Mengapa Seks Itu Enak? Begini Penjelasan Ilmiahnya
JAKARTA, celebrities.id Mengapa seks itu enak? Ini menjadi pertanyaan dan kerap menjadi bahan perbincangan, baik secara ilmiah maupun obrolan warung kopi.
Seks adalah salah satu aktivitas menyenangkan bersama pasangan yang menghadirkan kenikmatan duniawi dan rasanya hampir semua orang setuju bahwa seks itu enak, bukan?
Ternyata, sains mampu menjelaskan mengapa aktivitas yang juga disebut ena-ena dalam bahasa Gaul kekinian ini mampu menghadirkan kenikmatan bagi yang melakukannya. Ilmuwan pun menjabarkannya dalam empat hal. Penasaran? Berikut ini MNC Portal Indonesia sajikan ulasannya, Selasa (15/2/2022).
Para ilmuwan mengatakan ada banyak hal yang terjadi di dalam tubuh yang membuat seks terasa menyenangkan. Perasaan senang ini termasuk dalam serangkaian tahapan fisik dan emosional yang Anda alami saat berhubungan seks atau merasa terangsang.
Otak adalah organ yang menjadi pusat kesenangan saat berhubungan seks. Berada dekat secara fisik dengan manusia lain diketahui dapat meningkatkan kadar oksitosin di otak yang membuat Anda merasa bahagia dan aman.
Lalu seperti yang telah disebutkan sebelumnya, apabila dibedah terdapat empat tahap yang membuat seks terasa enak dan menyenangkan yakni sebagai berikut:
1. Rangsangan (excitement)
Seks melibatkan saraf anda yang ketika tubuh saling bersentuhan, akan ada reaksi dari saraf terlebih di organ-organ vital yang terangsang dan menciptakan excitement dari seks.
Rangsangan itu berwujud ketegangan otot meningkat (pada pria Mr P mengeras, sementara wanita biasanya di bagian puting), detak jantung dan pernapasan menjadi memburu, kulit memerah, hingga peningkatan kelembaban di vagina dan keluarnya cairan pelumas dari penis pria.
2. Plateau
Istilah yang jarang diketahui dan termasuk ke dalam siklus ilmiah pada tubuh mengapa seks menjadi nikmat. Setelah terangsang, tubuh akan mulai mendatar alias adaptasi dan siap untuk sesi inti dari seks itu sendiri yakni penetrasi.
Ciri-ciri dari Plateau adalah adanya peningkatan yang terjadi sebelumnya seperti detak jantung, napas dan lainnnya akan menjadi lebih terkontrol. Lalu biasanya hal itu mengarah kepada pembengkakan vagina dan perubahan warna pada dinding vagina menjadi ungu tua, serta adanya peningkatan kepekaan terhadap klitoris wanita.
Sementara pada pria, penis akan ereksi secara matang, di mana skrotum atau buah zakar akan ikut tertarik ke atas mengikuti Mr. P yang tegak.
3. Orgasme
Disebut juga puncak kenikmatan saat berhubungan seksual, dimana sebelum pria dan wanita mengeluarkan cairan cinta nya masing-masing, terjadi beberapa hal berikut ini yaitu:
- Kontraksi otot yang tidak disengaja.
- Intensitas tekanan darah, detak jantung, dan pernapasan berada pada tingkat tertinggi dan kedua pasangan menjadi bernafas secara lebih terburu-buru.
- Pelepasan ketegangan seksual yang tiba-tiba dan kuat.
- Kontraksi otot-otot vagina pada wanita serta kontraksi ritmik di dalam rahim, sedangkan pria akan mengalami kejang otot-otot di pangkal penis yang menghasilkan ejakulasi air mani.
Adapun wanita dapat mengalami beberapa kali orgasme dengan rangsangan seksual yang berkelanjutan. Sementara pria harus menunggu beberapa saat setelah ejakulasi untuk mendapatkan orgasme nya lagi.
4. Resolusi
Setelah mencapai kenikmatan puncak, pada fase ini tubuh akan kembali berfungsi normal dimana bagian tubuh yang bengkak dan tegak kembali ke ukuran dan warna biasanya.
Fase akhir ini disebut resolusi karena biasanya selain perasaan lelah, ada peningkatan rasa puas dan keintiman secara psikis bagi kedua insan yang sedang bercinta.
Kegiatan seperti mengecup kening pasangannya setelah orgasme bisa menjadi salah satu perwujudan dari perasaan itu sekaligus apresiasi terhadap pasangan kamu.






