Ajang Adu Tampar Milik Dana White Dikritik Dokter karena Tak Masuk Akal
LAS VEGAS Kompetisi adu tampar yang baru dibuat oleh Presiden UFC Dana White, yang bernama Power Slap League mendapat kritik dari seorang dokter karena tak masuk akal. Pasalnya, itu membahayakan keselamatan pesertanya karena mereka tak punya kesempatan melindungi diri seperti olahraga pertarungan lainnya.
Di dunia ini olahraga pertarungan sangat populer. Mulai dari tinju, gulat, hingga yang terbaru muncul di era 2000-an, yakni seni bela diri campuran alias Mixed Martial Arts (MMA), atau yang kompetisinya biasa disebut UFC.
Presiden UFC, Dana White, baru-baru ini memperkenalkan Power Slap League yang telah diberi lisensi secara resmi oleh Komisi Atletik Negara Bagian Nevada. Kompetisi adu tampar itu pun bakal diluncurkan mulai akhir tahun ini.
Format pertarungan Power Slap League sendiri bisa dibilang terlihat mengganggu sekaigus menarik. Seba, dua orang peserta bakal bergiliran saling menampar satu sama lain, yang skornya akan dihitung menggunakan sistem 10 poin dalam tiga ronde yang biasa diterapkan dalam UFC.
Dana White memastikan bahwa semua peserta akan aman karena mereka menggunakan perangkat pelindung seperti penyumbat telinga dna pelindung mulut. Selain itu, ada pula alat pemindai otak untuk meminimalisir risiko cedera otak jangka panjang.
Akan tetapi, tak semua orang setuju bahwa kompetisi tersebut bisa aman dan tidak membahayakan kesehatan para pesertanya. Serang dokter di Amerika Serikat, bernama Dr. Brian Sutterer, menjadi salah satu sosok yang memberikan kritik keras pada kompetisi anyar binaan Dana White itu.
Menurutnya, kompetisi adu tampar sama saja dengan adu tinju dengan tangan kosong. Bedanya, ini dilakukan dengan tangan terbuka.
Jika Anda memukul seseorang dengan lebih banyak tulang keras di pergelangan tangan atau karpus, itu tidak ada bedanya dengan hanya meninju seseorang. Tulang pergelangan tangan Anda berada tepat di bawah bagian bawah telapak tangan ini, kata Sutterer dilansir dari Give Me Sport, Kamis (29/12/2022).
Jadi jika Anda melakukan kontak dengan wajah seseorang yang mengenai bagian pergelangan tangan Anda itu, itu sama sekali bukan tamparan, Ini pada dasarnya setara dengan pukulan dengan tangan terbuka. Tambahnya.
Azizah Salsha Buka Suara, Akui Sudah Bercerai Secara Agama dengan Pratama Arhan Sejak Juni 2025
Lebih lanjut, Sutterer mengatakan bahwa Power Slap League adalah olahraga yang tidak masuk akal. Sebab, pesertanya pasrah ditampar dengan keras tanpa ada kesempatan untuk melindungi dirinya.
Padahal, olahraga lainnya seperti tinju dan MMA sendiri memberikan kesempatan bagi para petarungnya untuk membentuk pertahanan ketika di serang oleh lawan. Alhasil, menurutnya kompetisi adu tampar itu menampilkan dua orang yang saling bertukar pukulan yang bisa mneyebabkan gegar otak.
Apa yang selalu kami katakan di sini dalam olahraga tarung apakah itu tinju, seni bela diri campuran, atau apa pun? Itu melindungi diri Anda setiap saat, jelas sang dokter.
Para petarung, saat mereka mencoba untuk melukai satu sama lain, dan Anda mungkin mengatakan cedera yang mungkin terjadi dalam seni bela diri campuran terlihat lebih buruk daripada cedera dalam pertarungan tamparan, tapi dalam pertarungan tamparan tidak ada pertahanan, imbuhnya.
Kamu benar-benar tidak diizinkan untuk melindungi dirimu sendiri. Jadi yang Anda dapatkan pada dasarnya hanyalah dua orang yang bertukar pukulan gegar otak satu sama lain, tuturnya.
"Ada begitu banyak tingkatan di sini untuk apa yang salah, dan fakta bahwa Anda tidak diizinkan untuk membela diri adalah mengapa saya merasa itu sangat tidak masuk akal," pungkasnya.








