Heboh Batalyon 120 Makassar: Disanjung Petinggi, Dikeluhkan Masyarakat Sekitar

Heboh Batalyon 120 Makassar: Disanjung Petinggi, Dikeluhkan Masyarakat Sekitar

Seleb | BuddyKu | Rabu, 14 September 2022 - 07:22
share

PORTALMEDIA.ID, MAKASSAR - Selama 3 hari belakangan ini, Makassar dihebohkan dengan berita penggerebekan organisasi pemuda yang dikenal dengan nama Batalyon 120. Selain karena organisasi pemuda ini merupakan bentukan Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, hal lain yang membuat heboh adalah pada saat penggerebekanada ratusan senjata tajam yang ditemukan petugas.

Di antaranya, 164 anak panah busur, 4 buah parang, 1 senjata rakitan jenis paporo, 3 buah ketapel panah busur, dan 38 botol bekas minuman keras.

Selain itu polisi juga mengamankan sedikitnya 48 orang oknum anggota Batalyon 120 di lokasi tersebut. Dari puluhan orang yang diamankan rata-rata masih berstatus pelajar.

Polisi melakukan penggeledahan di sekretariat Batalyon 120 yang terletak di Jalan Korban 40.000 Jiwa, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), pada Minggu (11/9/2022) dini hari lalu.

Diketahui Batalyon 120 Makassar merupakan organisasi pemuda bentukan Danny Pomato yang merekrut para pemuda atau anak lorong berusia 15 hingga 35 tahun yang merupakan mantan preman atau dikenal sebagai pembuat onar dan pasukan perang di daerahnya. Diresmikan pada 20 Januari 2022 lalu.

Ramai Petinggi Berikan Sanjungan

Selang 2 hari setelah penggerebakan, yaitu Selasa (13/9/2022), kepolisian menggelar ekspose pemusnahan ribuan barang bukti berbagai senjata tajam hasil sitaan di Mapolrestabes Makassar, pada Selasa (13/9/2022) siang.

Dalam ekspose tersebut selain Kapolrestabes, sejumlah petinggi di Kota Makassar ikut berbicara kepada awak media terkait keberadaan Batalyon 120, seperti Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto, Ketua DPRD Makassar Rudiyanto Lallo, dan Pihak Kejari.

Dalam kesempatan tersebut tutur dimunculkan dan diberi waktu untuk berbicara guna memberikan klarifikasi, yaitu Mantan Kanit Reskrim Polsek TalloIptu Faizal yang dicopot dari jabatannya usai memimpin penggerebekan tersebut.

Kapolrestabes:

Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budi Haryanto mengatakan, Batalyon 120 mengumpulkan para mantan preman untuk kegiatan yang baik.

"Jadi klo ada yang mengatakan untuk kegiatan yang tidak benar, itu sudah dijelaskan, bahwa itu tidak benar, semata- mata kita hanya melakukan metode ini supaya keamanan dan ketertiban di Kota Makassar selalu kondusif," ujar Budi.

Ia menegaskan bahwa di TKP pada saat penggerebekan, justrutidak ada ditemukan peristiwa pidana. "Karena barang-barang yang (senjata) tajam itu adalah barang serahan yang nantinya kita akan lakukan pemusnahan. Ini sudah 6 kali total jumlah 940," tegas Budi.

Ia menjelaskan, di Makassar, anak-anak yang berpotensi melakukan kriminal khususnya menggunakan alat-alat busur ada 7.000 itu daridata Polrestabes Makassar.

"Sekarang yang baru terekrut sama Batalyon baru 1.000 sekian, artinya, masih ada sekitar 6.000yang berkeliaran, inilah tugas kita menyadarkan mereka agar mau bergabung dengan kita, bergabung dengan Batalyon 120," katanya.

"Ini tugas tidak ringan, tapi saya tetap optimis selama saya di sini saya siap jaga Kota Makassar," sambung Budi.

Adapun terkait pencopotan jabatan Iptu Faizal, itu untuk meningkatkan kinerja Polri dalam melayani masyarakat dalam penegakan hukum, agar ebih maksimal.

"Jadi tidak benar faizal itu teraniaya, yang seharusnya itu yang bersangkutan berani menyampaikan kepada tim patroli Polda, tapi justru tidak ada koordinasi dengan kita, dan melakukan patroli di wilayah kita," katanya.

