Contoh Khutbah Idul Fitri 2022, Arab dan Latinnya

Contoh Khutbah Idul Fitri 2022, Arab dan Latinnya

Seleb | celebrities.id | Minggu, 1 Mei 2022 - 10:00
share

JAKARTA, celebrities.id - Contoh teks khutbah Idul Fitri 2022 kerap dicari para pendakwah, terutama mengenai cara orang cerdas berhari raya.

Sebagai umat Muslim yang cerdas semata-mata akan berhati-hati dalam bersikap dan bertindak di kehidupannya. Oleh sebab itu, perlu menjaga adab dan menjunjung nilai-nilai kesopanan dalam bertutur kata.

Sebagai contoh, jangan sampai setelah bulan Ramadhan pergi berlalu, bukannya menambah ketaqwaan terhadap Allah SWT malah justru menambah maksiat. Mengutip dari laman resmi Nadhatul Ulama, berikut adalah naskah khutbah tentang cara orang cerdas berhari Raya.

Contoh Khutbah Idul Fitri

. .

Maasyiral muslimin hafidhakumullah,

Pertama, mari kita tingkatkan ketaqwaan kita kepada Allah subhanahu wa taala dengan segenap kemampuan berusaha melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Alhamdulillah di hari yang penuh kemuliaan dan kemenangan ini, seluruh umat Islam di seluruh dunia memperingati hari raya setelah sebulan penuh berpuasa Ramadhan, yaitu hari raya Idul Fitri.

Karena itu dalam khutbah ini, khatib akan menjelaskan apa makna Idul Fitri, bagaimana kita beridul fitri yang sesuai tuntunan Al-Quran Sunnah dan para ulama, dan apa pelajaran penting yang dapat kita petik dari momentum hari raya idul fitri yang mulia ini?

Maasyiral muslimin hafidhakumullah,

Hari raya Idul Fitri adalah hari raya kemenangan umat Islam. Umat Islam sudah seharusnya mengetahui apa makna Idul Fitri. Kata id berasal dari akar kata da yadu yang artinya kembali, sedangkan kata fitri sebagaimana dalam kamus Munjid halaman 555 bermakna berbuka bagi orang yang berpuasa.

Dengan demikian, makna Idul Fitri adalah kembali berbuka puasa setelah sebulan penuh melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Kata Fitri memiliki kaitan dengan kata fitrah, dalam kamus yang sama kata fitrah bermakna agama yang benar dan tabiat asal kejadian manusia.

Maksudnya, setiap orang yang berpuasa selama bulan Ramadhan dengan iman dan ikhlas karena Allah, akan diampuni segenap dosanya yang telah lampau. Sehingga pada hari raya ini umat Islam kembali pada fitrah, bagaikan bayi yang suci dan bersih dari segala dosa, kesalahan, kejelekan, dan keburukan. Imam Bukhari dalam Shahih Bukhari juz 3 halaman 26 meriwayatkan hadits, Nabi bersabda:

Barangsiapa puasa di bulan Ramadhan dengan iman dan ikhlas karena Allah, diampuni dosa-dosanya yang telah lampau.

Dari hadits di atas, setiap kaum Muslim yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan keikhlasan karena Allah taala, pada hari raya ini ia terbebas dari segala dosa, bersih suci sebagaimana bayi yang baru lahir dari rahim ibunya. Sebagaimana sabda Nabi:

Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan suci (Islam). Kedua orang tuanya yang akan menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi (HR Bukhari, juz 2, halaman 100).

Maasyiral muslimin hafidhakumullah,

Bagaimana kita beridul fitri yang sesuai tuntunan Al-Quran Sunnah dan para ulama?

Musthafa As-Sibai dalam kitab Hakadza Allamtani Al-Hayat juz 1 halaman 118 membagi cara beridul fitri menjadi tiga bagian, pertama, cara beridul fitri orang cerdas dan berakal. Orang cerdas melihat idul fitri sebagai kesempatan untuk menambah ketaatan dan ibadah kepada Allah SWT. Dengan silaturrahim, halal bihalal, saling bermaafan, memberi sedekah, dan menolong orang lain.

Kedua, cara beridul fitri orang bodoh, orang yang melihat Idul Fitri sebagai kesempatan untuk menambah maksiat dan melampiaskan hawa nafsunya, seperti mencela, menghina, membuat ujaran kebencian, menebarkan hoaks, dan memecah belah umat Islam.

Ketiga, cara beridul fitri orang khilaf dan anak-anak. Orang khilaf dan anak-anak melihat idul fitri sebagai kesempatan untuk bermain bersama teman-temannya, bersenang-senang, belanja baju baru dan mendapatkan banyak fitrah dari keluarga dan sanak saudara.

