Sosok Saiful Bukhari Mantan Anak Buah Anwar Ibrahim yang Pernah Tuduh Sodomi

Sosok Saiful Bukhari Mantan Anak Buah Anwar Ibrahim yang Pernah Tuduh Sodomi

Seleb | BuddyKu | Jum'at, 25 November 2022 - 19:14
share

Anwar Ibrahim telah resmi menduduki kursi Perdana Menteri ke-10 Malaysia. Perjalanan karirnya cukup panjang dan melalui kerikil tajam selama 3 dawarsa untuk menduduki kursi pemimpin tertinggi pemerintahan Malaysia.

Karier politik anwar tak selamanya mulus. Ia bersitegang dengan Mahathir Mohamadtentang bagaimana menangani krisis keuangan Asia 1997-1998.

MulaiPemangku Perdana Menteri, kemudian ia ditendang dari pemerintahan. Mahathir saat itu sudah tidak sejalan dengan Anwar.

Sejak saat itu Anwarkeluar dari UMNO, partai yang membesarkan namanya hingga dijadikan calon kuat pengganti Mahathir lalu mendirikan partai sendiriPartai Keadilan Rakyat (PKR), sebuah partai oposisi di Malaysia, dan memimpin koalisi oposisi Pakatan Rakyat dan Pakatan Harapan.

Anwar Ibrahim Perdana Menteri Malaysia. (Instagram)
Anwar Ibrahim Perdana Menteri Malaysia. (Instagram)

Mulai dari calon kuat perdana menteri pengganti politisi senior Mahathir Mohamad, lalu didakwalakukan sodomi hingga masuk bui sampai tuduhan korupsi.

Kasus ini terbukti menjadi pemicu bagi lawan politik Anwar untuk membunuh karir politiknya. Termasuk bagi Mahathir Mohamad, untuk menyingkirkan juniornya itu dari kancah politik dalam negeri.

Pada tahun 1999, ia divonis hukuman penjara untuk tuduhan korupsi dan sodomi; Mahkamah Federal Malaysia kemudian membatalkan semua vonis atasnya dan Anwar dibebaskan dari penjara pada tahun 2004.

Kasus sodomi ini bukan pertama kali, pada 2008 dia mendapat tuduhan sodomi jilid II darimantan pembantu pribadinya Saiful Bukhari Azlan yang membuat laporan ke polisi.

Lalu siapa Saiful Bukhari Azlan mantan asistennya di PKR yang tega menusuk Anwar Ibrahim hingga dianggap menjegal karir politiknya?

Saiful diketahui lahir 6 Juli 1985.Saat menjadi orang kepercayaan Anwardia membuat laporan ke polisi bahwa dia telah disodomi oleh Anwar Ibrahim pada 29 Juni 2008.

Dia diketahui merupakan seorang siswa yang aktif berorganisasi sejak masih berada di Universitas Tenaga Nasional (Uniten) di Bangi dan pernah aktif dalam MPP (Majelis Perwakilan Pelajar), sesi 2006/07 dan ia diduga satu-satunya calon MPP yang pro-Aspirasi yang dilihat dari keberpihakannya kepada pemerintah.

Dukungan terhadap Anwar Ibrahim saat terjadi unjuk rasa di Malaysia.
Dukungan terhadap Anwar Ibrahim saat terjadi unjuk rasa di Malaysia.

Setelah berhenti belajar di Uniten, Saiful menjadi sukarelawan di kantor PKR di Petaling Jaya membantu (pembantu khusus) Datuk Seri Anwar Ibrahim. Bertugas sebagai pengatur pertemuan dengan Ahli Parlemen yang ingin berpindah partai.

Pada 7 Agustus 2008, majikan Saiful yakni Datuk Seri Anwar Ibrahim telah didakwa atas tuduhan melakukan sodomi atas dasar suka sama suka terhadap Saiful, termasuk kasus yang terakhir pada 26 Juni 2008.

Anwar Ibrahim yang hadir dalam persidangan telah mengaku tidak bersalah. Tuduhan itu menurut Bagian 377B Kanun Keseksaan bisa didakwa dengan hukuman penjara hingga 20 tahun.

Setelah melalui sidang maraton yang melelahkan, 2014Anwar dinyatakan bersalah atas tuduhan sodomi dan dijatuhi hukuman penjara 5 tahun oleh Pengadilan Banding.

Pada 2015 Pengadilan Federal pun menolak banding Anwar dan tetap memvonisnya lima tahun penjara.

Anwar mengklaim bahwa apa yang terjadi ke dirinyaadalah penganiayaan politik rezim Najib Razak. Protes jalanan juga meletus dan berkembang menjadi gerakan yang menyerukan reformasi demokrasi.

Mahkamah Agung Malaysia kemudian membatalkan hukuman sodomi Anwar. Ia pun diminta dibebaskan.Pengampunan atau royal pardon itu membebaskan Anwar dari hukuman penjara yang menjeratnya sejak tahun 2015.

Perebutkan kursi di Port Dickson

Saiful Bukhari Azlan dan Anwar Ibrahim pernah bersama-sama untuk memperebutkan kursi parlemen di wilayah Port Dickson pada Pemilu 2018.

Mantan staf Anwar itu mencalonkan diri sebagai kandidat independen.

Dalam keterangan kepada The Star , Saiful menyatakan dirinya punya alasan tersendiri untuk maju sebagai calon independen. Dia menyebut akan mengungkap alasan itu belakangan.

"Saya tidak mencalonkan diri karena masa lalu saya dengan Anwar tapi untuk alasan-alasan lain. Saya telah memikirkannya secara menyeluruh dan saya merasa ini langkah yang tepat," ucapnya.

Namun hasilnya sudah diduga, Saiful hanya jadi kontestasn penggembira. Tentu saja dia tidak mampu menjegal karir politik Anwar yang banyak mendapatkan dukungan. Saat itu Anwar keluar sebagai pemenang untuk memperebutkan kursi parlemen di Port Dickson.

Topik Menarik