Memaknai Nuzulul Quran, Momen Turunnya Wahyu kepada Nabi Muhammad SAW

Memaknai Nuzulul Quran, Momen Turunnya Wahyu kepada Nabi Muhammad SAW

Seleb | celebrities.id | Minggu, 8 Mei 2022 - 15:48
share

JAKARTA, celebrities.id - Di Indonesia, peristiwa Nuzulul Quran biasanya diperingati cukup meriah. Banyak masyarakat mengadakan sejumlah kegiatan positif, mulai dari pengajian, mengkhatamkan Alquran, hingga mengadakan ceramah-ceramah keagamaan. Hal ini dilakukan dalam rangka menjaga semangat peringatan Nuzulul Quran.

Jika membahas Nuzulul Quran, maka kita mesti tahu bagaimana Alquran diturunkan. Pembahasan ini penting guna memberikan pengetahuan komprehensif kepada umat Islam. Ini karena Alquran adalah kitab suci umat Islam yang dibaca setiap waktu.

Secara ringkas, Alquran diturunkan melalui dua tahapan besar. Pertama, Alquran diturunkan Allah SWT dari Lauh al-Mahfudz ke Baitul Izzah atau Langit Dunia. Pada proses ini, Alquran diturunkan secara sekaligus.

Tidak ada satu orang pun yang mengetahui kapan proses ini terjadi. Selain itu, tak ada seorang pun yang mengetahui bagaimana bentuk Alquran dalam proses penurunan ini.

Kedua,setelah diturunkan ke Baitul Izzah, Alquran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Pada proses ini, Alquran diturunkan secara berangsur-angsur selama kurang lebih 23 tahun.

"Nah, jika kita membahas tentang Nuzulul Quran, maka proses kedualah yang dimaksud, yakni proses turunnya Alquran kepada Nabi Muhammad SAW. Proses ini terjadi pada tanggal 17 Ramadan di Gua Hira. Adapun wahyu pertama yang diturunkan adalah QS. Al-Alaq: 1-5," jelas Pimpinan Dewan Syariah Daarul Quran, KH. Ahmad Kosasih, M.Ag dalam keterangan tertulisnya, Minggu (8/5/2022).

Kedua proses besar inilah yang membuat kita semua bisa membaca dan menghafal Alquran. Umat Islam seyogyanya mengetahui dua proses penurunan Alquran ini.

Setelah mengetahui dua proses besar turunnya Alquran, umat Islam harus bisa memaknai Nuzulul Quran. Bagaimana kita, sebagai umat Islam, memaknai Nuzulul Quran?

Memaknai Nuzulul Quran

Peristiwa Nuzulul Quran adalah sebuah momentum bersejarah bagi umat Islam. Pasalnya, pada momen tersebut, Allah SWT menurunkan kalam-Nya yang mulia.

Kalam Allah SWT ini memberikan manusia petunjuk dan tata aturan yang mesti kita jalani. Selain itu, ada pula sejumlah larangan yang mesti dijauhi. Kita, sebagai umat Islam, dianjurkan untuk mengikuti apa-apa yang ada di dalam kitab suci tersebut.

"Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk memaknai momentum Nuzulul Quran ini. Salah satu yang paling utama adalah meningkatkan intensitas interaksi kita dengan Alquran," kata KH. Kosasih.

Adapun interaksi yang paling mudah, mungkin, adalah mendengarkan orang membaca Alquran. Akan lebih baik jika kita juga turut membaca Alquran. Ganjaran pahala yang akan diberikan oleh Allah SWT untuk orang yang membaca Alquran amat besar.

Dalam salah satu hadisnya, Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa orang yang membaca Alquran akan diberikan sejumlah pahala untuk setiap hurufnya. Lebih lanjut, Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa huruf yang dimaksud bukanlah alif lam mim, melainkan alif satu huruf lam satu huruf, dan mim satu huruf.

Pahala ini akan lebih berlipatganda pada bulan Ramadan. Semua amalan baik yang dilakukan pada bulan Ramadan akan dilipatgandakan pahalanya. Bayangkan, seberapa banyak limpahan pahala dari Allah swt dalam amalan membaca al-Quran pada bulan Ramadan.

Selain membaca Alquran, kita sebagai umat Islam juga perlu mentadaburi makna-makna yang ada di dalamnya. Bukan hanya membaca, dengan mentadaburi Alquran kita mengerti apa maksud Allah SWT.

"Bagi orang awam, mungkin ini akan sulit. Maka dari itu, alangkah lebih baiknya jika kita memanfaatkan kitab-kitab tafsir yang telah dikarang oleh ulama-ulama kita dahulu," kata KH. Ahmad Kosasih.

Demikian pembahasan mengenai makna Nuzulul Quran. Mari tingkatkan amalan-amalan baik pada momentum Nuzulul Quran.

Topik Menarik