Benarkah Paracetamol Jadi Penyebab Hepatitis Misterius, Begini Kata Para Ahli

Benarkah Paracetamol Jadi Penyebab Hepatitis Misterius, Begini Kata Para Ahli

Seleb | celebrities.id | Kamis, 12 Mei 2022 - 16:50
share

JAKARTA, celebrities.id - Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) sempat mengeluarkan laporan terkait dugaan penyebab hepatitis misterius. UKHSA menjelaskan ada dua kemungkinan selain adenovirus, yaitu anjing dan paracetamol.

Menjadi pertanyaan sekarang, bagaimana paracetamol bisa diduga sebagai penyebab hepatitis misterius? Apakah paracetamol berbahaya dan bisa menyebabkan hepatitis misterius?

Diterangkan Kepala Pusat Riset Kedokteran Preklinik dan Klinis Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Harimat Hendarwan, penyebab hepatitis secara umum ada begitu banyak, bisa akibat infeksi maupun non-infeksi.

Kalau infeksi, itu karena virus, bakteri, jamur, dan parasit. Virus penyebab hepatitis pun beragam, ada virus Hepatitis A, Hepatitis B, Hepatitis C, Hepatitis D, dan Hepatitis E.

Bahkan, virus non-hepatitis juga ada seperti virus Epstein-Barr (EBV), Cytomegalovirus (CMV), Herpes simplex virus (HSV), Coxsackie Virus, Adenovirus, Dengue, atau Covid-19.

Nah, pada penyebab hepatitis non infeksi itu bisa karena alkohol, obat atau racun, autoimun, penyakit saluran hati atau bilier, metabolisme atau turunan, kehamilan, faktor iskemik dan vaskular, sindrom Reye Tumor ganas, atau cangkok primer tak berfungsi setelah transplantasi hati.

"Nah, paracetamol masuk dalam dugaan penyebab hepatitis misterius karena pada dasarnya hepatitis secara umum bisa karena drug atau obat, dan salah satu yang paling sering kasusnya adalah asetaminofen atau paracetamol," ujar Harimat, dalam webinar BRIN, Kamis (12/5/2022).

Meski demikian, Harimat menegaskan bahwa butuh penelitian lebih lanjut untuk menegakkan hipotesis bahwa paracetamol jadi penyebab hepatitis misterius.

Terlebih, bukti di lapangan tidak begitu kuat, karena apakah bisa menjamin semua pasien yang diduga hepatitis misterius sebelumnya minum paracetamol.

"Ini juga berlaku untuk adenovirus. Meski 75 persen pasien hepatitis misterius di Inggris positif adenovirus, tapi kan ada 25 persen lainnya yang ternyata bisa tetap terinfeksi hepatitis misterius tanpa harus terpapar adenovirus," ucapnya.

Sementara itu, Ahli Epidemiologi Griffith University Australia Dicky Budiman menjelaskan bahwa penyebab hepatitis memang banyak sekali, termasuk obat dan mungkin paracetamol salah satunya. Tapi, hipotesis tersebut lemah menurut hematnya.

"Menurut saya, kalau hepatitis misterius ini disebabkan oleh obat, seperti dugaan UKHSA, masih sangat lemah asumsinya. Teori yang cukup kuat sejauh ini menurut hemat saya adalah ke arah Covid-19, tepatnya long Covid-19," kata Dicky.

"Paracetamol jika dianggap sebagai penyebab juga lemah karena kasusnya di negara lain tidak menunjukkan data yang kuat bahwa obat menjadi penyebab seseorang terinfeksi hepatitis misterius," tuturnya.

Sebelumnya, paracetamol masuk dalam daftar dugaan karena pasien hepatitis misterius yang teridentifikasi diketahui mengonsumsi obat paracetamol sebelumnya.

"Tiga perempat dari pasien hepatitis misterius minum paracetamol," ujar laporan UKHSA.

Data terkait penggunaan paracetamol pada pasien hepatitis misterius ini didapat dari wawancara dengan orangtua pasien dan juga kuesioner yang dikirim ke keluarga pasien.

Topik Menarik