Mengintip Pesona Cepuri Parangkusumo, Tempat Bertemu Ratu Pantai Selatan dengan Senopati
JAKARTA, celebrities.id - Pantai Selatan memang punya cerita tersendiri di masyarakat. Konon, pantai ini menjadi tempat tinggal Nyi Roro Kidul.
Tak hanya itu, salah satu yang juga menjadi perhatian adalah Cepuri Parangkusumo. Konon menjadi tempat bertemunya Panembahan Senopati dan Nyi Roro Kidul.
Untuk memasuki kawasan sakral itu, Om Hao sebagai praktisi retrokognisi mengatakan, Senopati ternyata mengenakan pakaian serba putih, dipadukan dengan peci hitam. Ini merupakan permintaan langsung Nyi Roro Kidul.
Tak hanya itu, dia juga diminta untuk mengenakan sebuah cincin hijau yang diyakini sebagai identitasnya untuk memasuki tempat tersebut.
"Jadi, sore ini formal mas acaranya. Jadi, kemarin saya ada pengajuan permohonan ke Gusti Kanjeng Ratu Kidul dan sudah di approve oleh Nyi Roro Kidul. Bahwasanya saya selaku penanggung jawab diminta untuk serba putih-putih, tapi tetap dengan ageman peci sebagai lambang negara. Saya diperkenankan menggunakan cincin hijau sebagai ID, tapi jam tangan dan kaca mata harus dilepas," kata om Hao dikutip dari Kanal YouTube Kisah Tanah Jawa, Senin (14/2/2022).
Kemudian sesampainya di situs Cepuri Prangkusumo, sebelum melakukan ritual para wisatawan dengan dipimpin om Hao harus berziarah terlebih dahulu. Hal itu dilakukan untuk menghormati arwah leluhur Panembahan Senopati.
Om Hao mengungkapkan bahwa pada 500 tahun yang lalu, situs Cepuri Parangkusumo merupakan air. Sehingga batu karang hitam yang kini berada di situs tersebut menjadi tempat bertemunya Panembahan Senopati dengan Ratu Kidul.
"Jika kita lihat disebelah sana ada dua batu karang hitam yang besar dan kecil. Kita time travel ke tahun 1.550 sekitar 500 tahun yang lalu disini tidak pasir seperti ini tapi masih air. Kalau batu yang besar itu tempat lenggah (duduk) Eyang Panembahan Senopati yang waktu itu beliau asmanya atau namanya Raden Bagus Danang Sutawijaya. Dan batu yang kecil itu tempat untuk lenggah (duduk) Gusti Janjeng Ratu Kencana Sari atatu Kanjeng Ratu Kidul," katanya.
Om Hao mengatakan kisah ini memiliki keterkaitan dengan cikal bakal berdirinya kerajaan Mataram Islam. Sebelum berdirinya Mataram Islam, Raden Bagus Danang Sutawijaya melakukan semedi di Pantai Selatan untuk meminta bantuan pada Nyi Roro Kidul.
Namun rupanya pada saat itu Nyi Roro Kidul terpikat dengan ketampanan dan kegagasan seorang Raden Bagus Danang Sutawijaya. Keduanya pun terlibat kesepakatan bahwa Nyi Roro Kidul akan mengabulkan permintaan tersebut dengan sebuah syarat menjadikannya sebagai istri ghaib ungkap om Hao.
"Suatu ketika Raden Bagus Danang Sutawijaya merambah Hutan Mentaok, beliau semedi di sini, kemudian datang sosok perempuan yang sangat cantik jelita, sosok perempuan ini terpesona dengan ketampanan Danang Sutawijaya \'Kamu orang baik ada apa kesini?\' Intinya \'Saya dibantu saya ingin membuka suatu daerah baru jadi waktu itu belum dipikirkan saya akan menjadi raja disini\'," ujar om Hao.
"Kemudian karena Gusti Kanjeng Ratu Kidul terpikat \'Saya akan membantu tapi apa kamu mau menjadi suami saya\'. Disini bukan suami secara lahir tapi batin harus jadi istri ghaibnya. Jadi seperti Asmara Dua Dunia," ujarnya.
Perjanjian itu juga berlaku untuk anak, cucu serta raja-raja yang kelak akan menjadi pemimpin di Mataram Islam. Sehingga menurut om Hao kesepakatan tersebut hingga kini tetap terlaksana.
"Ada perjanjian ini dan \'Saya akan menaungi Mataram nanti kelak tapi semua anak trurunanmu, cucu-cucumu yang akan menjadi pemimpin termasuk pemimpin negeri ini harus ada kedekatan emosional dengan saya termasuk orang-orang yang saya pilih. Jadi anak cucumu nanti tidak semua secara asamara tapi yang ada kedekatan dengan saya seorang abdi kinasih harus dekat secara batin," tutur om Hao.
"Lantaran ada sebuah perjanjian maka ini disepakati dan sejak itu raja-raja Mataram sampai hari ini semua harus ada ikatan dekat dengan Gusti Kanjeng Ratu Kidul," tuturnya.



