6 Penyebab Runtuhnya Uni Soviet Menurut Sejarah
JAKARTA, celebrities.id - Penyebab runtuhnya Uni Soviet salah satunya adalah dengan adanya peristiwa ledakan nuklir terbesar di dunia. Negara ini juga sering memamerkan gudang puluhan ribu senjata nuklir dan lingkup pengaruhnya ke seluruh Eropa timur.
Uni Soviet atau Union of Soviet Socialist Republics disingkat USSR awalnya adalah negara sosialis yang berdiri tahun 1922-1991 di Eurasia. Uni Soviet juga merupakan sebuah negara dengan basis komunisme paling kuat pada masa Perang Dingin.
Pada tanggal 30 Desember 1922, sekjen partai komunis Uni Soviet saat itu Lenin, membentuk Uni Soviet yang meliputi banyak negara bagian.
Vladimir Lenin yang merupakan tokoh revolusioner komunis asal Uni Soviet berusaha untuk menyebarkan paham komunisnya ke negara-negara bagian Eropa Timur.
Dilansir dari berbagai sumber, Celebrities.id, Selasa (8/3/2022) telah merangkum beberapa penyebab runtuhnya uni soviet, sebagai berikut.
Penyebab Runtuhnya Uni Soviet
1. Keterpurukan Ekonomi
Uni Soviet memulai kemerosotan ekonomi pada sekitar tahun 1980. Adanya kekecewaan yang dirasakan oleh masyarakat kelas menengah hingga kelompok elit terhadap penerapan negara mengenai paham komunisme memperburuk keadaan ekonomi saat itu.
Sebagian orang di Uni Soviet tidak benar-benar miskin, tetapi mereka tidak bisa mendapatkan keperluan pokok karena jumlahnya tidak pernah cukup. Kebijakan politik ketika itu nyatanya membuat ekonomi Uni Soviet menjadi semakin turun.
Sistem komunis yang cenderung sentralis, ternyata tidak mampu membawa kemakmuran bagi rakyat Soviet. Pengelolaan kas negara Uni Soviet lebih difokuskan untuk negara lain sebagai pendukung di Internasional daripada untuk kesejahteraan rakyat.
2. Konflik Ideologi Politik
Kebijakan Perestroika berusaha mengubah sistem komunisme menjadi lebih demokratis. Kebijakan Perestroika pada perkembangannya dianggap sebagai blunder yang mempercepat keruntuhan Uni Soviet.
Presiden Soviet saat itu, Mikhail Gorbachev mengusung Perestroika yang mempunyai tiga prinsip utama yaitu Glasnost (keterbukaan politik), Demokratizatsiya (demokratisasi) dan Rule of Law. Kebijakan Perestroika Gorbachev memperkenalkan beberapa prinsip pasar, tetapi ekonomi Soviet terlalu berat untuk direformasi dengan cepat.
Barang-barang konsumsi tetap langka dan inflasi meroket. Alih-alih memicu kebangkitan dalam pemikiran Komunis, glasnost membuka pintu air untuk kritik terhadap seluruh aparat Soviet.
Negara kehilangan kendali atas media dan ruang publik serta gerakan reformasi demokrasi mulai berkembang di seluruh blok Soviet.
3. Berakhirnya Pakta Warsawa
Pada 31 Maret 1991 menjadi salah satu sebab Uni Soviet mengalami keruntuhan saat berakhirnya Pakta Warsawa.
Pakta ini berisi sebuah aliansi yang dibentuk oleh Uni Soviet untuk menjaga agar pengaruh liberal di seluruh dunia tidak meningkat.
Pakta Warsawa beranggotakan negara-negara komunis yang siap membantu Uni Soviet dalam menyebarkan pengaruh komunisme.
4. Kepentingan Militer
Saat keadaan ekonomi semakin memburuk mengakibatkan dominasi militer yang dulunya sangat kuat menjadi berkurang akibat kekurangan dana yang tersedia.
Azizah Salsha Buka Suara, Akui Sudah Bercerai Secara Agama dengan Pratama Arhan Sejak Juni 2025
Diluar perkiraan pengeluaran militer Soviet berkisar antara 10 dan 20 persen dari PDB dan bahkan di dalam Uni Soviet sendiri sulit untuk menghasilkan perhitungan yang tepat karena anggaran militer melibatkan berbagai kementerian pemerintah.
Peningkatan anggaran bagi riset dan pengembangan militer serta pertahanan saat itu dinilai tidak seimbang dengan peningkatan kekuatan ekonomi.
5. Peristiwa Nuklir Chernobyl
Presiden Gorbachev telah berkuasa selama kurang lebih setahun saat ledakan nuklir, pada tanggal 26 April 1986, reaktor Unit 4 di pembangkit listrik Chernobyl di Pryp\'yat.
Ledakan dan kebakaran berikutnya melepaskan lebih dari 400 kali jumlah dampak radioaktif seperti bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima. Mikhail Gorbachev memerintahkan para staf pemerintahan untuk tidak menyebarkan informasi bencana nuklir tersebut ke masyarakat dan mancanegara.
Peserta parade May Day di area terdampak juga tidak diinformasikan, sehingga tetap melaksanakan pawai dan selebrasi tanpa tahu akan terdampak paparan radioaktif.
Dampak radioaktif pada korban-korban terpapar membuat Uni Soviet kehilangan kepercayaan dari masyarakat dan pihak luar negeri.
6. Konflik Asia Tengah
Satu juta tentara Soviet berpartisipasi dalam pendudukan 10 tahun dan sekitar 15.000 tewas dan ribuan lainnya terluka. Sedikitnya 4 juta orang mengungsi akibat pertempuran tersebut.
Para tentara Uni Soviet menyuarakan kebuntuan yang dialami tersebut kendati dibungkam pemerintah. Sementara itu, Afgantsy, veteran konflik Afghanistan, menolak konflik yang disebut perang Moskow tersebut.
Para tentara yang berasal dari Asia Tengah juga merasakan kedekatan etnis dan agama dengan orang Afghanistan ketimbang Uni Soviet.