"Harusnya (faizal) berani menyampaikan ini tidak ada peristiwa pidana tetapi kenapa seperti ini, tapi pak faizal tidak menyampaikan sehingga berita ini blunder," ujar Budi menyayangkan.

"Saya kan pimpinan Polres, jadi besok-besok kalau mau saya angkat jadi Kapolsek boleh-boleh aja. Karena saya anggap saya nilai tidak cakap yah saya ganti pengganti yang lebih cakap, jadi tidak perlu itu ada savefaizal, itu kan urusan saya" sambung Kapolrestabes.

Wali Kota Makassar:

Danny Pomanto, sapaan akrab wali kota, menjelaskan dibentuknya Batalypon 120, jelas tidak memiliki anggaran, dan tidak ada dalam APBD sekalipun.

"Jadi kami bersatu padu dengan Kapolrestabesmencari CSR, mencarikan program yang bisa menghendel mereka," katanya.

"Lantas kenapa ada botol minuman keras kosong? Itulah kreatifnya teman-teman, itu tanda mereka sudah berhasil untuk berusaha mandiri," ujar Danny menjelaskan soal keberadaan botol bekas minuman keras yang jadi barang sitaan pada saat penggerebekan berlangsung.

Pada kesempatan tersebut, Ia juga meminta masyarakat untuk mersakan perbedaan selama Batalyon 120 hadir, yaitu geng motor hampir tidak ada."Coba kita lihat video-video hari ini banyak kirimkan saya. Mereka mendukung Batalyon 120, bahwa sejak ada batalyon 120 mereka aman," klaim Danny.

"Sudah ada 20 video ke saya. Itu tandanya Batalyon 120 pembinaan dengan koordinasi dengan Polres dan pemerintah kota itu bermanfaat bagi masyarakat dengan merasakan keamanannya," sambung Danny membanggakan organisasi bentukannya tersebut.

Ia juga menyebutkan, bahkan dari berbagai daerah pun menyatakan mau masuk, padahal Batalyon 120 ini di Makassar. "Tapi ada beberapa daerah, jangan saya sebut daerahnya semua, menyatakan mau membentuk serupa Batalyon 120, rupayanya teman-teman itu tidak diberi ruang, hal ini setelah dia lihat Batalyon 120 menjadi ruang positif," sanjung Danny.

Kajari:

Dari sisi penegakan hukum, di tahun 2021, Kajari menyebutkan, dalam hal perkara tawuran, geng motor, sudah sangat banyak yang kita terima di kejaksaan.

"Tapi karena efek adanya Batalyon 120 ini seperti yang disampaikan tadi 6 bulan terakhir sangat menurun, adapun yang diterima karena swiping dilakukan teman-teman polres, karena tidak ada lagi tawuran," katanya.

Dalam penanganan perkara terhadap senjata tajam, lanjut Kajari, juga sangat menurun. "Sehingga kita harus mensupport, ini untuk kemaslahatan masyarakat Makassar sehingga kita bisa hidup tenang bersama, karena kalau ada yang tawuran di mana-mana kita susah," sanjung Kajari.

Ia menyebutkan, restorative justice itu ada di semua tingkat penanganan perkara mulai dari Polres, Kejaksaan sampai Pengadilan.

"Apa yang mau dicapai? Salah satunya adalah terlalu banyaknya over kapasitas di Rutan dan Lapas. Banyaknya laporan yang seharusnya tidak perlu ditindak lanjuti, tapi kalau tidak ditindak lanjuti diprotes Kapolres," tambahnya.

Ketua DPRD Makassar:

Adapun Rudiyanto Lallo yang juga ahdir dalam expose, mengatakan keberadaan Batalyon 120 yang Ia rasakanadalah luar biasa. "Apalagi pak Kapolres kita konsen menjaga ketertiban Makassar, dan memang tantangan di Makassar perang kelompok dan geng motor," kata Rudi, sapaan akrab Ketua DPRD.

Ia merincikan, jika dilihat dalam rentan waktu 3 hingga 6 bulan terakhir, maka angka perang kelompok dan kejahatan geng motor turun sekali.

