Selesai Sholat Tahajud, Doa Ini yang Diucapkan Nabi Muhammad SAW
JAKARTA, iNewsSiantar.id - Setelah selesai Sholat Tahajud lantas dzikir dan doa yang seperti apa dibaca sesuai yang diajarkan Nabi Muhammadshallallahu\'alahiwa sallam?
Pada sepertiga malam merupakan waktu terbaik untuk sholat dan berdoa kepada Allah Ta\'ala.Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
:
Allah Subhanahu wa Taala turun ke langit dunia setiap malam, ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Kemudian Allah berfirman: Siapa yang berdoa kepada-Ku akan Aku ijabahi doanya, siapa yang meminta-Ku akan Aku beri dia, dan siapa yang minta ampunan kepada-Ku akan Aku ampuni dia. (HR. Bukhari 1145, Muslim 758, Abu Daud 1315, dan yang lainnya).
Nah, berdasarkan hadis di atas, di sepertiga malam terakhir, kaum Muslimin bisa memohon kepada Allah apapun yang diinginkan, selama tidak melanggar larangan dalam berdoa. Anda bisa berdoa dengan bahasa Arab, bahasa Indonesia atau bahasa apapun yang Anda pahami.
Ustaz Ammi Nur Baits menjelaskan,manfaatkan kesempatan sepertiga malam terakhir untuk banyak memohon kepada Allah. Memohon ampunan, memohon hidayah, memohon kebaikan dunia akhirat, dan memohon kepada Allah untuk menyelesaikan masalah Anda. Tidak ada doa khusus yang harus Anda baca untuk permohonan ini.
Sementara waktu berdoa bisa dilakukan setiap selesai shalat 2 rakaat, atau seusai tahajud sebelum witir, atau ketika sujud, atau menjelang salam sebelum tasyahud.
Sementara doa khusus untuk dibaca ketika tahajud berdasarkan hadis yang shahih, terdapat pada doa iftitah dan doa setelah witir.
Berikut rinciannya:
Doa yang dianjurkan untuk dibaca ketika iftitah:
1. Dari Abu Salamah bin Abdurrahman bin Auf, beliau bertanya kepada Aisyah radhiyallahu anha, Apa doa yang dibaca oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam ketika mengawali shalat malam beliau?
Aisyah menjawab: Beliau memulai shalat malam beliau dengan membaca doa:
Ya Allah, Tuhannya Jibril, mikail, dan israfil. Pencipta langit dan bumi. Yang mengetahui yang gaib dan yang nampak. Engkau yang memutuskan diantara hamba-Mu terhadap apa yang mereka perselisihkan. Berilah petunjuk kepadaku untuk menggapai kebenaran yang diperselisihan dengan izin-Mu. Sesungguhnya Engkau memberi petunjuk kepada siapa saja yang Engkau kehendaki menuju jalan yang lurus. (HR. Muslim 770, Abu daud 767, Turmudzi 3420 dan yang lainnya)
2. Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam apabila melakukan shalat di tengah malam, beliau membaca doa iftitah:
.
Ya Allah, hanya milik-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta siapa saja yang ada di sana. Hanya milikMu segala puji, Engkau yang mengatur langit dan bumi serta siapa saja yang ada di sana. Hanya milikMu segala puji, Engkau pencipta langit dan bumi serta siapa saja yang ada di sana. Engkau Maha benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, pertemuan dengan-Mu benar. Surga itu benar, neraka itu benar, dan kiamat itu benar. Ya Allah, hanya kepada-Mu aku pasrah diri, hanya kepada-Mu aku beriman, hanya kepada-Mu aku bertawakkal, hanya kepada-Mu aku bertaubat, hanya dengan petunjuk-Mu aku berdebat, hanya kepada-Mu aku memohon keputusan, karena itu, ampunilah aku atas dosaku yang telah lewat dan yang akan datang, yang kulakukan sembunyi-sembunyi maupun yang kulakukan terang-terangan. Engkau yang paling awal dan yang paling akhir. Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. (HR. Ahmad 2710, Muslim 769, Ibn Majah 1355).
3. Melansir laman Konsultasi Syariah disebutkan, dari Abu Said Al-Khudri radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ketika bangun malam, beliau bertakbir, kemudian membaca:
Maha Suci Engkau Ya Allah, aku memuji-Mu, Maha Mulia nama-Mu, Maha Tinggi keagungan-Mu, tiada tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Kemudian membaca:
Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah (3 kali)
dilanjutkan dengan membaca:
Allah Maha Besar (3 kali) (HR. Abu Daud 775, Ad-Darimi 1275, dan dishahihkan al-Albani)
Doa yang Dibaca Setelah Witir
Doa pertama
SUBHAANAL MALIKIL QUDDUUS
Mahasuci Dzat yang Merajai lagi Mahasuci.
