Mengenal Sleep Paralysis, Fenomena Tidur yang Sering Disebut Ketindihan
JAKARTA, celebrities.id - Apakah Anda pernah mendengar istilah ketindihan saat tidur? Sebagian orang mungkin pernah mengalami hal tersebut. Ketindihan dalam dunia medis disebut sebagai sleep paralysis.
Sleep paralysis adalah sejenis parasomnia atau gangguan tidur, di mana seseorang terbangun, tapi tidak bisa bergerak maupun berbicara.
Melansir Clevelandclinic, Sabtu (12/2/2022), orang yang mengalami sleep paralysis juga dapat mengalami beragam halusinasi seperti mendengar bisikan-bisikan, merasa tekanan pada kepala dan dada serta melihat figur menyeramkan yang berada di sekitar kamar tidur.
Pada dasarnya, proses terjadinya sleep paralysis dipicu oleh reaksi fase pergantian antara tidur NREM (non-rapid eye movement) dan tidur REM (rapid eye movement).
Pasalnya, selama fase tidur NREM, tubuh secara otomatis akan sangat rileks sebab berada alam bawah sadar atau alam mimpi. Jadi, apabila kamu terbangun ditengah REM Sleep ada kemungkinan paralysis ini masih bisa terjadi.
Apabila terjadi terlalu sering, sleep paralysis dapat menyebabkan kekurangan tidur. Jadi, apabila anda mengalami sleep paralysis yang keseringan sederhana saja yaitu tidur secara teratur.
Setidaknya enam hingga delapan jam per hari. Namun, sleep paralysis juga bisa terjadi akibat gangguan mental seperti gangguan kecemasan atau PTSD.
Apabila demikian, perawatan terhadap gangguan tersebut seperti terapi dan obat-obatan tertentu dapat mengurangi sleep paralysis.
Pada akhirnya, sleep paralysis hanyalah suatu bug di dalam mekanisme di dalam tubuh manusia dan bukan fenomena supranatural.