"Kita justru mengapresiasi karena kapolres konsennya menjaga ketertiban kota, kalau ada penilaian subjektif di luar sana, karena memang belum tau," katanya.

Bak Bumi dan Langit dengan Keterangan Warga

Sanjungan-sanjungan petinggi terkait Batalyon 120, bak bumi dan langit dengan komentar warga sekitar yang dirangkumportalmedia malalui RW dan RT setempat.

Ketua RW 04 Kelurahan Rappojawa, Rusdi mengatakan, para anggota maupun pemuda binaan Batalyon 120 itu kerap melakukan aksi yang membuat resah warga, salah satunya yakni dengan mengendarai motor dengan suara keras alias bising, hingga menganggu jam istirahat warga sekitar.

"Itu yang biasa agak bar-bar sedikit,"ujar Rusdi.

Rusdi mengungkapkan tidak mengetahui secara pasti proses pembinaan para pemuda di Batalyon 120 tersebut.

"Laporan yang kami dapatkan adalah mereka melakukan pembinaan. Jadi memang saya harus respon apapun bentuknya oleh karenanya saya sering berkomunikasi dengan ketuanya, jadi memang artinya harus dikontrol setiap saat," tuturnya.

Rusdi menyebut tidak adanya tenaga profesional yang membina para anggota Batalyon 120 sehingga kerap menimbulkan keresahan di tengah masyarakat sekitar.

"Jadi dilepas begitu saja, pasti ada yang senior dan itulah yang sering dilakukan pembinaan sehingga sering menggangu tetangga dan lain-lain. Dan pasti juga akan meresahkan. Saya sendiri juga sering tegur itu. Dan saya lihat memang belum ada tenaga profesional yang mengurus mentalnya. Pembinaan otodidak yang dilakukan," ungkapnya.

Rusdi juga menjelaskan selama bertempat di wilayahnya, ketua RT setempat kerap mengeluhkan aktivitas para anggota Batalyon 120 yang diduga kerap mengganggu masyarakat.

"Nah dalam proses perjalanan waktu, RT saya ini sering mengeluh, tapi saya selalu membuka komunikasi dan memberikan imbauan agar tidak membuat masyarakat resah. Saya juga sudah berkali-kali memberikan peringatan, tapi mereka memang belum mendapat pembinaan mental sehingga ini yang menjadi keresahan warga," lanjutanya.

Nyaris Adu Jotos dengan Warga

Seiring berjalannya waktu, keberadaan markas Batalyon 120 tersebut menjadi polemik di masyarakat. Rusdi menyebut warga sekitar sempat beberapa kali hendak melakukan penyerangan ke markas Batalyon 120 dan saling adu jotos.

"Beberapa kali itu (mau diserang warga) cuman saya masih mampu meredam itu, tapi kan ke depannya kita tidak jamin. Karena ada yang balapan-balapan itu, kadang-kadang trak-trakan (balap liar) di depan," kata Rusdi menggambarkan.

Dari pantauan Portalmedia memang lokasi markas Batalyon 120 merupakan ruko dekat dari pemukiman padat penduduk di Jalan Korban 40.000 Jiwa.

Jalan depan markas Batalyon 120 juga nampak sering padat lantaran jalan sempit. Informasi yang dihimpun dari beberapa sumber di lokasi, pemuda yang ditinggal di kawasan itu juga tidak ada yang bergabung masuk ke organisasi tersebut.

Mengganggu Istirahat Warga di Malam Hari

Hal senada juga diungkapkan Ketua RT 04, Abdul Aziz.Ia menyebutkan, kadang Ia dipandang enteng ketika menegur para oknum anggota maupun pemuda binaan Batalyon 120 di sana.

"Iya ada mengeluh, mereka itu biasa kalau jam 4 jam 3 rusuhki cerita seenaknya, kayak tidak di sekelilingnya tetangga, akhirnya kan warga mengeluh ke kita, kita tidak respon karna kan kita saja sebagai RT sudah dianggap bagaimana mi toh, istilahnya apa tonji kau," ungkap Aziz dengan dialek Bugis-Makassar

KomandanBatalyon 120: Sesungguhnya Informasi Harus Balance

KomandanBatalyon 120 Makassar, Izhal menyebutkan, jika Batalyon 120 memang benardan tidak bisa dimungkiri ada beberapa gangguan yang dibuat ke warga sekitar.