Maasyiral muslimin hafidhakumullah

Salah satu cara beridul fitri orang cerdas dan berakal, adalah menghidupkan tradisi yang amat baik selepas Idul Fitri, yaitu tradisi saling memaafkan, atau lebih dikenal di Indonesia dengan tradisi halal bi halal. Yang memiliki kesalahan meminta maaf pada yang disalahi; yang disalahi memberi maaf kepada yang bersalah. Tradisi ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Quran Surat Al-Araf ayat 199:

Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh.

Selain itu, dalam sebuah hadits dijelaskan, orang yang bersalah diperintahkan untuk segera meminta maaf atas kesalahannya. Sebagaimana diriwayatkan Imam Bukhari dalam Shahih Bukhari juz 3 halaman 129. Nabi bersabda:

Barangsiapa memiliki kesalahan terhadap saudaranya, baik moral maupun material, segera meminta kehalalannya hari itu juga, sebelum sampai pada hari tiada dinar dan dirham. Jika hal tersebut terjadi, bila ia memiliki amal baik, amal tersebut akan diambil sesuai kadar kesalahannya. Namun bila ia sudah tidak memiliki kebaikan, maka ia akan ditimpakan kesalahan dari saudara yang ia salahi. Menjadi jelas, mumpung hari ini semua orang sedang bahagia dengan menyambut hari raya idul fitri, semua orang mudah memberi maaf, semua orang dalam keadaan lapang, mari kita manfaatkan momentum berharga ini untuk saling bermaafan.

Maasyiral muslimin hafidhakumullah

Pada momentum hari raya idul fitri ini, kita diperintahkan Allah untuk peduli terhadap sesama, yaitu kewajiban untuk mengeluarkan zakat fitrah sebanyak 1 sha, kurang lebih 2.75 kilogram. yang dikeluarkan sebelum shalat hari raya Idul Fitri. Sebagaimana hadits riwayat Ibnu Majah dalam kitab Sunan Ibnu Majah Juz 1 halaman 585:

Rasulullah mewajibkan zakat fitrah untuk menyucikan orang yang puasa dari kejelekan dan untuk memberikan makan bagi orang miskin. Siapa membayar zakat fitrah sebelum shalat id, merupakan zakat fitrah yang diterima. Dan siapa yang membayar zakat usai shalat id, dianggap sebagai sedekah. (HR Ibnu Majah)

Tujuan zakat fitrah adalah untuk menyucikan diri orang yang berpuasa dari segala bentuk kesalahan selama berpuasa. Tidak terasa orang berpuasa berkata kotor, melakukan ujaran kebencian, atau menebarkan hoax, maka zakat fitrah ini berfungsi untuk menyucikan jiwa orang yang berpuasa agar menjadi insan yang mulia.

Selain itu zakat fitrah bertujuan untuk berbagi terhadap sesama muslim yang membutuhkan, jangan sampai di hari raya yang mulia ini mereka masih memikirkan kebutuhan pangan. Inilah kemuliaan agama Islam yang tidak hanya memperhatikan ibadah secara vertikal kepada Allah SWT, namun juga memperhatikan terhadap kebutuhan sesama muslim yang membutuhkan.

Maasyiral muslimin hafidhakumullah

Apa pelajaran penting yang dapat kita petik dari hari raya idul fitri ini? Ibnu Rojab dalam Kitab Lathoiful Maarif, juz 1, halaman 277 mengatakan:

"Hari raya Id tidak diperuntukkan bagi orang yang memakai pakaian baru tanpa cacat, hari raya id diperuntukkan bagi orang yang semakin bertambah ibadah dan taat. Hari raya Id tidak diperuntukkan bagi orang yang bagus pakaian dan kendaraannya, hari raya Id diperuntukkan bagi orang yang diampuni dosa-dosanya.

Hari raya idul fitri adalah jembatan untuk meningkatkan amal ibadah kita kepada Allah SWT. Sebagaimana tujuan diperintahkan puasa, yaitu menjadi orang yang bertaqwa kepada Allah SWT. Jika sebelum bulan Ramadhan, ibadah kita belum baik, banyak melakukan kesalahan dan kejelekan, setelah hari raya Idul Fitri ini, kita berkomitmen untuk memperbaiki diri, memperbaiki kesalahan, dan meminimalisir kesalahan dan kejelekan.

Mari kita contoh puasanya ulat, sebelum berpuasa ia menjadi hewan yang menjijikkan, namun setelah berpuasa selama beberapa waktu, ia menjadi kupu-kupu yang bersih dan disukai oleh banyak orang.

Jangan sampai kita berpuasa sebagaimana ular, tiada perbedaan selama melakukan puasa, bahkan setelah puasa ia lebih ganas dari sebelumnya. Nadzu billhi min dzlik. Semoga hari raya idul fitri ini menjadi momentum bagi kita untuk semakin baik, semakin peduli, semakin indah, cinta damai dan semakin rukun. Aamiin.

Topik Menarik