)

3. Dusta

Perbuatan selingkuh pasti tidak bakal lepas dari dusta. Sementara dusta merupakan dosa besar. Allah SWT berfirman:

Sesungguhnya Allah tidak akan memberi hidayah kepada orang yang melebihi batas lagi pendusta. (QS Ghafir: 28)

Dusta itu bakal menyeret seseorang ke dalam neraka. Dari Abdullah bin Masud radhiyallahu anhu, Nabi SAW bersabda:

Wajib bagi kalian untuk berlaku jujur. Karena kejujuran itu membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surga. Seseorang yang senantiasa jujur, ia akan ditulis di sisi Allah sebagai Shiddiq (orang yang sangat jujur). Dan jauhilah dusta, karena dusta itu membawa kepada perbuatan fajir (maksiat) dan perbuatan fajir membawa ke neraka. Seseorang yang sering berdusta akan ditulis di sisi Allah sebagai kadzab (orang yang sangat pendusta). (HR Muslim nomor 2607)

Semoga Allah SWT memberi taufik. Wallahu a\'lam bisshawab .

Topik Menarik