Macam-Macam Puasa dalam Islam, dari Puasa Wajib hingga yang Haram
JAKARTA, celebrities.id Macam-macam puasa dalam Islam harus diketahui oleh seorang muslim.
Secara syariat puasa Ramadhan merupakan salah satu rukun islam. Namun di luar itu ada juga jenis atau macam-macam puasa lainnya, seperti puasa Senin-Kamis dan Puasa Daud.
Ditilik dari sisi hukumnya, ada puasa wajib, puasa sunah, puasa makruh hingga puasa haram.
Berikut penjelasan lengkap mengenai macam-macam puasa dalam Islam yang harus Anda ketahui, dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (5/4/2022).
Macam-Macam Puasa Wajib
Puasa wajib merupakan puasa yang harus dilaksanakan oleh semua umat Islam. Apabila umat Islam melakukannya maka mereka akan mendapatkan pahala. Sebaliknya, apabila tidak melaksanakannya maka akan mendapat dosa.
Berikut macam-macam puasa wajib:
1. Puasa Ramadhan
Puasa Ramadan merupakan puasa yang wajib dilakukan oleh umat Muslim yang sudah dewasa atau baligh pada bulan Ramadhan. Kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan bagi umat Muslim tercantum dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat 183 sebagai berikut.
"Y ayyuhallana man kutiba \'alaikumu-iymu kam kutiba \'alallana ming qablikum la\'allakum tattaqn."
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah ayat 183).
2. Puasa Nazar
Puasa Nazar adalah puasa yang dikerjakan untuk memenuhi janji. Nazar artinya janji. Hukum dari puasa Nazar adalah wajib apabila janji tersebut sudah terpenuhi.
Misalnya, ada seseorang yang mengalami sakit cukup parah. Kemudian dia berdoa kepada Allah SWT memohon kesembuhan dan janji akan berpuasa selama tiga hari jika sembuh. Ketika dia sudah sembuh dan sehat, maka wajib memenuhi nazarnya dengan berpuasa.
3. Puasa Kifarat
Puasa kifarat adalah puasa denda. Puasa kifarat dilakukan untuk menggantikan atau denda atas pelanggaran berhukum wajib contohnya tidak melaksanakan puasa. Puasa ini bertujuan untuk menghapus dosa yang telah dilakukan.
4. Puasa Qadha Ramadhan
Qadha berarti mengganti kekurangan hari dalam puasa wajib di bulan Ramadan ketika seseorang tidak bisa melakukannya dengan sempurna karena ada halangan atau uzur yang diperbolehkan oleh syara seperti sakit dan bepergian.
Macam-Macam Puasa Sunnah
Puasa sunnah adalah puasa yang tidak wajib dilakukan oleh umat Islam. Jika umat Islam melakukannya, maka akan mendapatkan pahala. Namun jika tidak melakukannya, maka tidak mendapatkan dosa. Berikut macam-macam puasa sunah dalam Islam.
1. Puasa Senin dan Kamis
Puasa Senin Kamis berawal ketika Nabi Muhammad SAW memerintah umatnya untuk senantiasa berpuasa di hari Senin dan Kamis. Hari Senin merupakan hari kelahiran beliau sedangkan hari Kamis adalah hari pertama kali Alquran diturunkan. Puasa Senin dan Kamis juga melatih tubuh untuk lebih disiplin.
2. Puasa Syawal
Puasa Syawal adalah berpuasa selama enam hari di bulan Syawal. Puasa ini bisa dilakukan secara berurutan dimulai dari hari kedua syawal ataupun bisa dilakukan secara tidak berurutan.
3. Puasa Tarwiyah
Puasa Tarwiyah adalah puasa yang dilaksanakan pada hari tarwiyah yakni tanggal 8 Dzulhijjah atau pada hari pertama pelaksanaan ibadah haji. Istilah tarwiyah sendiri berasal dari kata tarawwa yang berarti membawa bekal air. Hal tersebut karena pada hari itu, para jamaah haji membawa banyak bekal air zam-zam untuk persiapan arafah dan menuju Mina.
4. Puasa Arafah
Puasa Arafah adalah jenis puasa sunah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam yang tidak sedang berhaji. Sedangkan bagi umat Islam yang sedang berhaji, tidak ada keutamaan untuk puasa pada hari Arafah atau tanggal 9 Dzulhijjah. Puasa sunah ini memiliki keutamaan dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang.
5. Puasa Daud
Puasa Daud adalah puasa yang dilakukan secara selang-seling (sehari puasa, sehari tidak). Puasa Daud bertujuan untuk meneladani puasanya Nabi Daud As.
6. Puasa Asyura
Puasa Asyura adalah puasa sunah yang sangat dianjurkan dalam agam Islam. Puasa Asyura dilakukan pada setiap tanggal 10 Muharram. Puasa ini dikenal dengan istilah Yaumu Asyura yang artinya hari pada tanggal kesepuluh bulan Muharram. Bulan Muharram adalah bulan yang disunnahkan untuk memperbanyak puasa, boleh di awal bulan, pertengahan, ataupun di akhir.
