20 Sifat Mustahil bagi Allah, Beserta Arti dan Penjelasannya
JAKARTA, celebrities.id - Bagi setiap muslim sudah selayaknya mengetahui sifat wajib, sifat jaiz dan sifat mustahil bagi Allah SWT.
Mengetahui sifat-sifat Allah SWT merupakan salah satu bentuk ketaatan kita sebagai umatnya, kepada kebesaran Allah SWT.
Mengenal dan memahami sifat-sifat mustahil Allah akan semakin meneguhkan aqidah islam dan ketauhidan kita kepada Sang Pencipta.
Dilansir dari berbagai sumber, celebrities.id telah merangkum sifat mustahil bagi Allah, Rabu (13/4/2022).
Pengertian Sifat Mustahil bagi Allah
Sifat mustahil bagi Allah SWT adalah sifat-sifat yang tidak mungkin dimiliki Allah dan tidak pantas disandarkan pada kebesaran dan kekuasaan-Nya.
Menambah wawasan terhadap sifat-sifat mustahil Allah akan semakin meneguhkan aqidah islam dan ketauhidan kita kepada Allah.
Sifat Mustahil bagi Allah
1. Adam
Mustahil jika Allah SWT memiliki sifat adam atau yang berarti tiada. Hal ini tercantum dalam surat berikut ini.
Artinya: Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi
dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas \'Arsy. Dia menutupkan malam
kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari,
bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah,
menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta
alam. (QS. Al-A\'raf: 54)
2. Hudust
Allah SWT sudah ada sejak sebelum makhluk dan dunia diciptakan. Maka dari itu, mustahil bagi Allah SWT memiliki sifat hudust yang berarti ada yang mendahului. Sifat mustahil ini tercantum dalam surat berikut.
Artinya: Dia-lah Yang Maha awal yang sebelumNya tidak ada sesuatu, Maha akhir yang
sesudah-Nya tidak ada sesuatu, Maha Zhahir yang di atas-Nya tidak ada sesuatu,
Maha batin yang tidak ada sesuatu pun yang lebih tidak terjangkau dari-Nya. Tidak
ada sesuatu pun di bumi dan di langit yang samar bagi Allah. Dia Maha Mengetahui
segala sesuatu. (QS. Al-Hadid: 3)
3. Fana
Allah SWT mustahil memiliki sifat fana yang artinya sementara, binasa, atau tidak kekal. Hal ini tertuang dalam surat berikut.
() (
Artinya: Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang
mempunyai kebesaran dan kemuliaan. (QS. Ar-Rahman: 26-27)
Artinya: Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, Tuhan apa pun yang lain.
Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti
binasa, kecuali Allah. Bagi-Nya-lah segala penentuan, dan hanya kepada-Nya-lah
kamu dikembalikan. (QS. Al-Qashash: 88)
4. Mumatsalatu Lil Hawaditsi
Mustahil bagi Allah SWT memiliki sifat mumatsalatu lil hawaditsi yang berarti menyerupai makhluknya.
Artinya: Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia. (QS. Al-Ikhlas: 4)
5. Ihtiyaju Lighairihi
Mustahil bagi Allah bergantung pada makhluk lain dan memiliki sifat ihtiyaju lighairihi.
Artinya: Dan katakanlah: Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak
mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan
penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.(QS.
Al-Isra: 111)
Artinya: Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari
semesta alam.(QS. Al-Ankabut: 6)
6. Taadud
Taadud atau lebih dari satu merupakan sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh Allah SWT. Allah itu Maha Esa, yang tidak mungkin jumlahnya lebih dari satu.Bukti jika Allah Maha Esa, tertuang dalam kalimat syahadat serta ayat Al-Quran seperti berikut:
: : : :
Artinya: Katakanlah Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung
kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakan, dan
tidak ada sesuatu yang setara dengan-Nya.(QS. Al-Ikhlas: 1-4).
Artinya: Sekiranya ada di langit dan di bumi Tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah
rusak binasa. Maka Maha Suci Allah yang mempunyai Arsy daripada apa yang
mereka sifatkan. (QS. Al-Anbiya: 22).
Artinya: Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (QS.
Al-Baqarah: 163).
7. Ajzun
Ajzun juga termasuk sifat mustahil bagi Allah SWT. Dalil sifat mustahil bagi Allah yang satu ini dijelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 20:
Artinya: Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu
menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa
mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan
pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala
sesuatu. (QS. Al Baqarah: 20).
8. Kaharah
Kaharah bermakna terpaksa dan sangat mustahil bagi Allah untuk memiliki sifat ini. Sifat mustahil ini bisa dibuktikan dari dua ayat dalam Al-Quran yang berbunyi:
Artinya: Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata
kepadanya; Jadilah! maka terjadilah ia. (QS. Yasiin: 82).
Artinya: Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu
menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa
yang Dia kehendaki.(QS. Hud: 107).
9. Jahlun
Jahlun memiliki arti bodoh atau tidak mengetahui. Sifat ini merupakan kebalikan dari ilmun yang memiliki arti mengetahui, karena Allah Maha Mengetahui atas segala sesuatu, baik itu yang nampak ataupun tidak.
Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang
dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat
lehernya.(QS. Qaf: 16)
10. Al Maut ()
Al Maut bermakna mati, sedangkan salah satu sifat wajib Allah SWT adalah kekal alias tidak pernah mati. Sifat mustahil ini juga telah dijelaskan melalui surat Al-Baqarah ayat 255 yang memiliki arti:
Artinya: Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal
lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Tidak mengantuk dan tidak tidur.
Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tidak ada yang dapat memberi
syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan
mereka dan di belakang
mereka. Dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang
dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi dan Allah tidak merasa berat
memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS. Al-Baqarah:
255).
11. Shamamun
Allah SWT Maha Mendengar semua hal yang ada di dunia ini. Baik itu yang kita ucapkan, maupun perkataan yang hanya kita bisikan dalam hati. Allah SWT mendengar semua itu. Oleh sebab itu, mustahil bagi Allah SWT memiliki sifat shamamun yang berarti tuli atau tidak mendengar.
Sifat mustahil shamamun ini tertuang dalam Alquran Surat Asy-Syura ayat 11 dan Surat Al-Maidah ayat 76 yang berbunyi sebagai berikut.
Artinya: (Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri
pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula),
dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang
serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat." (QS.
Asy-Syura: 11)
Artinya: Katakanlah: "Mengapa kamu menyembah selain daripada Allah, sesuatu yang tidak
dapat memberi mudharat kepadamu dan tidak (pula) memberi manfaat?" Dan
Allah-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Maidah: 76)
12. Ama
Allah SWT mustahil memiliki sifat ama atau buta. Tak ada satu hal kecil pun yang luput dari penglihatan Allah SWT. Sifat mustahil ama pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Al-Hujurat ayat 18 dan Surat Al-Baqarah ayat 265 yang berbunyi sebagai berikut.
Artinya: Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. Dan Allah
Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Hujurat: 18)
Artinya: Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari
keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang
terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu
menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka
hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat."
(QS. Al-Baqarah: 265)
13. Bakamun/Bukmun
Allah SWT mustahil memiliki sifat bakamun yang artinya bisu. Sifat mustahil bakamun pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Al-Araf ayat 143 dan Surat An-Nisa ayat 164 yang berbunyi sebagai berikut.
Artinya: Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami
tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya. (QS. Al-A\'raf: 143)
Artinya: Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang
mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang
mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung. (QS.
An-Nisa: 164)
14. Kaunuhu Ajiza
Kaunuhu ajizan bermakna lemah yang merupakan kebalikan dari sifat qadiran yang berarti kuasa. Allah SWT tidaklah lemah, sebab hanya Dia-lah yang berkuasa atas segala urusan di dunia ini. Sifat mustahil kaunuhu ajizan pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Al-Baqarah ayat 20 yang berbunyi sebagai berikut.
Artinya: Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu
menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa
mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan
pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala
sesuatu.(QS. Al-Baqarah: 20)
15. Kaunuhu mukrihan
Mustahil jika Allah SWT memiliki sifat kaunuhu mukrihan yang berarti terpaksa atau tidak atas kehendak sendiri. Sifat mustahil kaunuhu mukrihan pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Hud ayat 107 yang berbunyi sebagai berikut.
Artinya: Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu
menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa
yang Dia kehendaki. (QS. Hud: 107)
16. Kaunuhu jahilan
Sesuatu yang mustahil jika Allah SWT memiliki sifat kaunuhu jahilan yang artinya bodoh.
Sifat mustahil kaunuhu jahilan pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat An-Nisa ayat 176 yang berbunyi sebagai berikut.
Artinya: Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah: "Allah memberi
fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu): jika seorang meninggal dunia, dan ia tidak
mempunyai anak dan mempunyai saudara perempuan, maka bagi saudaranya yang
perempuan itu seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang
laki-laki mempusakai (seluruh harta saudara perempuan), jika ia tidak mempunyai
anak; tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga
dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal. Dan jika mereka (ahli waris itu
terdiri dari) saudara-saudara laki dan perempuan, maka bahagian seorang saudara
laki-laki sebanyak bahagian dua orang saudara perempuan. Allah menerangkan
(hukum ini) kepadamu, supaya kamu tidak sesat. Dan Allah Maha Mengetahui
segala sesuatu. (QS. An-Nisa: 176)
17. Kaunuhu mayitan
Sangat tidak mungkin jika Allah SWT memiliki sifat kaunuhu mayitan yang bermakna dalam keadaan mati. Allah SWT akan kekal dan tidak akan mati. Sifat mustahil kaunuhu mayitan pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Al-Furqan ayat 58 yang berbunyi sebagai berikut.
Artinya: Dan bertawakallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati, dan
bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa
hamba-hamba-Nya. (QS. Al-Furqan: 58)
18. Kaunuhu Ashamma
Allah SWT dapat mendengar segala suara, baik yang diucapkan, maupun yang berbisik dalam hati. Allah SWT tidak mungkin memiliki sifat kaunuhu ashamma atau yang berarti dalam keadaan tuli, sebab Allah SWT Maha Mendengar. Sifat mustahil kaunuhu ashamma pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Al-Baqarah ayat 256 dan yang berbunyi sebagai berikut.
Artinya: Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas
jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar
kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah
berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.(QS. Al-Baqarah: 256)
19. Kaunuhu Ama
Allah SWT tidak mungkin memiliki sifat kaunuhu ama atau yang berarti dalam keadaan buta.
Sifat mustahil kaunuhu ama pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Al-Hujurat ayat 18 yang berbunyi sebagai berikut.
Artinya: Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. Dan Allah
Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Hujurat: 18)
20. Kaunuhu Abkam
Allah SWT tidak bisu. Melalui perkataannya yang disampaikan dalam firman dan tertulis di dalam Alquran, menjadi pedoman dan pegangan hidup untuk manusia di dunia. Sifat mustahil kaunuhu abkam pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat An-Nisa ayat 164 yang berbunyi sebagai berikut.
Artinya: Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang
mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang
mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung.(QS.
An-Nisa: 164)








