Kata Ahli soal Kehangatan Keluarga di Miracle In Cell No 7

Kata Ahli soal Kehangatan Keluarga di Miracle In Cell No 7

Seleb | BuddyKu | Kamis, 22 September 2022 - 00:39
share

JAKARTA - Dalam film Miracle Cell No 7 anak-anak pun banyak yang terharu menontonnya. Beberapa video yang menunjukkan respon anak-anak usai nonton film yang dibintangi Vino G Bastian ini membuat sutradara Hanung Bramantyo terenyuh.

"Ya Allah, nak. Saya nggak tahu ada kisah apa di balik kesedihannya. Yang jelas, ngelihat ini rasanya pengen meluk," tulis Hanung di Instagram ketika mengunggah ulang video yang viral di TikTok.

Dalam video unggahan @amw903 itu nampak seorang anak tak bisa menahan tangis hingga tetap duduk usai film berakhir. Beberapa anak lain mencoba menenanngkan dan menguatkannya.

Miracle In Cell No 7

Video itu mendapat tanggapan dari Psikolog Anak, Jane Cindy Linardi, M.Psi, Psi. "Film umumnya memang melibatkan emosi-emosi dari setiap karakter. Dari segi penceritaan, penonton dibawa masuk untuk mengenal karakter-karakternya terlebih dahulu, sehingga penonton membangun empati terhadap tokoh-tokoh, turut merasakan emosi dari tokoh-tokoh tersebut," terangnya.

Dengan penggabungan elemen musik, emosi penonton mudah larut. "Musiknya pun dipilih yang sesuai dan biasanya memang musik tersebut tujuannya untuk membangun emosi yang sedang ditampilkan dalam adegan film. Untuk anak-anak yang menangis dan memeluk ortunya setelah menonton, artinya mereka punya kepekaan emosi yang baik," jelasnya.

Anak-anak yang menangis adalah sebuah kewajaran, artinya mereka bisa berempati dengan tokoh dalam film dan ikut merasakan kesedihan. "Bisa juga nanti orang tua-orang tua yang ajak anaknya nonton, tanyakan ke anak, apa yang mereka rasakan setelah nonton film tersebut, nanti bisa digali lebih dalam," tegasnya.

Jane Cindy yang sudah menonton film itu memuji akting Vino G Bastian. "Kebetulan saya sudah menonton filmya, memang sangat bagus dalam menggambarkan kedekatan hubungan ayah dengan anaknya. Selain itu, Vino G. Bastian (pemeran Dodo) bisa deliver karakter Dodo sebagai individu dengan disabilitas intelektual dengan sangat baik. Hal ini juga bisa membantu masyarakat awam untuk lebih aware dengan kondisi individu dengan disabilitas intelektual," ujarnya saat dihubungi Selasa, 20 September.

Menurut Jane, terlihat juga bagaimana anak (Kartika), berperan menjadi orang tua bagi bapaknya yang punya kondisi khusus. Hal ini sebetulnya banyak terjadi juga di dunia nyata, anak merawat orang tuanya karena kondisi ortu yang tidak memungkinkan sehingga bisa membuat anak tergugah empatinya.

"Dan di film ini bagus sekali digambarkan soal konsep anak mengasuh ortu pada adegan Kartika menyiapkan bekal, handuk, dan baju ganti untuk bapaknya bekerja, kemudian mengingatkan ayahnya untuk makan, dan ketika bapaknya bekerja jualan balon pun, anaknya yg mengantarkan balon-balonnya dan meminta fee yang fair ke pembeli," terangnya.

Topik Menarik