7. Puasa Ayyamul Bidh
Ayyamul bidh artinya hari putih karena pada malam-malam tersebut bulan purnama bersinar dengan sinar rembulannya yang putih. Puasa Ayyamul Bidh dilaksanakan pada hari ke-13, 14, dan 15 dalam bulan Hijriyah atau bulan pada kalender Islam.
8. Puasa Syaban (Nisfu Syaban)
Bulan Syaban juga memiliki keistimewaan tersendiri. Pada bulan Syaban dianjurkan agar umat Islam mencari pahala sebanyak-banyaknya.
9. Puasa Muharram
Puasa Muharram dilakukan di bulan Muharram atau saat tahun baru Hijriah dan hukumnya sunnah. Puasa Muharram biasa dilakukan pada tanggal 10 atau yang dikenal juga dengan nama Puasa Asyura.
10. Puasa Awal Dzulhijjah
Puasa di awal bulan Dzulhijjah adalah puasa sunah. Biasanya puasa sunah ini dilakukan pada tanggal 1-7 Dzulhijjah setiap tahunnya. Ada pula yang mengerjakannya hingga sepuluh hari berturut-turut. Keutamaan berpuasa di awal bulan Dzulhijjah adalah mendapatkan pahala berlimpah dari Allah SWT, dicintai Allah SWT dan dijauhkan dari siksa api neraka selama tujuh puluh tahun.
Macam-Macam Puasa Makruh
Ada tiga puasa yang hukumnya makruh, yaitu puasa khusus hari Jumat, puasa khusus hari Sabtu, dan puasa khusus hari Ahad (Minggu).
Puasa yang dilakukan khusus pada hari Jumat hukumnya makruh. Kecuali puasa tersebut merupakan kelanjutan dari puasa pada hari sebelumnya atau puasa sunah yang bertepatan pada hari Jumat. Contohnya puasa Arafah yang jatuh pada hari Jumat atau puasa ayyamul bidh dan lain sebagainya.
Sementara puasa khusus hari Sabtu dan Ahad juga dimakruhkan, kecuali puasa tersebut merupakan kelanjutan dari hari sebelumnya atau puasa sunah yang bertepatan dengan hari Sabtu dan Minggu. Sebagaimana ketentuan pada puasa khusus hari Jumat.
Menurut hadits Ahmad, An-Nasa\'i dalam Al Kubra, Al Hakim dalam Al-Mustadrak, dan Ibnu Khuzaimah dalam Shahihnya, dikatakan bahwa hari Sabtu dan Ahad adalah dua hari raya kaum musyrikin,
Macam-Macam Puasa Haram
Berikut ini jenis-jenis puasa yang diharamkan dalam Islam.
1. Puasa pada hari Tasyrik
Hari Tasyrik merupakan tiga hari setelah hari raya Idul Adha, yakni tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Puasa pada ketiga hari tersebut termasuk yang diharamkan.
Nabi Muhammad SAW bersabda: Hari-hari tasyrik adalah hari makan dan minum," (HR. Muslim).
2. Puasa pada Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha
Allah SWT melarang umatnya untuk berpuasa pada Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha. Hal tersebut tercantum dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim,
Dari Abu Sa\'id Al Khudri ra, berkata: "Bahwasannya Rasulullah shallallahu \'alaihi wa sallam melarang berpuasa pada dua hari yaitu Idul Fitri dan Idul Adha." (HR. Muslim)
3. Puasa selamanya
Puasa selamanya atau puasa Dahr diharamkan karena berpotensi membahayakan kesehatan orang yang melakukannya.
Rasulullah SAW juga menyatakan keharaman puasa ini dalam sebuah hadis.
Tidak ada puasa bagi yang berpuasa setiap hari tanpa henti. Tidak ada puasa bagi yang berpuasa setiap hari tanpa henti. Tidak ada puasa bagi yang berpuasa setiap hari tanpa henti. (HR. Muslim no. 1159, dari Abdullah bin Amr bin Al Ash).
4. Puasa pada hari Syak
Hari syak berarti hari yang diragukan, yakni pada tanggal 30 Syaban. Saat itu sudah dimulai penentuan puasa Ramadhan. Puasa pada hari tersebut termasuk haram karena dikhawatirkan mendahului puasa Ramadhan. Namun puasa pada hari syak diperbolehkan bagi orang yang mengqadha puasa ramadhan tahun sebelumnya atau memang sudah terbiasa berpuasa.
5. Puasa saat haid dan nifas
Wanita yang sedang Haid dan Nifas tidak diperbolehkan untuk berpuasa. Apabila tetap melakukan puasa maka puasanya tidak sah.
6. Puasa pada hari Jumat
Puasa pada hari Jumat termasuk haram. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda:
Janganlah salah seorang di antara kalian berpuasa pada hari Jumat, kecuali jika ia berpuasa pada hari sebelum atau sesudahnya. (HR. Bukhari dan Muslim).
7. Puasa pada hari Sabtu
Puasa pada hari Sabtu termasuk haram dalam Islam karena menyerupai ibadah dalam agama Yahudi. Boleh berpuasa pada hari Sabtu asalkan untuk puasa wajib atau bertepatan dengan puasa Sunah tertentu.








