Penampakan Arca dan Yoni di Candi Peninggalan Mpu Sindok pada Situs Srigading Malang

Penampakan Arca dan Yoni di Candi Peninggalan Mpu Sindok pada Situs Srigading Malang

Seleb | celebrities.id | Rabu, 23 Februari 2022 - 23:39
share

MALANG, celebrites.id - Hasil ekskavasi atau penggalian tahap kedua pada bangunan candi yang ada di situs Srigading peninggalan Kerajaan Mataram Kuno berhasil menemukan sejumlah benda bersejarah.

Sekadar informasi, tahap pertama ekskavasi berlangsung mulai Senin 7 Februari 2022 hingga Sabtu 14 Februari 2022, sedangkan ekskavasi tahap kedua dimulai sejak Senin lalu 21 Februari 2022 hingga Sabtu 26 Februari 2022.

Arkeolog BPCB, Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan, di ekskavasi tahap pertama lalu pihaknya menemukan dua benda bersejarah yakni fragmen ukiran dari bata berbentuk kepala yang menggunakan mahkota, yoni, dan ratna.

Ratna ini merupakan bagian, dari atap candi yang biasanya ditemukan di candi dan ambang bilik, yang berada di relung candi.

"Pada sisi selatan itu kita menemukan adanya arca, yang berada diantara reruntuhan bata, yang kita bisa identifikasi sebagai arca Agastya. Kemudian ada dari bata juga, semacam relief pada sisi kiri dari bagian tangan. Ada juga satu batu persegi yang masih di lokasi dan belum kita angkat, kita akan bersihkan dulu," kata Wicaksono, Rabu (23/2/2022).

Arca Agastya dan Lingga ditemukan di candi Situs Srigading Malang (Foto:celebrities.id/ MPI Avirista Midaada)
Arca Agastya dan Lingga ditemukan di candi Situs Srigading Malang (Foto:celebrities.id/ MPI Avirista Midaada)

Wicaksono menambahkan, ekskavasi kedua juga menemukan kembali lingga yang berada di sisi timur yoni dengan jarak kurang lebih 30 sentimeter dengan kedalaman 60 sentimeter di dalam tanah gundukan.

"Ketika kita ukur, lingga itu memang pasangan dari yoni yang ada. Kita sudah menemukan bagian dari lingga itu. Ini kita berharap nanti akan menemukan temuan lain dari ekskavasi tahap kedua, terutama, pada bagian depan. Dari temuan ini kita bisa mengintepretasi sementara, bahwa memang candi yang ada di Srigading ini, selain memiliki kaki, juga memiliki tubuh dan atap," katanya.

Satu penemuan lain yang dianggap Wicaksono penting, yakni penemuan arca yang diidentifikasi sebagai Arca Agastya di sisi selatan bangunan candi. Arca ini melengkapi dua arca lain di bangunan suci bernuansa Hindu Siwa, dimana selain Arca Agastya seharusnya terdapat arca Ganesha, Durga, Dwarapala, dan Nandi, sayang sisanya sudah hilang dicuri orang.

"Harusnya, pada bagian utama ada lingga yoni, utara ada Durga, relung barat Ganesha, selatan Agastya. Ada empat keluarga Siwa itu ada empat, secara konsep seperti Prambanan. Tapi selain itu, kita juga menemukan yang dari bata yang berbentuk muka bermahkota," ujarnya.

Dimana arca itu disebut Wicaksono tersebar di pojok - pojok candi mengikuti delapan arah mata angin. Sementara untuk relief muka dengan menggunakan mahkota diduga merupakan bagian dewa yang menyatu di bangunan candi tetapi runtuh.

"Pojok-pojoknya seperti di Prambanan, atau Candi Badut, di sudut pinggir, delapan penjuru mata angin. Kalau berdasar keterangan dari masyarakat, dulu ada arca wanita, kepalanya tidak ada, tapi tangan banyak, itu kemungkinan Durga. Kemudian kepala sapi, tidak ada kepalanya. Bisa kepala sapi itu terpisah, sebagai Nandi, atau bagian dari Durga," tuturnya.

Dia menjelaskan bahwa Durga itu yakni seorang dewi yang menaiki sapi yang patah dan terpisah. Namun, karena tidak ada foto yang membuktikan dan hanya cerita aja, maka hal ini masih dalam kategori kemungkinan.

"Ketiga, adanya arca bawa pentung sebagai Dwarapala. Tapi sayangnya semua hilang," tuturnya.

Arca Agastya yang ditemukan juga menegaskan temuan bahwa candi di Situs Srigading, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang ini bagian dari bangunan suci Hindu Siwa.

"Keluarga Siwa, ada Siwa sendiri, saktinya atau istrinya Durga, terus kemudian anaknya Ganesha dan maha guru atau Agastya," ujar Wicaksono.

Topik Menarik