Benarkah Vaksin Booster Efektif Lawan Omicron? Cek Faktanya

Benarkah Vaksin Booster Efektif Lawan Omicron? Cek Faktanya

Seleb | celebrities.id | Senin, 24 Januari 2022 - 08:19
share

JAKARTA, celebrities.id - Kasus Omicron yang begitu cepat penyebarannya saat ini membuat masyarakat lebih menjadi waspada. Omicron dianggap lebih berbahaya daripada varian Delta.

Di tengah penyebaran cepat varian Omicron di seluruh dunia, tiga studi baru oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS telah menyoroti bahwa dosis booster dapat mengurangi risiko rawat inap hingga 90 persen terhadap Omicron.

Ini adalah studi pertama di AS yang melihat perlindungan vaksin terhadap Omicron. Studi yang diterbitkan pada Jumat 19 Januari 2022, juga menyoroti bahwa orang yang tidak divaksinasi berada pada risiko tertinggi terinfeksi Covid-19 dan dapat dirawat di rumah sakit dengan gejala yang parah.

Apa yang dikatakan studi CDC?

Premis dari penelitian ini adalah efektivitas vaksin mRNA (VE) dalam mencegah Covid-19 menurun karena berkurangnya kekebalan yang diinduksi vaksin. Studi pertama mengamati hampir 88.000 rawat inap di 10 negara bagian AS dari Agustus 2021 hingga sekarang.

Studi tersebut menemukan bahwa meskipun mendapatkan dua suntikan vaksin adalah 57 persen efektif untuk mencegah rawat inap terhadap Omicron, dosis penguat memberikan kekebalan yang lebih baik pada 90 persen ketika sudah setidaknya enam bulan setelah suntikan kedua.

Juga, dosis booster adalah 82 persen efektif untuk mencegah kunjungan ke ruang gawat darurat dan pusat perawatan darurat. Sebagai perbandingan, dua dosis hanya memberikan 38 persen efektif bila diminum setidaknya enam bulan setelah suntikan kedua.

Studi kedua melihat jumlah kasus Covid-19 dan tingkat kematian di 25 negara bagian AS dari 4 April hingga 25 Desember 2021. Studi tersebut menunjukkan bahwa individu yang menggunakan dosis booster lebih kecil kemungkinannya untuk terinfeksi Omicron.

Studi tersebut menemukan bahwa dari sampel populasi 100.000 orang, ada 149 kasus di antara orang-orang yang dikuatkan sementara ada 255 kasus di antara orang-orang yang menggunakan dua dosis vaksin Covid-19.

Studi ketiga, yang melibatkan ilmuwan CDC, diterbitkan dalam jurnal medis Journal of American Medical Association (JAMA). Studi tersebut menemukan bahwa orang yang menggunakan dosis booster 67 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan infeksi simtomatik. Namun, dua dosis tidak memberikan perlindungan yang signifikan terhadap omicron ketika diukur beberapa bulan setelah selesainya seri aslinya.

Mungkinkah ada infeksi terobosan setelah mendapat vaksin booster?

Bahkan ketika dosis booster telah menunjukkan peningkatan efektivitas vaksin terhadap Covid-19, masih ada beberapa kasus infeksi terobosan karena Omicron.

Sebuah penelitian yang diterbitkan di Lancet menunjukkan bahwa dalam beberapa kasus, orang yang telah mengonsumsi tiga dosis vaksin Covid-19 terinfeksi oleh varian Omicron.

Namun, penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa vaksinasi penuh yang diikuti dengan dosis booster tetap memberikan perlindungan yang baik terhadap penyakit parah yang disebabkan oleh Omicron.

Topik Menarik