"Kita ribut-ribut memang terkonfirmasi ke kami, karena kan memang ada ratusan anak-anak yang kita bina, ini semua memang yang membuat masyarakat resah tapi menurut saya sesungguhnya informasi ini harus balance," ujar Izhal.

"Harapan saya sebenarnya semua masyarakat sekitar situ juga diminta keterangannya. Tapi mayoritas sebenarnya lebih senang dengan kehadirannya kami," sambungnya.

Ia mengklaim, warga senang sebab pada saat peresmiannya itu ada banyak kepala dinas, camat, Kapolrestabes yang hadir, dan menurut warga sekitar belum ada yang pernah kegiatan besar seperti itu di daerahtersebut

"Kedua teman-teman sering begadang sampai pagi hari itu berdampak positif bagi beberapa warga karena sekitaran situ banyak ruko, banyak usaha di sana khususnya depan Batalyon itu ada usaha rental mobil, dulunya mereka sangat khawatir dengan keamanan, apa lagi mobilnya dulu sering dikasi lecet-lecet sama orang-orang tidak bertanggung jawab. Jadinya selama Batalyon ada di sana tidak pernah lagi ada kejadian-kejadian negatif seperti itu," ujar Izhal.

Ia juga menyebutkan, dalam hal ini ada juga beberapa anak-anak yang tidak mempunyai tempat tinggal, jadinya difasilitasi tinggal disekret Batalyon 120.

"Kami juga sudah komunikasi RT RW di sana semua positif kehadiran Batalyon 12), kemudian juga ada yang tidak senang ada, namun itu menjadi evaluasi nya kami, karena kami tidak mau buat resah warga, kita membuat aturan di atas jam 10 sudah tidak melakukan aktivitas pembinaan lagi. Soalnya sekretariat juga cuma satu," kata Izhal.

Soal Tindakan Barbar: Kami Sadari itu

Izhal menyebutkan, tindakan barbar oleh anggota Batalyon 120 memang ada, sebab ada beberapa anak geng motor itu datang kemarkas, dandari suara knalpot saja sudah keras.

"Kami sadari itu, kita masih kekurangan, tapi membuat anak-anak berubah seperti itu tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan, kita harus mendalami dulu. Ada langkah bertahap dulu," ujar Izhal.

Ia juga menyebutkan, sadar betul akan adanya kendala, sebab tidak ada yang bantu,apalagi ruko merupakan tempat yang sempit. "Jika adatempat yang jauh lebih luas kenapa tidak, kita pasti menghindar agar tidak terkontaminasi langsung dengan masyarakat, karena potensinya memang ada masyarakat terganggu," sambungnya.

"Kalau penyakit kan itu tidak langsung sembuh, butuh proses dan kesabaran," ujarnya lagi.

Sekilas Tentang Batalyon 120

Organisasi Batalyon 120 pertama kali diinisiasi oleh Kapolrestabes Kota Makassar Kombes Pol Budi Haryanto bersama dengan sejumlah pemuda lorong. Saat ini memiliki anggota sekitar 1000 hingga 1100 orang.

Organisasi dengan logo singa bersayap burung garuda dan berikat kepala passapu khas Makassar memiliki tagline diantaranya "Jaga Makassar Ta" yang berarti "jaga Kota Makassar kita" sebagai tujuan dan cita-cita organisasi dengan menjaga keamanan Kota Makassar yang dikenal dengan banyaknya perang antar pemuda lorong.

Selain itu tagline "Masih Mau Ko" yang berarti "kalian masih mau" memiliki makna penyesalan diantara para anggota yang sebelumnya saling melakukan perang namun justru dipertemukan dalam organisasi dan merangkul satu sama lain.

Diketahui organisasi tersebut memiliki dewan pembina diantaranya Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Budi Haryanto dan Pangdam XIV Hasanuddin, Mayor Jenderal TNI Andi Muhammad.

Sekretariat Batalyon 120 bentukan Wali Kota Makassar, Danny Pomanto digerebek aparat dari Dit Samapta Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan (Sulsel). Sejumlah senjata tajam hingga botol bekas minuman keras (Miras) diamankan.

Topik Menarik