Hadis Selengkapnya:
Dari Ubay bin Kaab radhiyallahu anhu, beliau mengatakan:
:
Inara Rusli Dilaporkan, Rekaman CCTV hingga Tangkap Layar Chat Jadi Bukti Dugaan Perzinaan
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam setelah salam shalat witir, beliau membaca: SUBHAANAL MALIKIL QUDDUUS. (HR. Abu Daud 1430; dishahihkan al-Albani)
Dalam riwayat Nasai dari Abdurrahman bin Abza radhiyallahu anhu, terdapat tambahan:
:
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melakukan witir dengan membaca surat Al-Ala (rakaat pertama), surat Al-Kafirun (rakaat kedua), dan surat Al-ikhlas (rakaat ketiga). Setelah salam, beliau membaca: subhaanal malikil qudduus, 3 kali. Beliau keraskan yang ketiga. (HR. Nasai 1732 dan dishahihkan al-Albani)
Dalam riwayat yang lain, terdapat tambahan:
Beliau baca panjang yang ketiga. (HR. Nasai 1734 dan dishahihkan al-Albani)
Tambahan Rabbil Malaaikati war Ruuh
Disebutkan dalam riwayat Thabrani adanya tambahan:
RABBIL MALAAIKATI WAR-RUUH
Tuhan para malaikat dan ar-Ruh
Dari Ubay bin Kaab radhiyallahu anhu, beliau mengatakan:
:
Di bagian akhir beliau membaca: RABBIL MALAAIKATI WAR-RUUH. (HR. Ad-Daruquthni 1660. Dalam Fatwa islam (no. 14093) dinyatakan: sanadnya shahih, dan disebutkan Ibnul Qoyim dalam Zadul Maad (1/323)).
Keterangan:
Dari beberapa riwayat di atas, dapat kita simpulkan terkait bacaan doa ini:
Inara Rusli Bantah Jadi Selingkuhan Insanul Fahmi, Klaim Hanya Rekan Bisnis pada Istri Sah
1. Doa ini dibaca tepat setelah salam shalat witir
2. Doa ini dibaca tiga kali
3. Pada bacaan kali ketiga, dikeraskan dan dipanjangkan Subhaaanal malikil qudduuuuu ss.
4. Disambung dengan membaca Rabbil malaaikati war ruuh
Kalimat: Subbuuhun qudduusun rabbul malaaikati war ruuh
Kalimat termasuk salah satu doa yang diajarkan Nabi shallallahu alaihi wa sallam ketika rukuk atau sujud.
Aisyah radhiyallahu anha mengatakan:
:
Bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam membaca doa ketika rukuk dan sujud beliau: Subbuuhun qudduusundst. (HR. Muslim 487).
Mengingat lafadz Subbuuhun qudduusun adalah doa sujud atau rukuk ketika shalat, sehingga tambahan ini tidak ada hubungannya dengan shalat witir. Karena tidak perlu dibaca seusai witir. Allahu alam
Doa Kedua
ALLAHUMMA INNII A-UUDZU BI RIDHAA-KA MIN SAKHATIK, WA BI MUAAFATIKA MIN UQUUBATIK, WA A-UUDZU BIKA MIN-KA, LAA UH-SHII TSA-NAA-AN ALAIKA ANTA, KAMAA ATS-NAITA ALAA NAFSIK
Ya Allah, aku berlindung dengan ridha-Mu dari kemurkaan-Mu, aku berlindung dengan maaf-Mu dari hukuman-Mu, dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa-Mu. Aku tidak bisa menyebut semua pujian untuk-Mu, sebagaimana Engkau memuji diri-Mu sendiri.
Hadis selengkapnya:
Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu, beliau mengatakan:
:
Bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam di penghujung shalat witirnya, beliau membaca: ALLAHUMMA INNII A-UUDZU BI RIDHAA-KA MIN SAKHATIK (HR. An-Nasai 1747, Abu Daud 1427, dan Turmudzi 3566; dinilai shahih oleh al-Albani)
Kapankah doa ini dibaca?
Pada hadis di atas tidak dijelaskan kapan Nabi shallallahu alaihi wa sallam membaca doa tersebut ketika shalat witir. Dalam catatan untuk Sunan An-Nasai, As-Sindi mengatakan:
: :
Keterangan beliau di penghujung shalat witirnya, beliau membaca mungkin maknanya adalah beliau baca di akhir tahajud, sehingga itu termasuk doa qunut, sebagaimana isyarat keterangan An-Nasai, mungkin juga dimaknai bahwa doa ini dibaca ketika duduk tasyahud akhir, dan ini makna yang tersirat dari hadis tersebut. (Dinukil dari Bughyatul Mutathawi, hlm. 30).
Akan tetapi disebutkan dalam kitab Amalul Yaum wa Lailah karya an-Nasai, demikian pula ibnu Sunni, bahwa Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu mengatakan:
:
Saya menginap di rumah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam di suatu malam. Ketika beliau usai shalat dan bersiap di tempat tidurnya, beliau membaca: ALLAHUMMA INNII A-UUDZU BI MUAAFATIKA MIN UQUUBATIK, dst. (Muntaqa Amalul Yaum wa Lailah An-Nasai, Hal. 25).
Di antara kebiasaan Nabi shallallahu alaihi wa sallam, beliau kembali ke tempat tidur seusai melaksanakan shalat tahajud. Sambil mempersiapkan tempat tidurnya, beliau membaca doa tersebut.
Sementara itu, disebutkan dalam riwayat yang lain, dari Aisyah radhiyallahu anha, beliau mengatakan:
:
Saya kehilangan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam di suatu malam, ternyata aku dapati beliau dalam keadaan sedang sujud, dan dua kaki beliau dipancangkan , sementara beliau membaca: ALLAHUMMA INNII A-UUDZU BI RIDHAA-KA MIN SAKHATIK (HR. Ahmad 25655, An-Nasai 1100, Ibn Majah 3841, Ibnu Hibban dalam shahihnya 1932, Ibn Khuzaimah dalam shahihnya 655, dan dishahihkan al-Albani)
Kesimpulan:
Berdasarkan dua riwayat ini, dapat kita simpulkan bahwa ada dua tempat untuk membaca doa ini ketika witir atau tahajud:
a. Setelah shalat witir
b. Ketika sujud dalam shalat
Allahu alam







