Hepatitis Akut Misterius Bisa Jadi Pandemi? Ini Penjelasan Kemenkes

Hepatitis Akut Misterius Bisa Jadi Pandemi? Ini Penjelasan Kemenkes

Seleb | celebrities.id | Senin, 16 Mei 2022 - 15:25
share

JAKARTA, celebrities.id - Jumlah kasus Hepatitis akut misterius di dunia semakin meningkat. Melihat hal tersebut membuat masyarakat cemas, khawatir ini bisa jadi wabah yang meluas, seperti pandemi Covid-19.

Mendengar hal tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkap bahwa penyakit yang masih misterius ini, tidak akan menjadi pandemi seperti Covid-19.

"Nggak," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid kepada MNC Portal, Senin (16/5/2022)

Sejauh ini, jumlah kasus yang diduga Hepatitis akut misterius masih bertahan pada 18 kasus. Diketahui, dari 18 kasus, ditemukan 7 kasus Discarded (disingkirkan) dari penelitian.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, dr Mohammad Syahril dalam konferensi pers terkait update Hepatitis akut di Indonesia, Jumat (13/5/2022). Dokter Syahril menerangkan tujuh kasus disingkirkan karena beberapa positif Hepatitis.

"Alasan disingkirkan dari diagnosis hepatitis karena ternyata ada (virus) hepatitis A, satu hepatitis B, ada yang tipes, dan demam berdarah dengue," ujar dr Syahril dalam konferensi pers Kementerian Kesehatan, dikutip Sabtu (14/5/2022).

Dalam penjelasannya, dia menerangkan 7 kasus Discarded terdiri dari 1 orang positif Hepatitis A, 1 orang positif Hepatitis B, 1 orang positif Tifoid, 2 orang demam berdarah dengue, 2 lainnya berusia lebih dari 16 tahun.

Namun, dia menjelaskan bahwa ke-7 kasus yang meninggal itu belum dipastikan terjangkit Hepatitis akut misterius.

Sekadar informasi, update Hepatitis akut misterius dari Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof, Dr. Zubairi Djoerban, SpPD, KHOM dalam unggahan diakun Twitter pribadinya.

Dia mengatakan total kasus di dunia, telah mencapai 450 anak yang diduga kena Hepatitis akut misterius ini.

"Adenovirus masih jadi tersangka utama, Lebih dari setengah pasien positif adenovirus (CDC), Dokter direkomendasikan mempertimbangkan uji adenovirus kepada pasien. Termasuk sampel darah, pernapasan, tinja. Total kasus di dunia telah mencapai 450 anak," ucap Prof Zubairi dikutip Senin (16/5/2022)

Topik Menarik