Mengenal Festival Pasola, Tradisi Perang Masyarakat Adat Sumba

Mengenal Festival Pasola, Tradisi Perang Masyarakat Adat Sumba

Seleb | celebrities.id | Sabtu, 26 Februari 2022 - 07:53
share

JAKARTA, celebrities.id Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko membuka Festival Pasola di Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur. Festival tahun ini kembali dihelat setelah sempat terhenti karena Covid-19.

Ratusan ksatria Sumba datang menunggang kuda perang dengan lembing kayu di tangan. Tahun ini, pesta bukan sekadar meriah, juga membawa semangat perjuangan.

Budaya jangan diusik atas nama apapun, kata Moeldoko saat membakar semangat para ksatria Sumba, Jumat (25/2/2022).

Di hadapan para tokoh adat dan ratusan ksatria berkuda, Panglima TNI 2013-2015 itu juga menyampaikan salam dan apresiasi Presiden Joko Widodo untuk masyarakat adat Sumba Barat Daya.

Bapak Presiden Joko Widodo menitipkan salam untuk semua masyarakat adat di sini (Sumba Barat Daya). Beliau berpesan tradisi budaya seperti Pasola harus dijaga dan dipertahankan," kata Moeldoko.

Dalam kesempatan itu, Moeldoko memberikan hadiah patung kuda dari ukiran kayu kepada Rato Adat (sebutan untuk pemimpin tokoh Adat di Sumba).

"Patung kuda ini menjadi simbol kegagahan ksatria Pulau Sumba," ungkapnya.

Festival Pasola di Kabupaten Sumba Barat Daya, dipusatkan di Rara Winyo Desa Ate Ndalo kecamatan Kodi. Sebelum masa pandemi, atraksi budaya tradisional ini, selalu menjadi agenda para wisatawan dunia.

Festival Pasola adalah tradisi perang masyarakat adat dengan menunggang kuda sambil menyerang lawan dengan lembing kayu yang tumpul. Pasola merupakan puncak dari rangkaian tradisi Nate atau Nyale, yakni perwujudan pemujaan dan persembahan masyarakat tradisional aliran kepercayaan Marapu (agama asli masyarakat Sumba).

Pasola juga wujud syukur atas hasil panen. Karena itu, setiap tradisi ini digelar masyarakat berbondong-bondong mudik ke kampung adatnya, dengan membawa beragam hasil panen terbaik dan terbaru, untuk dijadikan sarana doa.

Topik Menarik