Kisah Mualaf Marcell Siahaan yang Sempat Agnostik, Masuk Islam usai Lihat ART Salat
JAKARTA, celebrities.id - Penyanyi Marcell Siahaan memiliki perjalanan spiritual yang tak banyak diketahui publik.
Musisi kelahiran 21 September 1977 ini bahkan sempat menganut berbagai keyakinan, termasuk agnostik sebelum memutuskan mualaf.
Kisah mualaf Marcell, tentu tak lepas dari peran istri tercinta, Rima Melati Adams. Sang musisi mengaku mulai jatuh cinta dengan Islam setelah bertemu sang istri.
Namun siapa sangka, Marcell ternyata memiliki ketertarikan memperdalam Islam sejak kecil.
Sedikit bercerita, pelantun Firasat ini lahir dari keluarga besar beda agama. Ayah dan ibu kandung Marcell menganut nasrani. Kala itu, Marcell sendiri menganut agama yang sama dengan kedua orang tuanya.
Akan tetapi, kakek Marcell dari sang ibu, beragama Islam. Tak sedikit juga kerabat sang musisi menganut agama yang berbeda pula.
Sebelum memutuskan mualaf, penyanyi sekaligus pemain drum ini ternyata sempat memeluk agama Budha.
Dia mengaku banyak hikmah yang didapat selama mempelajari ajaran tersebut. Marcell juga mengaku dirinya sempat menjadi agnostik (tak percaya keberadaan Tuhan).
Hanya saja, Marcell kala itu masih memiliki ketertarikan lebih dalam mengenal beragam keyakinan.
Terbukti, saat usianya masih belia, Marcell kerap memperhatikan kerabatnya melakukan ritual ibadah.
"Ada tante gue dulu, datang yang dari Sumatera. Dia suka yang pagi-pagi itu, saat teduh, gue lihatin, gue ikutin aja," ujarnya kata Marcell Siahaan, dikutip MNC Portal Indonesia dari kanal YouTube Daniel Mananta Network, Selasa (19/4/2022).
Takdir pun membawa Marcell bertemu dengan Rima. Marcell merasa nyaman setelah melihat cara beribadah Rima dan keluarganya. Sejak itulah tekad sang musisi kian bulat untuk memantapkan hati menjadi mualaf.
"Dan akhirnya gue ketemu banyak orang yang mengajarkan gue banyak hal, gua juga ketemu Rima. Dia juga menunjukan cara dia beribadah. Dia juga ngasih tahu keeratan keluarga muslimnya dia Singapura dan Malaysia. Gue nyaman sekali, karena gue dari dulu juga terbiasa sama yang kayak begitu," tuturnya.
"Makan bareng, buka puasa bareng, ritual bareng aja gue dulu sering ikut," kata Marcell.
Usut punya usut, ternyata Rima bukanlah satu-satunya sosok inspiratif Marcell dalam memeluk Islam.
Marcell pun mengaku sudah tertarik mempelajari Islam saat melihat asisten rumah tangga (ART) salat.
Kala itu, Marcell pun rutin memperhatikan ART-nya saat beribadah. Marcell juga disinyalir amat penasaran dengan bacaan salat yang dilantunkan sang ART.
"Jadi dulu gue punya orang dekat, sebenarnya dari pekerja dirumah terus diangkat sama kakek gue, dia adalah orang yang mengadzankan kakek gue waktu meninggal," tuturnya.
"Jadi dulu gue sering duduk disebelah dia setiap dia salat. Gue kayak penasaran sama cara komunikasi dia dengan Tuhan saat itu. Itu di jaman-jaman gue agnostik itu yang gue lakukan," ujarnya.
Sebab itu, Marcell menilai setiap manusia membutuhkan "jembatan" guna berkomunikasi dengan Tuhannya.
"Jadi kita tuh masing-masing sedang mencari jembatan agar kita bisa berkomunikasi kepada Sang Khalik," kata Marcell.
Marcell kemudian mengaku tak ingin merasa takut dengan hal yang tidak ia ketahui. Oleh karena itu, ia terus mendalami beberapa keyakinan guna melawan rasa takutnya.
"Kenapa perjalanan gue seperti ini? Karena gue enggak mau merasa takut. Gue terus mencari supaya gue bisa khusyuk bahasanya ya, bisa benar-benar intim dengan Sang Khalik. Keintiman itu yang ingin gue dapatin. Karena gue tahu Dia (Tuhan) enggak akan pernah kemana-mana," ucapnya.
Pada 2021, Marcell mantap memeluk islam setelah melalui petualangan spiritualnya. Dia mengaku nyaman hingga bisa melakukan banyak hal berguna bagi banyak orang.
"Gue nyaman, gue senang, gue yakin bahwa segala sesuatu itu harus ada titiknya. Dan gue merasa malah bisa berbuat banyak ketika gue ada disini (Islam). Menjadikan diri gue berguna bagi banyak orang. Jadi bukan hanya melihat ini sebagai pencapaian spiritual internal gue, tapi ini juga pencapaian spiritual eksternal," katanya.
Di masa pandemi, Marcell merasa lebih ikhlas dan berserah dalam menjalani rintangan hidup. Dia juga menilai hal tersebut termasuk sesuatu yang tersulit untuk dilakukan.
"Terutama dimasa pandemi ini ya, saat seperti ini juga banyak mengajarkan gue untuk yang lebih melihat segala sesuatu dalam kondisi berserah, ikhlas. Dan menurut gue ajaran yang saat ini gue jalanin bisa membuat gue lebih ikhlas dalam segala hal. Karena itu yang paling susah," tutur Marcell Siahaan.
Marcell Siahaan juga memiliki pandangan khusus dalam mengenal Sang Pencipta. Menurutnya, Tuhan memiliki sifat Maha Kokoh namun bisa menjadi Yang Maha Mencintai dalam waktu bersamaan.
Hal ini seolah menambah keimanan Marcell dalam mengenal Tuhan.
"Dia (Allah SWT) itu dzat Yang Maha Kokoh, dan sewaktu-waktu bisa menjadi Yang Maha Mencintai menurut gue. Dia juga bisa Cantik dan Agung disaat yang bersamaan," katanya lagi.
"Gue juga merasa lebih utuh sebagai manusia," tutur Marcell.








