Pengertian, Fungsi dan Contoh Tembung Andhahan
JAKARTA, celebrities.id - Pengertian, fungsi dan contoh tembung andhahan diperlukan dalam menambah khazanah dalam penggunaan tata bahasa Jawa. Tembung ini memiliki makna dan penjelasan yang mudah di pahami.
Tembung adalah unsur utama penyusun kalimat dalam bahasa Jawa yaitu tembung memiliki makna kata dalam bahasa Indonesia.
Tembung andahan merupakan sebuah kata yang telah berubah dari kata asalnya. Tembung andhahan juga dapat dimaknai turunan dari tembung lingga yang telah mendapat imbuhan.
Dilansir dari berbagai sumber, celebrities.id, Rabu (4/4/2022) telah merangkum contoh tembung andhahan, sebagai berikut.
Pengertian Tembung Andhahan
Tembung andhahan dapat diartikan tembung (kata) yang sudah berubah dari bentuk dasarnya karena mendapat imbuhan atau dengan kata lain bentuk tembung lingga yang sudah dirubah.
Inilah mengapa tembung andhahan disebut sebagai turunan tembung lingga. Tembung andhahan merupakan jenis tembung yang kata asalnya sudah diberi imbuhan atau sudah diubah dari kata dasarnya.
Nama Besar Tak Jadi Jaminan, Agnez Mo Ikut Audisi hingga Screen Test untuk Series Reacher 4
Tembung ini disebut juga dengan nama tembung jadian. Jenis tembung ini sangat erat kaitannya dengan tembung lingga. Karena asal dari tembung ini merupakan tembung lingga yang diberi imbuhan atau sisipan.
Fungsi Tembung Andhahan
Tembung andhahan digunakan ketika kata yang sudah berubah dari kata aslinya karena pada kata dasarnya (lingga) sudah mendapat imbuhan di depan kata, tengah dan akhiran.
Tembung andhahan juga disebut sebagai tembung jadian karena merombak makna dan kata dasar dari tembung lingga.
Contoh Tembung Andhahan
Ater Ater (Awalan)
Imbuhan tembung andhahan yang terletak di awal kata atau di depan tembung lingga.
Contoh: Am + laku:mlaku, Am + baling:mbalang, Am + Pandeng:mandeng, An +
tangis:nangis, An + tuku:nuku, An + tandur:nandur, Any + ciwit:nyiwit, Any
+ sandhing:nyandhing, Ang + gawa:nggawa dan masih banyak lagi.
Seselan ( Sisipan )
Imbuhan yang berada di tengah-tengah kata. Seselan ini berupa um-, in-. el-, dan er-.
Contoh: Um + gantung:gumantung, Um + ayu:kumayu, In + tangis:tinangis, In +
serat:sinerat, El + dewer:delewer, El + beber:beleber, Er + cuwil:ceruwil
dan masih banyak lagi.
Wuwuhan Penambang ( Akhiran)
Imbuhan yang berada di akhir tembung lingga. Wujud panambang dapat berupa i, en, a, ake, e.
Contoh: Teka + i:Tekani, Jupuk + en:Jupuken, Gawa + a:Gawaa, Jaluk +
ake:Jalukake, Bapak + e:Bapake dan masih banyak lagi.
Wuwuhan Bebarengan (Gabungan)
Imbuhan yang kata aslinya terdapat dua imbuhan sekaligus.
Contoh: di + Gawa + ake:digawakake, n + Jupuk + i:njupuki, ka+ Liwat + an:kaliwatan, m+ Buwang + i:mbuwangi, ng+ Keplak + i:ngplaki, di + Ombe + i:diombeni dan masih banyak lagi.










