3 Arti Kaya Menurut Islam, Begini Penjelasannya
JAKARTA, celebrities.id - Definisi kaya dalam hidup memang bervariasi, termasuk arti kaya menurut Islam. Siapa yang tidak ingin hidupnya dimudahkan dengan kekayaan? Setiap orang pasti akan menggapai kekayaan itu dengan sekuat tenaga.
Akan sangat dianggap wajar karena barometer kekayaan dalam pikiran kebanyakan orang saat ini diukur dengan kekayaan harta duniawi. Namun, jika menggunakan barometer syariat, bukan merupakan hal yang mustahil bahwa kita pun amat berpeluang untuk menjadi kandidat orang paling kaya.
Tidak ada salahnya manusia berambisi menjadi kaya, asalkan kekayaan yang dimilikinya digunakan sebaik-baiknya untuk mendekatkan diri pada Allah SWT. Sehingga menjadi berkah untuk dirinya dan orang lain saat di dunia serta menjadi bekal amalan di akhirat kelak.
Melansir dari berbagai sumber, (Senin 14/2/2022) Celebrities.id telah merangkum arti kaya menurut Islam, seperti berikut:
Kaya itu Qanaah
Qanaah menjadikan seseorang tidak mudah tergoda untuk memiliki harta yang dimiliki orang lain. Dia merasa cukup dengan apa yang telah dimilikinya, sehingga dia selalu hidup dalam ketenteraman dan kedamaian batin. Dia tidak pernah iri maupun dengki dengan kelebihan nikmat yang Allah limpahkan pada orang lain.
(Orang lain) yang tidak tahu menyangka bahwa mereka adalah orang-orang kaya, karena mereka menjaga diri (dari meminta-minta). Engkau (wahai Muhammad), mengenal mereka dari ciri-cirinya, mereka tidak meminta dengan cara mendesak kepada orang lain. (QS. Al-Baqarah:273).
Kaya itu Kebaikan Hati
Hadis lain juga menyebutkan bahwa hakikat kaya sejatinya bukan cuma banyaknya jumlah harta benda, namun juga kekayaan hati. Beberapa ulama menafsirkan kekayaan hati sebagai rasa ikhlas dalam menerima segala hal dari Allah SWT. Rasulullah menegaskan bahwa kekayaan yang sejati ada di dalam hati.
Hal ini menekankan bahwa sebenarnya persoalan anggapan bahwa seseorang disebut kaya atau miskin adalah murni masalah mental. Seseorang bisa merasa kaya walaupun memiliki sedikit harta karena ia berlapang dada dan selalu mensyukuri nikmat yang ada. Harta yang ia miliki digunakan untuk meningkatkan amal dan ibadah.
Hakikat kaya bukan dari banyaknya harta. Namun kekayaan hati (HR Bukhari).
Kaya itu Sehat
Rasulullah dengan jelas menyebutkan kepada umatnya, bahwa Allah Azza Wa Jalla lebih mencintai mukmin yang kuat daripada mukmin yang lemah. Berkaca dari hadis ini, jelas sudah bagaimana Islam menuntun dan mengajak umatnya untuk menjadi pribadi yang kuat.
Sehat, pekerja keras dan selalu bersandar juga bergantung hanya kepada Allah SWT. Kekayaan ini termasuk "pribadi yang kuat" dalam konteks saat menjalani ibadah apapun yang bisa dimaknai sebagai sehat dan bugar baik fisik maupun psikis.




