Cara Mengukur Tekanan Darah yang Benar di Rumah

Cara Mengukur Tekanan Darah yang Benar di Rumah

Seleb | celebrities.id | Selasa, 17 Mei 2022 - 12:19
share

JAKARTA, celebrities.id - Di momen Hari Hipertensi Sedunia 2022 yang setiap tahunnya dirayakan pada 17 Mei, masyarakat diminta untuk rutin melakukan deteksi dini hipertensi dengan mengukur tekanan darah. Tapi, mengukur tekanan darah tidak boleh sembarang terlebih jika dilakukan di rumah.

Mengukur tekanan darah kini bisa dilakukan di klinik maupun rumah. Jika ingin melakukan itu di rumah, kita harus memiliki alat pengukur hipertensinya atau yang biasa disebut dengan tensimeter.

Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia dr Erwinanto. SpJP(K) mengatakan bahwa meskipun bisa dilakukan di rumah, namun cara untuk mengukur tekangan darah tetap harus sesuai anjuran dokter.

Lebih lanjut, dr Erwinanto mengatakan bahwa untuk melakukan pengukuran tekanan darah di rumah sebaiknya dilakukan setiap hari, setidaknya tiga sampai empat hari berturut-turut.

"Lebih baik tujuh hari berturut-turut pada pagi dan sore hari," katanya, dikutip dalam webinar Hari Hipertensi Sedunia yang disiarkan di media sosial Kementerian Kesehatan Selasa (17/5/2022).

Kemudian, setiap mengukur tensi, lakukan setidaknya dua kali pengukuran dengan jeda waktu satu hingga dua menit untuk memastikan nilai tensi yang didapat valid.

"Tingkat tekanan darah ditentukan oleh nilai rata-rata semua pengukuran , kecuali pengukuran hari pertama. Jadi, hasil hari pertama jangan dimasukin ke perhitungan rata-rata, ya," ujarnya.

Disarankan juga saat mengukur tensi di rumah dilakukan dengan rileks dan atur posisi duduk senyaman mungkin. Bahkan, pemeriksaan tekanan darah di rumah meminimalisir diagnosis white-coat hypertension atau hipertensi jas putih yang kerap muncul karena ketakutan seseorang melihat dokter dengan jas putihnya.

"Hipertensi jas putih bisa terjadi pada individu yang merasa cemas atau takut melihat dokter. Rasa cemas atau takut itu bisa memengaruhi tekanan darah saat pengukuran dan ini membuat nilai ukur bisa bias dalam proses diagnosis," kata dr Erwinanto.

"Sayangnya, sebanyak 30 persen hasil pengukuran tekanan darah di klinik itu adalah manifestasi dari hipertensi jas putih tersebut," katanya lebih lanjut.

Topik Menarik