Jenis dan Pengertian Pola Irama: Panjang Pendeknya Bunyi Pada Lagu

Jenis dan Pengertian Pola Irama: Panjang Pendeknya Bunyi Pada Lagu

Seleb | indozone.id | Selasa, 22 Februari 2022 - 19:19
share

Saat mendengarkan sebuah lagu, pasti kita akan mengamati bunyi musiknya terlebih dahulu barulah menghayati lirik lagunya.

Bunyi panjang dan pendek pada lagu inilah yang menjadikan sebuah lagu enak didengarkan sehingga lebih mudah diingat.

Lantas, apa sebutan untuk panjang pendeknya bunyi pada lagu? Simak penjelasan Indozone mengenai panjang pendeknya bunyi yang disebut pola irama berikut ini.

Panjang Pendeknya Bunyi

panjang pendeknya bunyi disebut
Ilustrasi panjang pendeknya bunyi (pixabay/MaliAroestiPhotography)

Sebuah lagu terdengar harmonis karena tersusun dari melodi-melodi indah dengan panjang dan pendek bunyi yang selaras.

Pada setiap lagu, panjang pendeknya bunyi disebut pola irama. Pola irama ini berjalan menurut birama (ketukan) yakni kuat dan lemahnya bunyi dalam suatu lagu.

Makin banyak birama yang terkandung dalam suatu bunyi, maka bunyi tersebut akan menjadi panjang, begitu pula sebaliknya.

Pola irama berfungsi untuk mengenali irama setiap nada sehingga memudahkan proses bernyanyi dan bermain musik.

Pola irama juga berperan penting untuk memengaruhi emosi pendengar agar makna yang terkandung dalam lagu dapat tersampaikan.

Selain menggugah emosi, pola irama pun mampu memberikan pengaruh pada fisik, yang membuat pendengar menjadi bergoyang atau berjoget.

Bukan itu saja, pola irama menjadi salah satu penentu yang membedakan genre musik suatu lagu dengan lagu lainnya.

Jenis Pola Irama

panjang pendeknya bunyi pada lagu disebut
Ilustrasi pola irama (pixabay/Ri_Ya)

Pola irama pada lagu bisa terdengar teratur, tak beraturan, atau justru berulang-ulang, bergantung dengan keinginan pencipta musik tersebut.

Pola irama dalam lagu terbagi menjadi beberapa jenis. Berikut ini tujuh jenis pola irama lagu yang perlu kamu ketahui:

1. Pola irama rata

Pola irama rata merupakan pola yang susunan panjang dan pendek bunyinya terbagi sama rata terhadap ketukannya.

Pola irama ini paling banyak ditemukan lagu anak-anak, salah satunya yaitu lagu yang berjudul \'Topi saya bundar\'.

2. Pola irama tidak rata

Kebalikan dari pola irama rata, pola irama tidak rata adalah pola yang susunan bunyi panjang dan pendeknya terbagi berbeda-beda terhadap ketukan.

Adapun contoh lagu yang menggunakan pola irama tidak rata yaitu lagu berjudul \'Ruri Abangku\' ciptaan A.T. Mahmud.

3. Pola suku bangsa

Seperti namanya, pola suku bangsa memiliki nada khusus yang menjadi ciri khusus suatu bangsa.

Misalnya, lagu Melayu yang terkenal dengan irama cengkoknya, berbeda dengan lagu Arab atau lagu India.

4. Pola sincope

Sincope ( syncope ) artinya adalah nada berirama kuat yang dapat berpindah ke tempat pulsa yang seharusnya tidak mendapatkan aksen atau tekanan berlebih.

Pola irama sincope paling sering ditemukan dengan mudah pada pertunjukan orkestra.

5. Pola ostinato

Pola ostinato atau ostinatoirama merupakan pola yang nadanya berulang secara terus menerus.

Jika nada yang digunakan lebih dari satu variasi, maka pola irama ini disebut dengan ostinati.

Pola irama ostinato berasal dari bangsa Italia, sehingga kerap ditemukan pada musik klasik, misalnya lagu \'Bitter Sweet Symphony\'.

6. Polirotmik

Polirotmik menggunakan bermacam-macam jenis pola irama secara bersamaan, sehingga menghasilkan ritme gabungan dengan ketukan kuat dan ketukan lemah.

Contohnya yaitu gamelan yang menggunakan banyak alat musik seperti gong, bonar, gangsa, gambang, saron, celempung, dan lainnya.

7. Polimerik

Polimerik adalah irama dari beberapa instrumen yang dimainkan secara serentak namun dengan pola yang berbeda.

Penggunaan pola irama polimerik menjadikan panjang pendek bunyi terdengar lebih kompleks dan tidak sederhana seperti pada lagu anak-anak.


Itu dia penjelasan mengenai panjang pendeknya bunyi yang disebut pola irama lengkap dengan jenisnya. Semoga bermanfaat, ya.

Artikel Menarik Lainnya:

Topik Menarik