Heboh! Anak Orang Terkaya di Indonesia Pakai Sepatu Usang hingga Jebol, Netizen: Sultan yang Sesungguhnya
JAKARTA, celebrities.id - Jagat maya tengah dihebohkan dengan penampilan anak orang terkaya di Indonesia yang dinilai mengejutkan. Pasalnya bukan barang branded yang membalut penampilannya, melainkan sepasang sepatu yang telah usang, bahkan terlihat jebol.
Hal ini terlihat pada postingan terbaru yang diunggah Armand Wahyudi Hartono di akun media sosialnya. Dalam unggahannya itu anak dari Robert Budi Hartono tersebut menceritakan pengalamanya ketika sepatunya yang telah usang tiba-tiba jebol di tengah jalan, kemudian diperbaiki olehnya dengan cara melakban bagian yang rusak.
"Prepare for anything. Apa pun bisa terjadi, sepatu tua tiba2 sobek di perjalanan, untung ada lakban," tulis @armadhartono.
Kesederhanaan Armand Hartono pun sontak membuat netizen terkagum-kagum. Bahkan mereka juga memberikan banyak pujian untuk anak dari pemilik PT Djarum tersebut.
"Sultan yang sesungguhnya sudah kaya raya tapi masih down to earth," tulis @vivi***.
"Orang sekaya ini sikapnya bener-bener membumi. bikin aku yang pas-pasan jadi makin semangat kerja untuk makin bersyukur. Tidak insecure karena lihat harta yang dipamer-pamerin degan gelar "crazy rich, sultan" dsb. Bener-bener keren Pak. The Real Crazy Rich ini mah," tulis @ahm***.
"Beli pabriknya bang," tulis @frea***.
"Ko Armandhartono, so inspiring. Seperti Mark Zuckerberg dan Warren Buffet. Berharap suatu hari seperti kalian sukses tapi selalu low profile," tulis @jons***.
"Suka gayanya Pak Armand. Prinsip hidup sederhananya oke punya...Salut Pak," tulis @tam***.
"Ilmu padi merunduk,super pak.Hartono," tulis @rat***.
Seperti diketahui, Armand Wahyudi Hartono merupakan anak dari Robert Budi Hartono seorang konglomerat yang memiliki segudang bisnis dan usaha yang sukses besar, serta diperkirakan memiliki kekayaan lebih dari Rp 235 triliun.
Bisnis yang dibangun Robert Budi Hartono bersama sang kaka Michael Hartono diantaranya ada PT Djarum, Bank Central Asia (BCA), dan elektronik Polytron. Namun tiga perusahaan itu hanyalah segelintir dari bisnis-bisnis Hartono bersaudara.
