Asal Mula Munculnya Ahli Pengobatan Tulang Citapen di Bandung, Tersohor sejak 1950

Asal Mula Munculnya Ahli Pengobatan Tulang Citapen di Bandung, Tersohor sejak 1950

Seleb | celebrities.id | Sabtu, 14 Mei 2022 - 20:03
share

BANDUNG BARAT, celebrities.id - Wilayah Citapen di Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB), terkenal dengan keberadaan para ahli patah tulang. Kesohoran itu sudah tidak diragukan lagi dan telah terpatri sejak lama serta sudah dikenal hingga ke luar wilayah Bandung Raya.

Saat memasuki kawasan tersebut, masyarakat bisa melihat langsung deretan plang ahli patah tulang di sepanjang Jalan Raya Cihampelas-Cililin. Sebab, banyak warga yang memiliki keahlian khusus membuka praktik pengobatan patah tulang.

Pengobatan altetnatif ini berguna bagi masyarakat yang mengalami tulang patah, keseleo, atau tulang bergeser akibat jatuh, kecelakaan, dll, tanpa perlu operasi. Melalui pengobatan alternatif, si penderita bisa kembali sembuh dan sehat seperti sedia kala.

Banyaknya warga yang sembuh dan informasi mulut ke mulut akhirnya membuat pengobatan alternatif patah tulang di Citapen menjadi dikenal luas. Apalagi mereka yang memiliki keahlian mengobati layaknya praktik dokter itu tidak pernah mematok tarif pengobatan.

Sejarah daerah Citapen menjadi tempat berobat masalah tulang, tidak lepas dari dua orang sahabat bernama Mama Hamidi dan Mama Haji Tarma. Kedua orang itulah yang merupakan pionir pengobatan alternatif patah tulang di wilayah Citapen.

Tokoh Desa Citapen, Abah Aso (74) membenarkan jika dulunya ada kedua sahabat tersebut yang dipercaya oleh masyarakat bisa menyembuhkan kalau ada masalah tulang keseleo, bergeser, atau patah. Lalu semakin ke sini banyak yang memiliki keahlian itu sehingga membuka praktik.

"Dulunya daru Mama Hamidi dan Mama Haji Tarma, mereka sahabatan. Kalau ada masalah tulang dibawa ke mereka," ucapnya

Keahlian kedua orang itu lambat laut terkenal kemana-mana sehingga banyak pasien luar daerah datang. Terlebih Mama Hamidi dan Mama Haji Tarma tak pernah memberi tarif kepada pasien dan kalaupun ada yang kurang mampu tetap bantu.

"Awalnya sekitar tahun 1950-an, banyak yang datang dari mana-mana," tutur ABah Aso.

Kepala Desa Citapen, Iwan Kristiawan menambahkan, nama Citapen sebagai lokasi penyembuhan masalah tulang, telah dikenal di Bandung Raya bahkan mungkin Jawa Barat. Sebab pasien yang datang ada dari Garut, Sukabumi, Cianjur, Indramayu, hingga Subang.

Pelaku bengkel patah tulang di Citapen memiliki keahlian dengan belajar autodidak, belajar dari pendahulunya, hingga membaca beberapa literatur. Namun pengobatan tradisional melalui terapi pijat dan urut yang telah ada sejak puluhan tahun lalu itu kini jumlahnya dari tahun ke tahun terus menyusut.

"Rata-rata pelaku terapis patah tulang di Citapen merupakan keturunan dari pendahulunya, paling sekarang tinggal 15-25 orang. Jumlahnya memang terus turun, padahal kami punya mimpi pengobatan tradisional ini bisa dilestarikan dan didukung oleh pemerintah jadi ciri khas daerah," tuturnya.

Topik Menarik