Apakah Puasa Syawal Harus 6 Hari? Ini Penjelasannya

Apakah Puasa Syawal Harus 6 Hari? Ini Penjelasannya

Seleb | celebrities.id | Selasa, 10 Mei 2022 - 13:57
share

JAKARTA, celebrities.id - Apakah puasa Syawal harus 6 hari? Puasa Syawal dilaksanakan selama enam hari setelah tanggal 1 Syawal. Pengerjaannya bisa dilakukan secara acak atau tidak berurutan selama 6 hari penuh, dengan catatan puasa dilakukan di bulan Syawal.

Hukum Puasa Syawal adalah sunah muakkadah, yakni sunnah yang sangat dianjurkan. Sebagian ulama juga menjelaskan, pelaksanaan puasa Syawal dianjurkan untuk dilakukan secara enam hari berturut-turut.

Namun dibolehkan juga pelaksanaan puasa Syawal dilakukan secara selang-seling.

Dilansir dari berbagai sumber, celebrities.id, Selasa (10/5/2022) telah merangkum penjelasan apakah puasa syawal harus 6 hari, sebagai berikut.

Apakah Puasa Syawal Harus 6 Hari?

Terkait pelaksanaan puasa Syawal, banyak ulama berpedoman pada hadis yang menyebutkan bahwa orang yang berpuasa Ramadhan kemudian ditambah dengan enam hari di bulan syawal, maka ia seperti puasa selama setahun penuh.
Barang siapa yang berpuasa ramadhan kemudian berpuasa 6 hari di bulan syawal, maka baginya (ganjaran) puasa selama setahun penuh (HR Muslim).

Melansir dari buku bertajuk "Yang Harus Diketahui Dari Puasa Syawal" karya Ahmad Zarkasih, Lc, menyebutkan bahwa puasa Syawal tidak harus selalu berurutan. Alasannya, karena memang teks hadits yang menyebutkan itu tidak memberikan tambahan adanya tatabbuan atau berurutan. Teks hadits yang ada sifatnya mutlak begitu saja. Karenanya tidak harus berurutan, boleh dikerjakan secara terpisah yang penting masih di bulan Syawal.

Ahmad Zarkasih kemudian menjelaskan berdasarkan pendapat Imam Nawawi dalam kitabnya Syarhu al-Nawawi li-Muslim tentang afdalnya puasa syawal.
"Afdhalnya, puasa 6 hari syawal dilakukan secara berurutan dan menyambung setelah hari ied alFithr, jika terpisah, atau diakhirkan dari awal syawal sampai akhir syawal, itu juga masih bisa mendapatkan pahala karena itu juga masih disebut 6 hari syawal,".

Lebih lanjut, keutamaan puasa setahun bagi orang yang puasa sebulan Ramadan dilanjut 6 hari di bulan Syawal yakni 30 hari Ramadhan ditambah hari Syawal seperti halnya satu kebaikan senilai dengan 10. Hal ini didasarkan pada hadits berikut,

"

Artinya: Seperti dinarasikan dari Thawban, seorang budak yang dibebaskan Rasulullah, Nabi SAW berkata, "Siapa saja yang puasa enam hari setelah Idul Fitri akan berpuasa selama satu tahun tersebut, dengan satu kebaikan dihargai 10 kebaikan serupa."

Nahdlatul Ulama juga menguatkan tentang dalil puasa Syawal yang bisa dilakukan di luar tanggal 2-7 Syawal serta boleh tidak berurutan dan tetap mendapatkan keutamaan dari puasa Syawal. Sama seperti puasa lainnya, puasa Syawal juga terdapat niatnya. Tetapi, waktu membacanya tak harus di malam hari atau sebelum terbit Matahari sebagaimana puasa Ramadhan.

Umat muslim yang tak berniat di malam hari, bisa membacanya mendadak saat pagi atau siang hari. Dengan catatan yang bersangkutan belum makan, minum, atau pun hal-hal yang bisa membatalkan puasa.

Niat Puasa Syawal

Latin: Nawaitu shauma ghadin an adai sunnatis Syawwali lillahi taala
Artinya: Aku berniat puasa sunah Syawwal esok hari karena Allah SWT.

Kapan Waktu Puasa Syawal?

Waktu pelaksanaan puasa Syawal yang dianjurkan adalah enam hari berturut-turut persis setelah hari raya Idul Fitri pada tanggal 2-7 Syawal. Meskipun disebut dengan puasa Syawal, namun umat Islam dilarang untuk mengerjakan puasa Syawal pada tanggal 1 Syawal yang bertepatan dengan hari raya Idul Fitri, karena hukumnya haram.

Dasar dari pelarangan ini tercantum dalam hadits Muttafaq Alaih dari Abi Sa\'id Al Khudri, yang artinya:
"Rasulullah SAW melarang puasa di dua hari, hari (idul) Fitri dan hari Kurban."

Dalil Puasa Sunah Syawal

Rasulullah juga telah menganjurkan orang-orang beriman agar melakukan puasa sunah pada hari-hari tertentu. Dalil puasa Syawal ini tercantum dalam hadis Nabi SAW yang artinya:

Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa\'id dan Ali bin Hujr semuanya dari Isma\'il - Ibnu Ayyub berkata- Telah menceritakan kepada kami Isma\'il bin Ja\'far telah mengabarkan kepadaku Sa\'d bin Sa\'id bin Qais dari Umar bin Tsabit bin Harits Al Khazraji dari Abu Ayyub Al Anshari radliallahu \'anhu, bahwa ia telah menceritakan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu \'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian diiringinya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka yang demikian itu seolah-olah berpuasa sepanjang masa. (HR. Muslim)

Karena secara zhahir, sabda Rasulullah SAW menyebutkan : Kemudian melanjutkan dengan berpuasa 6 hari di bulan Syawal. Hal ini menunjukkan bahwa harus menyempurnakan puasa Ramadhan terlebih dahulu, baru kemudian berpuasa Syawal 6 hari.

Topik Menarik