Mengenal Hikikomori, Fenomena Mengasingkan Diri Masyarakat Jepang

Mengenal Hikikomori, Fenomena Mengasingkan Diri Masyarakat Jepang

Seleb | celebrities.id | Jum'at, 11 Maret 2022 - 20:57
share

JAKARTA, celebrities.id - Jepang memilki fenomena unik yang sejak lama telah mengakar di masyarakat. Fenomena tersebut bernama hikikomori, yang secara harfiah berarti menarik diri atau mengurung diri.

Istilah hikikomori merujuk pada kecenderungan kalangan remaja atau orang dewasa yang mengisolasi dirinya dari kehidupan sosial. Menurut penjelasan Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang, hikikomori didefinisikan sebagai orang yang menolak keluar rumah dan mengasingkan diri dari masyarakat selama lebih dari enam bulan atau lebih.

Rata-rata perilaku ini datang dari kelompok usia 20-29 tahun. Pemerintah Jepang memperkirakan pada 2010, ada sekitar 700.000 orang yang hidup sebagai hikakomori. Sementara kabar terbaru Perdana Menteri Jepang Yoshihide mengumumkan bahwa pada tahun 2021, lebih dari satu juta orang di Jepang melakukan hikikomori dan dinyatakan sebagai masalah serius yang harus diatasi.

Fenomena hikikomori telah ada sejak tahun 1990-an. Pada saat itu, banyak orang tua yang mengeluhkan anaknya mogok sekolah dan mengurung diri selama berbulan-bulan. Selain itu, orang yang melakukan hikikomori lebih didominasi oleh laki-laki.

Menurut Psikiater Tamaki Saito, alasan hikikomori sendiri tidak didasarkan pada masalah psikologis. Orang yang melakukan hikikomori biasanya mereka yang merasa malu dan mendapat tekanan dari orang-orang sekitar.

Gagal ujian masuk, gagal interview kerja, dipaksa masuk ke perguruan tinggi atau perusahaan favorit, hingga kehilangan orang yang dicintai. Berdasarkan beberapa penelitian, alasan yang melatarbelakangi hikikomori sendiri lebih kepada faktor intrapersonal (harga diri, kesulitan emosional, dan lain-lain).

Faktor ekonomi tidak termasuk karena kebanyakan pelaku hikikomori berasal dari keluarga berpendidikan tinggi. Sekarang, hikikomori tidak hanya dilakukan di Jepang saja, namun juga menyebar di negara-negara lain seperti Korea Selatan, Hong Kong, Italia, Finlandia, dan Amerika Serikat.

Topik Menarik