Memperingati Gerakan Sejuta Pohon, Intip Cara Felicya Angelista Menyayangi Bumi
JAKARTA, iNews.id Memperingati hari Gerakan Sejuta Pohon pada 10 Januari lalu, artis cantik Felicya Angelista memiliki cara unik menyayangi bumi. Istri dari Caesar Hito ini melakukan gerakan menanam 3.000 pohon mangrove di beberapa daerah, seperti Kendal, Semarang, Demak, dan Bontang, dengan menjunjung tema #SayangiDiriSayangiBumi.
Felicya Angelista yang juga dikenal makin sukses dengan bisnis skincare lokal sejak 2017 ini mengajak penggemar untuk menjaga bumi. Bersama brand perawatan kulit Scarlett miliknya, Felicya mengumumkan kolaborasi dengan LindungiHutan, organisasi penggalangan dana dan sukarelawan khusus untuk konservasi hutan dan lingkungan.
Meskipun Scarlett adalah brand yang bergerak di bidang kecantikan, namun kami ingin berkontribusi langsung melakukan penanaman pohon demi menjaga keberlangsungan lingkungan dan makhluk hidup. Kami ingin menyebarkan awareness bahwa selain menyayangi diri, kita juga tidak boleh lupa untuk menyayangi bumi, kata Felicya Angelista selaku Owner Scarlett, Selasa (11/1/2022).

Diketahui Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki hutan terluas di dunia. Menurut World Bank, populasi hutan mangrove di Indonesia mencapai 3,5 juta hektar, atau sekitar 23 persen dari total populasi mangrove secara global. Negara kepulauan ini juga tergolong unik, karena Indonesia memiliki spesies mangrove terlengkap, dengan 92 jenis spesies.
Namun, dari tahun ke tahun, ekosistemnya semakin berkurang akibat banyaknya permasalahan lingkungan dan perubahan iklim. Terbukti di daerah pesisir yang berbatasan dengan perairan, abrasi air laut juga turut mengikis bibir pantai dan mengancam kehidupan warga di sekitarnya.
Bagi LindungiHutan, kerja sama dengan Scarlett merupakan pencapaian. Konsumen diberikan pilihan untuk menjaga kecantikan dirinya sekaligus mendukung brand yang punya komitmen menjaga lingkungan hidup. Kami berharap, semakin banyak orang peduli dengan berbagai upaya konservasi lingkungan sekaligus mencegah kerusakan alam yang lebih parah, kata Miftachur Ben Robani, CEO LindungiHutan.