7 Gunung Berapi Paling Aktif di Indonesia, Nomor 6 Baru Meletus dan Belasan Orang Meninggal

7 Gunung Berapi Paling Aktif di Indonesia, Nomor 6 Baru Meletus dan Belasan Orang Meninggal

Seleb | celebrities.id | Sabtu, 12 Maret 2022 - 09:30
share

JAKARTA, celebrities.id Gunung berapi paling aktif di Indonesia ini bisa meletus sewaktu-waktu karena merupakan salah satu cincin api di dunia.

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki gunung berapi aktif terbanyak di dunia. Hal ini terjadi karena di Indonesia terdapat dua jalur pegunungan muda, yakni Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania.

Selain dilewati Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania, Indonesia juga sebagai jalur pertemuan dua lempeng benua yakni lempeng Benua Asia dan Lempeng Benua Australia.

Kedua lempeng tersebut saling bertabrakan, sehingga memicu proses tektonik yang memicu pembentukan gunung berapi.

Dilansir dari berbagai sumber, Sabtu (12/3/2022), inilah deretan gunung berapi paling aktif yang ada di Indonesia.

Gunung berapi paling aktif di Indonesia

1. Gunung Merapi

Gunung berapi paling aktif di Indonesia yang pertama ialah Gunung Merapi. Gunung Merapi memiliki ketinggian 2.930 mdpl dan terletak di dua provinsi yakni Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Sejak tahun 1548, Gunung Merapi telah meletus sebanyak 68 kali. Pada tahun 1872, Merapi mengalami letusan yang berlangsung selama 120 jam tanpa henti.

Letusan Merapi dengan korban jiwa terbanyak terjadi pada tahun 1930. Saat itu letusan Merapi menewaskan 1.367 penduduk.

2. Gunung Sinabung

Gunung Sinabung terletak di Dataran Tinggi Karo, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Gunung tersebut memiliki ketinggian 2.460 mdpl.

Gunung Sinabung dalam beberapa tahun terakhir kerap sekali mengalami erupsi. Dilaporkan kembali meletus lagi pada tahun 2010. Terbaru Gunung Sinabung mengalami erupsi pada pada 29 Juli 2021.

3. Gunung Kelud

Gunung Kelud juga merupakan gunung berapi paling aktif yang terletak di pulau Jawa. Gunung Kelud berlokasi di antara Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar dan Kabupaten Malang. Gunung Kelud memiliki ketinggian ketinggian 1.731 mdpl.

Tercatat sejak abad ke-15, Gunung Kelud telah menewaskan kurang lebih sebanyak 15.000 jiwa. Letusan Kelud paling banyak menelan korban terjadi pada tahun 1586 yakni 10.000 jiwa menjadi korban meninggal.

Pada tahun 1919, Gunung Kelud mengalami letusan yang menyebabkan 15.000 ha lahan produktif rusak karena aliran laharnya. Letusan tersebut juga merenggut 5.160 jiwa penduduk.

4. Gunung Bromo

Selain Kelud, Gunung Bromo juga merupakan salah satu gunung api aktif yang terletak di Jawa Timur. Gunung tersebut berlokasi di Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang.

Gunung Bromo mengalami erupsi pertama yang tercatat sejarah pada tahun 1775. Pada tahun 1974, Bromo mengalami letusan yang sangat dahsyat hingga menelan banyak korban jiwa.

5. Gunung Anak Krakatau

Gunung Anak Krakatau merupakan generasi selanjutnya dari gunung legendaris Krakatau. Anak Krakatau terletak di Selat Sunda yakni di antara Pulau Sumatera dan Pulau Jawa.

Krakatau pernah meletus hebat pada tahun 1883 dan menjadi salah satu bencana alam terbesar dalam sejarah manusia modern. Pada 1927 Gunung Krakatau juga mengalami letusan yang terjadi di bawah laut dan menyebabkan kemunculan Gunung Anak Krakatau.

6. Gunung Semeru

Gunung Semeru juga merupakan salah satu gunung api aktif yang terletak di Pulau Jawa. Semeru berlokasi di Malang dan Lumajang, Jawa Timur dan terkenal dengan Puncak Mahameru.

Gunung Semeru merupakan Gunung Tertinggi di Pulau Jawa. Pada 2021 lalu, Semeru mengalami letusan dan menyebabkan 14 orang meninggal dunia.

7. Gunung Soputan

Pulau Sulawesi juga memiliki gunung api yang cukup aktif, tepatnya di Kabupaten Minahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara. Gunung tersebut bernama Gunung Soputan dan memiliki ketinggian 1.784 mdpl.

Gunung Soputan tercatat pertama kali mengalami letusan pada 1785. Pada 1982 Gunung Soputan mengalami letusan dahsyat yang menyebabkan menyebabkan hujan abu vulkanik karena Debu panas disertai api terlempar setinggi 4.000 meter.

Gunung Soputan terakhir kali metetus pada tahun 2016. Saat itu Kabupaten Minahasa dan Kabupaten Minahasa Tenggara terkena dampak dari hujan abu vulkanik.

Topik Menarik