1 Kasus Pasien Meninggal Diduga Hepatitis Akut, Kemenkes Imbau Jangan Terlambat Bawa ke RS

1 Kasus Pasien Meninggal Diduga Hepatitis Akut, Kemenkes Imbau Jangan Terlambat Bawa ke RS

Seleb | celebrities.id | Kamis, 19 Mei 2022 - 09:27
share

JAKARTA, celebrities.id - Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril menjelaskan kronologi singkat satu pasien diduga hepatitis akut yang meninggal dunia.

Dalam keterangannya, dia menekankan pentingnya segera membawa pasien ke rumah sakit jika sudah menunjukkan gejala yang mengarah ke hepatitis akut.

"Dari apa yang saya baca, orangtua pasien membawa pasien ke klinik. Kemudian, pasien diberikan obat (tapi tidak kunjung membaik). Saat gejala belum membaik dan bertambah parah, baru orangtua membawa pasien ke rumah sakit, tapi sudah terlambat," ujar Syahril pada awak media di Kantor Kemenkes, Rabu (18/5/2022).

Pernyataan Syahril tersebut sejalan dengan paparan yang sebelumnya dia katakan bahwa kebanyakan pasien diduga hepatitis akut meninggal karena keterlambatan orangtua membawa pasien ke rumah sakit.

"Pasien datang ke rumah sakit ada yang sudah dalam keadaan kejang-kejang, ada juga yang sudah hilang kesadaran. Kalau sudah begini, pertolongan di rumah sakit pun sudah tidak akan optimal," katanya.

Karena itu, Syahril mengimbau kepada orangtua agar lebih \'care\' pada anak-anaknya, terlebih jika si kecil sudah menunjukkan gejala yang mengarah ke hepatitis akut.

"Ketika tahu bahwa si kecil memperlihatkan gejala yang mengarah ke hepatitis akut, jangan coba-coba obati sendiri. Pasien harus segera dibawa ke rumah sakit," tutur Syahril.

Saat gejala masih ringan, tapi pasien sudah ditangani di rumah sakit, kemungkinan gejala bertambah serius pun akan semakin kecil.

"Ini yang kami harapkan dari para orangtua, supaya kemungkinan pasien sembuh menjadi lebih besar," ucapnya.

"Jadi, kalau pasien menunjukkan gejala seperti mual, muntah, diare, yang mana ini adalah gejala awal hepatitis akut, segera dibawa ke rumah sakit. Jangan sampai mata dan kulit pasien sudah berubah menjadi kuning atau urin berwarna seperti teh baru dibawa ke rumah sakit," ujar Syahril.

Topik Menarik